Jakarta, EKOIN.CO – Guna menekan risiko kanker serviks dan kanker payudara, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menggelar kegiatan Pap Smear dan Sadanis secara gratis. Acara tersebut berlangsung di Medical Center ITS pada Kamis (10/7).
Pemeriksaan ini merupakan bagian dari Gerakan 13 Tematik “Solusi untuk Negeri” yang diselenggarakan oleh ITS. Acara ini menjadi bentuk kontribusi nyata institusi pendidikan terhadap kesehatan perempuan Indonesia.
Ketua pelaksana kegiatan, Umda Maulida, menjelaskan bahwa pap smear berfungsi untuk deteksi dini kanker serviks. Sementara itu, sadanis adalah pemeriksaan klinis untuk mendeteksi kelainan pada payudara secara visual maupun perabaan.
“Pap smear adalah pemeriksaan untuk deteksi dini kanker serviks, sedangkan sadanis atau pemeriksaan payudara klinis bertujuan mendeteksi kelainan atau kanker payudara,” terang Umda saat diwawancara di lokasi kegiatan.
Transisi ke langkah pemeriksaan lanjutan juga disiapkan apabila ditemukan tanda kelainan selama pengecekan. Pemeriksaan ini melibatkan tim medis yang sudah terlatih dan menggunakan alat pendukung yang steril serta modern.
Mendorong Vaksinasi HPV dan Deteksi Dini
Acara ini turut mendorong vaksinasi Human Papillomavirus (HPV) sebagai pencegahan kanker serviks. Menurut Umda, perempuan yang sudah menikah dan aktif secara seksual menjadi kelompok prioritas.
“Perempuan yang sudah menikah dan aktif secara seksual wajib melakukan pap smear karena rentan terjangkit kanker serviks,” tegasnya dalam sesi edukasi yang berlangsung bersamaan dengan kegiatan pemeriksaan.
Pemeriksaan sadanis juga tidak kalah penting, terutama dalam mengenali benjolan atau perubahan yang mencurigakan di payudara. Metode sadanis diawali dengan pengamatan visual, dilanjutkan dengan perabaan area payudara.
Edukasi kepada peserta dilakukan sebelum dan sesudah pemeriksaan. Materi edukasi mencakup pentingnya deteksi dini, mitos seputar kanker, dan langkah pencegahan secara medis maupun pola hidup sehat.
Kegiatan ini juga mengajak peserta untuk mengenali sinyal tubuh sejak dini. “Jika ditemukan tanda-tanda kelainan, pemeriksaan lanjut akan dilakukan,” ujar Umda, memastikan kesiapan fasilitas lanjutan di ITS.
Edukasi Kesehatan untuk Generasi Muda
Meski pemeriksaan ditujukan bagi perempuan menikah, ITS juga menekankan pentingnya edukasi bagi perempuan muda atau lajang. Pengetahuan dini dapat menumbuhkan kepedulian dan kesadaran kesehatan.
“Edukasi dapat menumbuhkan kepedulian perempuan terhadap kanker serviks dan payudara,” tambah Umda, menyampaikan pentingnya pengetahuan seksual dan kesehatan reproduksi sejak usia dini.
Kegiatan ini juga merupakan bagian dari dukungan ITS terhadap poin ke-3 dan ke-5 dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), yakni kehidupan sehat dan kesetaraan gender.
Sebagai penutup, Umda berharap acara ini mendorong perempuan untuk berani menjaga kesehatan dan melakukan vaksinasi sesuai anjuran. “Kami ingin perempuan tahu kapan saatnya periksa dan peduli dengan tubuhnya,” tuturnya.
ITS berharap inisiatif ini dapat menjadi contoh bagi institusi lain untuk lebih peduli pada isu kesehatan perempuan secara komprehensif dan berkelanjutan.
Kegiatan Pap Smear dan Sadanis yang diselenggarakan oleh ITS merupakan langkah konkret dalam mendeteksi dini dua penyakit mematikan, yaitu kanker serviks dan payudara. Aksi ini juga memperkuat pentingnya edukasi sebagai sarana pencegahan.
Melalui pendekatan pemeriksaan dan edukasi sekaligus, kegiatan ini berhasil meningkatkan pemahaman peserta tentang pentingnya deteksi dini serta manfaat vaksinasi HPV bagi perempuan yang sudah aktif secara seksual.
Dukungan terhadap SDGs dan keberanian ITS mengangkat isu sensitif ini menjadi teladan. Di masa depan, kegiatan serupa diharapkan terus digelar agar kesadaran perempuan terhadap kesehatan semakin meningkat secara luas dan merata.(*)