Jakarta, EKOIN.CO – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengukuhkan komitmen dalam peningkatan kesehatan aparatur sipil negara (ASN) guna mendorong kualitas layanan publik yang prima. Upaya tersebut dijalankan lewat program Jakarta BERJAGA.
Program Jakarta BERJAGA merupakan singkatan dari Bergerak, Bekerja, Berolahraga, dan Bahagia yang mengajak ASN dan masyarakat umum untuk berjalan kaki minimal 7.500 langkah per hari selama 21 hari berturut-turut.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati, menyampaikan bahwa kegiatan ini dirancang guna menekan potensi penyakit tidak menular (PTM), sekaligus memperhatikan aspek kesehatan mental yang kerap terabaikan.
“Kegiatan ini dirancang untuk menurunkan risiko penyakit tidak menular sekaligus mendorong deteksi dini masalah psikologis yang sering kali tidak disadari,” ujar Ani dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (11/7).
Program ini tidak hanya bersifat ajakan, melainkan dilandasi oleh data lapangan. Pada 2024, Pemprov DKI telah melaksanakan skrining kesehatan kepada 9.936 ASN sebagai bagian dari pendekatan preventif dan promotif.
Hasil Skrining ASN Jadi Sorotan
Skrining tersebut mencakup berbagai aspek seperti indeks massa tubuh, tekanan darah, kebugaran jasmani, kadar gula darah sewaktu, serta evaluasi kondisi psikologis dengan metode SRQ-29 dari WHO.
Hasilnya, 62,09 persen ASN mengalami obesitas. Dari jumlah itu, 40,03 persen tergolong Obesitas I dan 22,06 persen termasuk Obesitas II. Hal ini mengindikasikan tingginya risiko PTM seperti hipertensi dan penyakit jantung.
Selain kondisi fisik, aspek mental juga diidentifikasi. Sekitar 15,03 persen ASN terindikasi memiliki potensi gangguan psikologis, mulai dari emosi tidak stabil hingga gangguan tidur, meskipun belum dikategorikan sebagai diagnosis medis.
Dalam pengujian kebugaran jantung-paru melalui Rockport Walk Test, hanya 9,6 persen ASN yang tercatat dalam kategori “baik” hingga “baik sekali”. Mayoritas berada pada tingkat “cukup” hingga “kurang”.
Untuk menanggapi kondisi ini, Pemprov DKI meluncurkan kampanye edukatif bertajuk Challenge Downgrade Ukuran Bajumu, serta membentuk Agen Perubahan PTM guna mendampingi ASN dalam menjalani gaya hidup sehat.
Konseling Kesehatan Diperluas
Sebagai wujud perhatian terhadap kesehatan jiwa, Pemprov memperluas cakupan layanan konseling daring JakCare yang memfasilitasi telekonsultasi gratis bagi ASN dan warga.
Langkah ini merupakan bagian dari program prioritas Gubernur Pramono Anung dan Wakil Gubernur Rano Karno. Tujuannya adalah memberikan kemudahan akses terhadap layanan psikologis yang mudah dijangkau dan tidak berbiaya.
Dari sisi regulasi, penguatan kebijakan dilakukan melalui Peraturan Gubernur Nomor 25 Tahun 2021 dan Instruksi Kepala Dinas Kesehatan Nomor 6 Tahun 2022 yang fokus pada pengendalian PTM.
Pendekatan kolaboratif model pentahelix diterapkan dalam menjalankan seluruh inisiatif, melibatkan unsur pemerintah, akademisi, profesi kesehatan, sektor swasta, media, serta masyarakat umum.
Sebagai bagian dari perluasan layanan kesehatan, Pemprov DKI juga membuka program Cek Kesehatan Gratis (CKG) untuk masyarakat umum yang dapat diakses melalui 44 puskesmas dan 23 puskesmas pembantu.
Pemprov Ajak Warga Jaga Kesehatan
“Seluruh warga Jakarta kami ajak untuk memanfaatkan layanan ini demi menjaga kesehatan diri dan keluarga. Kesehatan ASN dan masyarakat adalah kunci utama mewujudkan Jakarta yang lebih sehat, kuat, dan berdaya saing,” tegas Ani.
Langkah-langkah tersebut mencerminkan pendekatan komprehensif yang tidak hanya berfokus pada penanganan medis, tetapi juga pada perubahan perilaku, pencegahan, serta pemulihan psikologis secara kolektif.
Pemprov DKI berharap gaya hidup sehat yang diawali dari lingkungan ASN ini dapat menular ke seluruh lapisan masyarakat Jakarta, mendorong terbentuknya budaya sehat dan produktif di tengah tantangan perkotaan yang kompleks.