Jakarta EKOIN.CO – Momen haru tengah dirasakan oleh penyanyi senior Ikke Nurjanah saat menyaksikan putri semata wayangnya, Siti Adira Kania, menjalani prosesi lamaran dengan sang kekasih, Andrian. Peristiwa bahagia ini terjadi belum lama ini dan menjadi titik awal menuju jenjang pernikahan bagi Dira, sapaan akrabnya.
Ikke Nurjanah, 51 tahun, mengaku sangat terharu dan emosional melihat putrinya memasuki fase hidup baru. Ia menyampaikan perasaannya melalui sebuah wawancara di kanal YouTube InsertLive, sebagaimana dikutip dalam tayangan tersebut.
“Mengharukan sih. Kalau bicara mungkin setiap orang ngerasain proses anak dilamar. Buat saya ini cuma satu-satunya karena dia anak semata wayang,” ujar Ikke.
Meskipun ia merasa tidak ada yang berubah secara signifikan, penyanyi kelahiran Jakarta ini mengaku tetap merasa harus menyesuaikan diri dengan kenyataan bahwa putrinya akan segera menikah.
“Sebenernya enggak ada yang berubah. Tapi tetap ada rasa ya dia sudah akan menjalani fase hidup yang baru, itu saja yang mesti aku masih adjust,” tambahnya.
Ikke Nurjanah Kenang Perjalanan Cinta Sang Putri
Lebih lanjut, Ikke menyampaikan bahwa ada perasaan yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata saat menyadari putrinya akan membina rumah tangga. Ia menyebut akan ada penyesuaian baru dalam hubungan ibu dan anak.
“Ada sesuatu yang enggak bisa diungkap dengan kata-kata menurut saya, tapi ada rasa yang hilang gitu,” ucap Ikke. “Sebenarnya bukan hilang, tapi pasti ada yang berubah, ada sesuatu yang kita adjust lagi dalam kehidupan sebagai ibu dan anak.”
Ikke menggambarkan bahwa ketika anak masih berpacaran, ia masih dapat mengakses hampir seluruh aspek kehidupan anaknya. Namun, setelah menikah, akan ada batasan yang perlu dihormati.
“Kalau masih pacaran kan teritorinya bisa 99 persen lah. Kalau sudah menikah artinya sudah harus tahu mana yang kita boleh masuk atau ada di luar,” jelasnya.
Ikke juga menceritakan bahwa Dira telah menjalin hubungan selama tiga tahun dengan Andrian sebelum melangsungkan pertunangan. Dalam kurun waktu itu, Ikke telah mengenal baik calon menantunya.
“Dira memang sudah lama dengan pasangannya, sudah tiga tahun ya. Buat saya itu waktu yang lumayan sudah lama juga. Jadi, dalam perjalanan itu, kita sering bertemu, sering ngobrol,” ungkapnya.
Peran Ibu dalam Keputusan Pernikahan
Menariknya, Ikke turut mengambil peran aktif dalam proses menuju pernikahan anaknya. Ia secara langsung menanyakan keseriusan calon menantu terhadap putrinya dan meminta kejelasan mengenai arah hubungan mereka.
“Saya juga di ujung-ujung saat dia sudah lama (pacaran) bertanya, ‘Kamu mau apa sama Dira, niatnya serius enggak?’” tutur Ikke.
Penyanyi yang dikenal lewat lagu-lagu dangdut ini mengaku mendorong Dira dan Andrian untuk serius, meskipun di sisi lain dirinya sempat merasa ragu dengan perubahan yang akan terjadi.
“Sebenarnya saya yang meminta mereka untuk serius, tapi di sisi lain juga ada hal yang kalau dia serius, gimana ya. Tapi menurut saya harus ada kejelasan dalam satu hubungan,” imbuhnya.
Menjelang pernikahan putrinya, Ikke menyampaikan pesan bijak kepada Dira dan calon suaminya. Ia berharap mereka dapat menghadapi tantangan rumah tangga dengan kedewasaan.
“Dalam perjalanan rumah tangga itu kan enggak semua indah-indah. Jadi bagaimana cara kalian tetap dewasa menghadapi itu dan sebisa mungkin melihat apa yang ada itu coba positive thinking,” ujarnya.
Ikke berbagi pandangan berdasarkan pengalamannya sendiri dalam membina rumah tangga yang tidak berhasil di masa lalu. Ia mengaku hal tersebut membuatnya memahami pentingnya kesiapan mental dan emosional dalam pernikahan.
“Saya mencoba untuk memahami karena saya sebagai ibu dan orang tua pernah mengalami fase hidup gagal di pernikahan,” kata Ikke.
Ia juga menegaskan bahwa meskipun sebagai ibu ia bisa berbagi pengalaman, tetap saja setiap orang memiliki kisah dan ujian rumah tangga masing-masing.
“Atas dasar itu mungkin saya boleh sharing gitu. Tapi, di atas segalanya saya menaruh kepercayaan sama anak saya karena saya yakini setiap masalah orang itu berbeda-beda,” tuturnya.
Siti Adira Kania diketahui merupakan lulusan Fakultas Hukum di Indonesia dan kini berkarier di sebuah firma hukum. Putri dari pernikahan Ikke Nurjanah dan Aldi Bragi itu kini berusia 26 tahun.
Sebagai anak tunggal, Dira memiliki kedekatan emosional yang kuat dengan sang ibu. Momen menjelang pernikahan pun menjadi transisi besar bagi keduanya, baik secara emosional maupun psikologis.
Ikke tidak hanya hadir sebagai orang tua yang merestui, tetapi juga sebagai sosok pendukung dalam tiap proses yang dilalui anaknya menuju pernikahan. Ia berupaya menyampaikan nilai-nilai kehidupan kepada sang putri.
Dengan seluruh proses ini, Ikke berharap agar Dira dan Andrian mampu membina rumah tangga yang harmonis, penuh saling pengertian, dan tetap berpijak pada komunikasi yang terbuka.
Melalui pengalaman hidup dan insting keibuannya, Ikke menyadari bahwa restu bukan hanya diberikan di awal, tetapi harus hadir sepanjang perjalanan rumah tangga anaknya nanti.
Sebagai ibu, Ikke juga berkomitmen untuk memberikan ruang yang cukup bagi anaknya dalam menjalani kehidupan baru bersama pasangan, tanpa melupakan tali kasih keluarga.
Bagi masyarakat yang menyaksikan kisah ini, terdapat pelajaran penting mengenai peran orang tua dalam mendampingi proses pernikahan anak. Restu dan bimbingan tetap menjadi faktor yang tak ternilai.
Pernikahan bukan sekadar seremoni, melainkan awal dari dinamika kehidupan yang baru. Dalam proses ini, penting untuk membangun komunikasi yang sehat antara pasangan, dan juga dengan orang tua.
Orang tua diharapkan mampu memberikan teladan serta kepercayaan pada anak-anaknya saat mereka mulai membangun keluarga sendiri, sebagaimana yang dicontohkan oleh Ikke Nurjanah.
kisah ini menjadi gambaran betapa pentingnya dukungan emosional dan komunikasi terbuka dalam menghadapi peristiwa besar seperti pernikahan. Transisi ini sepatutnya dilalui bersama dengan kasih dan pengertian.
Penting bagi orang tua untuk tetap menjadi pelindung, tetapi juga teman yang siap mendengarkan. Seiring dengan berjalannya waktu, ikatan antara ibu dan anak akan tetap kuat meski peran masing-masing mengalami perubahan.
yang bisa dipetik dari kisah Ikke Nurjanah adalah bahwa penting untuk mendampingi anak tidak hanya dalam suka, tetapi juga dalam mengambil keputusan penting dalam hidupnya.
Hubungan yang sehat antara orang tua dan anak akan menjadi fondasi kuat dalam membangun keluarga baru. Oleh sebab itu, peran serta orang tua tetap krusial meski dalam bentuk yang lebih fleksibel.
Pada akhirnya, setiap orang tua harus belajar untuk melepaskan dengan tulus, dan setiap anak harus membawa nilai-nilai keluarga dalam kehidupan rumah tangganya sendiri.(*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v