Jakarta, EKOIN.CO – Wakil Menteri Keuangan RI, Prof. Anggito Abimanyu, menggandeng musisi kenamaan Yovie Widianto dalam peluncuran lagu bertajuk Perjalanan Cinta. Acara ini berlangsung di Gedung Inovasi dan Kreativitas (GIK) Universitas Gadjah Mada (UGM), Jumat (4/7).
Lagu tersebut mengangkat kisah cinta nyata antara Anggito Abimanyu dan istrinya, Edharmayati Latief. Hubungan mereka bermula sejak masa aktif di Gelanggang Mahasiswa UGM dan terus tumbuh hingga kini.
Lirik lagu ditulis langsung oleh Anggito. Ia mengaku menyimpan lirik tersebut selama lebih dari 15 tahun sebelum akhirnya memutuskan untuk merilisnya. Ia menyebut lagu itu sebagai bentuk penghargaan untuk sang istri.
“Saya sudah menyimpan lirik ini selama lebih dari 15 tahun, tapi baru kali ini berani membagikannya. Awalnya malu, karena saya bukan seniman. Tapi ini adalah hadiah untuk istri saya,” ujar Anggito.
Yovie Widianto memberi sentuhan musikal pada lagu tersebut. Dalam peluncuran itu, ia turut menampilkan lagu Perjalanan Cinta secara perdana di depan publik UGM dan hadirin lainnya.
Visual Emosional dan Kehadiran Tokoh Budaya
Peluncuran lagu dipandu oleh sineas Garin Nugroho. Acara turut dihadiri oleh seniman, akademisi, dan perwakilan pemerintah daerah Yogyakarta. Mereka hadir menyaksikan karya lintas disiplin yang memadukan ekonomi, musik, dan seni.
Video musik Perjalanan Cinta turut diputar dalam peluncuran. Video itu menampilkan nuansa visual yang puitis dan intim, diperankan oleh dua vokalis muda dari UGM: Brian Prasetyoadi dan Afriza Animawan.
Yovie menyebut lagu ini sebagai karya yang universal. “Lagu ini bukan hanya untuk dikenang, tetapi untuk dirasakan. Karena pada akhirnya, semua orang sedang atau pernah menjalani perjalanan cinta mereka sendiri,” katanya.
Garin Nugroho dalam kesempatan itu menyampaikan bahwa proyek ini memperlihatkan bahwa karya seni bisa lahir dari ruang yang tak biasa. Menurutnya, perjumpaan antara akademisi dan seniman menghasilkan karya dengan kedalaman yang berbeda.
Selain itu, peluncuran ini juga menjadi simbol sinergi antara institusi pendidikan tinggi dan dunia seni, yang menurut Garin, “membuka jalan untuk ekspresi lintas ranah dalam dunia akademik Indonesia.”
Menuju Prambanan Jazz Festival 2025
Lagu Perjalanan Cinta akan kembali dibawakan dalam panggung besar Prambanan Jazz Festival 2025. Penampilan itu digadang menjadi salah satu momen istimewa dalam festival tersebut.
Dalam gelaran itu, lagu ini akan ditampilkan dengan latar kemegahan Candi Prambanan. Perpaduan antara lirik, alunan musik, dan lokasi bersejarah diharapkan menciptakan pengalaman yang tak terlupakan.
“Ini akan menjadi momen magis,” kata Yovie usai acara peluncuran. Ia menambahkan bahwa Prambanan adalah simbol cinta yang kuat, seperti pesan yang ingin disampaikan dalam lagu tersebut.
Kolaborasi antara Anggito dan Yovie menjadi salah satu bentuk ekspresi unik di dunia seni Indonesia. Keduanya berasal dari dunia yang berbeda, namun berhasil menyatu dalam satu karya.
Acara peluncuran ditutup dengan tepuk tangan meriah dari para hadirin, menandai apresiasi atas karya personal yang kini menjadi bagian dari ruang publik.
Kolaborasi antara Wakil Menteri Keuangan RI, Prof. Anggito Abimanyu, dan musisi ternama Yovie Widianto dalam lagu Perjalanan Cinta menunjukkan bahwa kisah pribadi bisa menjadi sumber inspirasi seni yang universal. Dengan lirik yang ditulis dari pengalaman cinta masa muda, dan musik yang digarap profesional, karya ini menghadirkan kedalaman emosional yang menyentuh banyak pihak.
Peluncuran lagu di GIK UGM menjadi bukti bahwa institusi pendidikan bisa menjadi ruang tumbuhnya ekspresi seni yang autentik. Acara yang melibatkan tokoh-tokoh budaya dan akademik ini memperlihatkan semangat kolaboratif lintas disiplin yang kuat, sekaligus mendorong hadirnya karya-karya baru dari ruang-ruang tak terduga.
Keikutsertaan dalam Prambanan Jazz Festival 2025 akan menjadi tonggak berikutnya bagi Perjalanan Cinta. Dengan latar megah Candi Prambanan, lagu ini diharapkan menyampaikan pesan cinta, dedikasi, dan keberanian dalam mengekspresikan perasaan terdalam kepada publik luas. (*)