Jakarta, EKOIN.CO – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk sukses menyelenggarakan rangkaian Culture Festival TelkomGroup 2025 dengan tema “Langkah Cepat, Tumbuh Bersama”. Acara berlangsung secara serentak oleh unit-unit TelkomGroup di seluruh Indonesia, termasuk anak perusahaannya.
Acara ini bukan sekadar seremoni tahunan, namun juga bentuk refleksi dan penguatan budaya kerja organisasi. Kegiatan ini melibatkan perwakilan karyawan dari berbagai unit kerja, termasuk peserta dari luar Jawa.
Direktur Human Capital Management Telkom, Henry Christiadi, menyampaikan bahwa kecepatan dan kebersamaan adalah dua nilai penting untuk membentuk organisasi tangguh. Ia menegaskan pentingnya bergerak cepat, berinovasi, dan saling mendukung demi pertumbuhan perusahaan.
“Strategi hanya akan menjadi rencana jika tidak diimplementasikan oleh seluruh fungsi organisasi. Budaya kerja menjadi fondasi penting agar strategi berjalan,” ujar Henry dalam sambutannya.
Henry juga menyoroti pentingnya internalisasi nilai “BISA” – Bravery, Integrity, Service Excellence, dan Agility – sebagai prinsip dalam cara kerja digital. Menurutnya, nilai tersebut bukan sekadar slogan, melainkan komitmen kerja nyata.
Budaya sebagai Fondasi Bisnis dan Inovasi
Dalam sesi berbagi inspiratif, Dr. Ir. Aloysius Budi Santoso, M.M. dari PT Astra International Tbk menjelaskan bahwa budaya yang kuat adalah ruh organisasi. Ia menyebut bahwa produktivitas dan inovasi lahir dari budaya kerja yang hidup dan konsisten dijalankan.
“Budaya kerja yang solid bukan hanya soal nilai, tetapi menyangkut sistem dan kebiasaan yang mendorong organisasi untuk mencapai tujuan bersama secara berkelanjutan,” ucapnya.
Selanjutnya, acara ini juga menyoroti pentingnya kesadaran terhadap keamanan siber sebagai bagian dari budaya kerja digital. CEO Veda Praxis, Syahraki Syahrir, mengungkapkan bahwa serangan siber adalah tantangan harian.
“Indonesia menjadi sasaran karena tingginya penetrasi digital, tapi kesadaran keamanannya masih rendah. Maka, budaya keamanan digital harus ditanamkan dari dalam organisasi,” tegasnya.
Syahraki menambahkan bahwa Telkom sebagai penyedia infrastruktur digital nasional memiliki tanggung jawab besar. Tidak hanya membangun jaringan, tetapi juga menciptakan kesadaran kolektif atas keamanan digital.
Apresiasi untuk Agen Budaya dan Peluncuran Program Khusus
Puncak dari kegiatan ini adalah Culture Agent Meet & Greet Awarding Edition yang menjadi momen penghargaan bagi agen budaya terbaik dari hasil Culture Assessment menyeluruh. Penilaian tersebut mengaitkan implementasi budaya dengan kinerja unit kerja.
Selain itu, Telkom juga meluncurkan program Cyber Security Champion, yang bertujuan memperkuat keterlibatan aktif agen budaya dalam penguatan budaya keamanan digital. Program ini diikuti oleh unit-unit kerja dari Sabang hingga Merauke.
Acara ini membuktikan bahwa transformasi budaya tidak bisa hanya bergantung pada manajemen puncak, tetapi harus menjadi tanggung jawab bersama seluruh insan TelkomGroup. Kesuksesan budaya akan tercermin pada daya saing perusahaan ke depan.
Ke depan, Telkom berkomitmen untuk terus mendorong budaya kerja unggul yang berlandaskan prinsip “BISA” dalam menghadapi tantangan industri digital yang kian kompleks dan dinamis.
Culture Festival 2025 menegaskan posisi Telkom sebagai perusahaan yang tak hanya fokus pada teknologi, tetapi juga nilai dan budaya kerja. Lewat tema “Langkah Cepat, Tumbuh Bersama”, Telkom mengajak seluruh karyawannya untuk tanggap terhadap perubahan.
Penanaman nilai keberanian, integritas, pelayanan unggul, dan kelincahan menjadi dasar dalam membentuk SDM yang relevan, kompeten, dan adaptif di masa depan. Budaya kerja bukan hanya alat bantu, melainkan landasan utama dalam pembangunan organisasi.
Dengan pelibatan aktif para agen budaya serta peluncuran program keamanan digital, Telkom menunjukkan komitmen kuat terhadap transformasi menyeluruh. Langkah ini diharapkan dapat membawa organisasi lebih kuat dalam menyongsong era digital yang semakin cepat dan menantang.(*)