Jakarta, EKOIN – CO — Aktor muda Ajil Ditto dipercaya memerankan tokoh utama dalam film “Believe”, sebuah film drama-aksi militer yang mengangkat perjuangan seorang prajurit TNI dari berbagai sudut pandang kehidupan dan pengorbanan.
Dalam sesi wawancara eksklusif, Ajil mengungkapkan rasa bangganya terlibat dalam film tersebut. Baginya, “Believe” adalah jawaban dari serangkaian doa yang selama ini ia panjatkan.
“Gue pernah minta ke Allah, pengen banget main film perang. Pengen ada tembak-tembakan, aksi, perkelahian jarak dekat, bahkan main pisau. Dan akhirnya terkabul lewat film ini. Rasanya luar biasa,” ujar Ajil penuh semangat.
Persiapan Intens dan Lokasi Menantang
Film ini banyak mengambil latar di kawasan hutan, rawa, dan sungai, yang menjadi bagian dari simulasi dunia militer. Menurut Ajil, tantangan terbesar bukan pada adegan laga, tetapi soal kebutuhan dasar selama proses syuting.
“Gue udah biasa sama hutan, Rawa, Sungai. Tapi toiletnya itu lho, nyari tempat buang air aja susah,” ujarnya sambil tertawa. “Tapi tim produksi sangat menjaga kebersihan dan keamanan di lokasi.”
Didukung Personel TNI Asli
Dalam proses produksi, film ini menggunakan banyak personel asli dari TNI Angkatan Darat sebagai figuran hingga konsultan teknis. Hal ini dilakukan agar nuansa militer yang ditampilkan lebih otentik.
“Beberapa ekstras kita ambil langsung dari batalyon aktif, seperti dari Kostrad atau Cakra. Bahkan ada juga yang dari Kopassus. Karena kalau rekrut dari luar, apalagi yang belum familiar sama senjata militer, itu bisa makan waktu,” jelas Ajil.
Tentang Cerita dan Karakter
“Believe” bercerita tentang perjuangan seorang prajurit bernama Agus yang diperankan Ajil. Dari seorang Letnan Dua di tahun 1996 hingga keterlibatannya dalam operasi-operasi militer penting. Namun film ini tak hanya menyajikan aksi, tapi juga drama mendalam dari sisi keluarga dan orang-orang di sekitar sang prajurit.
“Film ini gak cuma tentang tembak-tembakan. Tapi juga memperlihatkan perjuangan dari sudut pandang istri yang sedang hamil, ibu yang harus merelakan anaknya, sampai perjuangan teman-teman Agus yang punya ideologi berbeda,” tambah Ajil.
Tokoh-tokoh lain dalam film ini diperankan oleh Marthino Lio sebagai Miro, dan Iqbaal Ramadhan sebagai Abel—dua karakter dengan konflik batin dan perjuangan ideologi masing-masing.
Proses Pendalaman Karakter
Meski belum sempat bertemu langsung dengan sosok asli tokoh yang ia perankan, Ajil melakukan riset mendalam melalui buku, wawancara dengan teman masa kecil, ajudan, dan kerabat sang tokoh.
“Waktu persiapan kita sebenarnya sangat mepet, cuma sekitar 45 hari. Idealnya sih bisa 3 sampai 4 bulan buat reading dan workshop. Tapi kita manfaatkan semua sumber yang ada untuk gali karakter sebaik mungkin,” jelasnya.
Makna dan Harapan
Film ini bukan sekadar tontonan aksi. Bagi Ajil, “Believe” adalah bentuk apresiasi terhadap para prajurit Indonesia dan keluarga mereka yang juga ikut berjuang dalam diam.
“Gue bangga banget sama tentara Indonesia. Lewat film ini, kita belajar bahwa perang gak pernah benar-benar punya pemenang. Dua pihak sama-sama kehilangan. Tapi perjuangan, dalam bentuk apapun, itu mulia,” tutup Ajil.
Film “Believe” rencananya akan tayang di bioskop akhir tahun ini dan menjadi salah satu film bertema militer paling ditunggu oleh penonton tanah air.