Paris, EKOIN.CO – Aksi heroik seorang warga negara Indonesia (WNI) berusia 54 tahun menjadi sorotan publik setelah mengejar dan menangkap komplotan pencopet di kota Paris, Prancis. Kejadian yang terekam secara kronologis di akun Instagram pribadi korban ini langsung viral dan mendapat apresiasi luas dari masyarakat.
Rawi Rasmi, seorang emak-emak asal Indonesia yang tengah berlibur di Paris, menjadi korban pencopetan oleh tiga perempuan. Dua dari mereka diketahui dalam kondisi hamil besar. Ketiganya diduga bekerja dalam satu komplotan yang menyasar turis sebagai target pencurian.
Insiden tersebut terjadi di kawasan wisata populer di Paris. Ketika Rawi menyadari dompetnya hilang, ia segera mengejar para pelaku. Satu dari tiga pencopet berhasil ia tangkap dan interogasi di tempat umum.
Tegas Tangkap Pelaku Copet di Tempat Umum
Rawi mengungkapkan bahwa pelaku yang ia tangkap adalah perempuan yang bertugas mengalihkan perhatiannya saat pencopetan terjadi. Dua pelaku lainnya bertugas mengambil dan mengoper dompet curian.
“Yang aku tangkap itu tugasnya ngelihatin aku, ganggu fokus aku. Jadi yang lain bisa ngambil dompet dan pindahin ke pelaku satunya lagi,” ujar Rawi melalui akun @rawis_fams.
Selama lebih dari satu jam, Rawi melakukan konfrontasi dengan pelaku. Ia bersikukuh mempertahankan pelaku hingga dompetnya dikembalikan. Sejumlah orang lokal yang memahami bahasa Prancis membantu menjadi penerjemah selama proses tersebut berlangsung.
Tak lama kemudian, pelaku yang tertangkap menelepon rekannya. Setelah berdebat cukup lama, para pelaku akhirnya mengembalikan dompet milik Rawi dalam kondisi hampir utuh.
“Mereka sampai sujud-sujud, nangis, nyium tangan aku supaya dilepasin. Tapi aku tetap tahan sampai polisi datang,” kata Rawi dalam unggahan videonya.
Polisi Tiba Usai Barang Dikembalikan
Setelah dompet dikembalikan, polisi setempat datang mengamankan ketiga pelaku. Meski sebagian isi dompet hilang, Rawi memilih untuk tidak melanjutkan kasus ke ranah hukum.
“Polisi nanya apakah mau dilanjutkan proses hukumnya. Aku bilang nggak usah, karena dompet sudah kembali. Tapi aku minta tolong supaya pelaku diingatkan agar tidak mengulanginya,” ujar Rawi.
Dari penjelasan tersebut, diketahui bahwa uang tunai sekitar 70 euro hilang dari dalam dompet. Namun, dokumen penting dan barang lainnya masih berada dalam dompet yang dikembalikan.
Kejadian ini memperlihatkan keteguhan dan keberanian seorang perempuan yang tidak takut berhadapan dengan pelaku kriminal di negeri asing. Meski dalam posisi rentan, Rawi tetap tenang dan mampu menyelesaikan masalah dengan cara bijak.
Video rekaman kejadian dan cerita lengkap Rawi diunggah di akun Instagram miliknya dan telah ditonton ribuan kali. Banyak warganet memberikan pujian atas ketegasan dan keberaniannya.
Keberadaan turis Indonesia di luar negeri memang harus diiringi dengan kewaspadaan tinggi. Kawasan wisata, khususnya di Eropa, kerap menjadi lokasi marak kejahatan seperti pencopetan dan penipuan terhadap wisatawan asing.
Rawi juga mengimbau agar sesama WNI berhati-hati terhadap modus pencopetan di tempat umum. Terutama jika seseorang mendekati dengan dalih meminta bantuan atau mencoba mengalihkan perhatian.
Sikap berani Rawi dinilai sebagai bentuk keberdayaan perempuan yang mampu menjaga diri di tengah kondisi genting. Meski demikian, ia juga mengakui bahwa tidak semua orang akan mampu bertindak serupa.
Warga Indonesia yang berkunjung ke luar negeri disarankan menyimpan dokumen penting secara terpisah, menghindari membawa uang tunai dalam jumlah besar, dan tidak lengah di tempat ramai.
Pihak kepolisian Prancis telah mencatat laporan kejadian tersebut dan mengonfirmasi bahwa pelaku telah diperingatkan secara tegas. Namun, tidak ada proses penahanan atau penuntutan lanjutan setelah korban memilih untuk memaafkan.
Kasus ini juga menyita perhatian media-media di Indonesia dan mancanegara, karena menunjukkan keberanian seorang perempuan dewasa dalam menghadapi situasi yang berpotensi membahayakan dirinya.
Keberhasilan Rawi mengamankan pelaku secara langsung dinilai sebagai bukti bahwa korban kejahatan juga memiliki daya tawar untuk bertindak, sepanjang dilakukan secara hati-hati dan penuh pertimbangan.
Kisah ini menjadi pelajaran penting mengenai kewaspadaan dan pengendalian diri dalam menghadapi situasi kriminal, khususnya di luar negeri di mana bantuan hukum tidak selalu datang tepat waktu.
Sebagai bentuk solidaritas, banyak netizen menyampaikan dukungan moral dan salut atas ketegaran yang ditunjukkan Rawi. Tak sedikit pula yang membagikan ulang videonya sebagai bentuk edukasi publik.
Langkah Rawi menangani pencopet dengan tenang dan tidak main hakim sendiri juga dinilai sebagai contoh penyelesaian masalah secara beradab, meskipun dalam situasi yang sulit.
Cerita ini memberikan dorongan moral bagi masyarakat, khususnya perempuan, untuk tidak mudah takut dan percaya diri menjaga hak milik serta keselamatan saat berada di tempat umum.
Setiap WNI yang bepergian ke luar negeri sebaiknya melengkapi diri dengan informasi mengenai kondisi keamanan di destinasi tujuan. Penting juga untuk mengenali modus-modus kejahatan yang sering terjadi di negara tersebut.
Selalu siapkan salinan dokumen penting seperti paspor dan kartu identitas, serta simpan di tempat terpisah dari barang berharga utama. Ini akan sangat membantu jika terjadi kehilangan atau pencurian.
Turis sebaiknya menggunakan dompet anti copet atau tas dengan sistem pengamanan khusus, serta hindari mengakses uang tunai di tempat terbuka yang ramai. Perhatikan gerak-gerik orang di sekitar yang mencurigakan.
Apabila menjadi korban, penting untuk tetap tenang, tidak panik, dan mencari bantuan dari warga lokal yang bisa berkomunikasi. Melaporkan ke pihak berwajib adalah langkah penting untuk mencegah kejadian serupa terulang.
Mengambil tindakan seperti yang dilakukan Rawi memang berani, namun tetap harus mempertimbangkan keselamatan pribadi. Jangan ragu melibatkan otoritas setempat secepat mungkin untuk penanganan yang lebih aman dan tepat.(*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v