JAKARTA – EKOPN.CO Presiden Prabowo Subianto menunjuk Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) sebagai Ketua Satuan Tugas (Satgas) pembentukan Koperasi Desa Merah Putih. Program ini ditargetkan menjangkau 70 ribu hingga 80 ribu desa di seluruh Indonesia.
“Saya dapat tugas yang sangat mulia, diminta Presiden sebagai Ketua Satgas untuk pembentukan Kopdes Merah Putih,” kata Zulhas di Gedung Graha Mandiri, Jakarta Pusat, Selasa (8/4/2025).
Menurutnya, pendanaan pembentukan koperasi ini akan bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Tujuannya, memperkuat ekonomi desa sekaligus menghubungkan potensi pedesaan langsung dengan pasar perkotaan.
“Mudah-mudahan beberapa bulan ini bisa kami selesaikan. Itu jelas nanti pendanaannya dari APBN dan APBD, akan dibangun di 70 ribu sampai 80 ribu desa,” ujar Ketua Umum PAN tersebut.
Zulhas menambahkan, kehadiran koperasi desa diharapkan dapat memangkas rantai distribusi yang panjang. Selain itu, program ini juga bertujuan mengurangi ketergantungan petani pada tengkulak.
“Dan memangkas peran tengkulak-tengkulak yang kadang-kadang menghisap darah para petani kita. Di situ ada koperasi simpan pinjam, ada sembako, ada koperasi yang membeli hasil gabah, hasil jagung, dan lain-lain,” jelasnya.
Keputusan pembentukan Koperasi Desa Merah Putih diambil setelah Prabowo menggelar rapat terbatas dengan sejumlah menteri Kabinet Merah Putih pada Senin (3/3/2025). Rapat tersebut membahas strategi mengatasi kendala pertumbuhan ekonomi di pedesaan.
Menteri Koperasi dan UKM Budi Arie Setiadi, yang turut hadir dalam rapat, mengungkapkan bahwa pemerintah membutuhkan dana sekitar Rp 350 triliun untuk modal awal. Anggaran tersebut akan dialokasikan untuk membangun 70-80 ribu koperasi desa dalam waktu satu tahun.
“Setiap desa dipatok membutuhkan modal Rp 3 hingga 5 miliar per tahun. Tapi itu tergantung asesmen setiap daerah,” ujar Budi Arie di kantor Kementerian Koperasi.