Jakarta, Ekoin.co – Macjak Caffe menggelar acara HUT RI sekaligus grand opening pada Sabtu malam, 23 Agustus 2025, sekitar pukul 19.50 WIB. Acara berlangsung meriah di Jalan Adhiyaksa Raya, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, dengan melibatkan masyarakat sekitar, anak-anak yatim, komunitas motor antik, hingga tokoh agama.
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v
Acara pembukaan ini dimeriahkan dengan pertunjukan musik organ dangdut serta panggung hiburan yang menarik perhatian warga. Panitia juga mengundang anak-anak yatim yang dipimpin oleh Ustad Hakim untuk memanjatkan doa bersama. Tidak hanya itu, Macjak Caffe memberikan sajian makanan dan kopi gratis bagi para tamu undangan dan warga yang hadir.
Pemilik Macjak Caffe, Ano, menyampaikan rasa syukurnya atas terselenggaranya acara tersebut. Ia menilai momen grand opening yang bertepatan dengan peringatan HUT RI menjadi kesempatan untuk menjalin silaturahmi dengan masyarakat dan komunitas pecinta motor antik.
Kehadiran Klub Motor Antik
Acara semakin meriah dengan hadirnya puluhan anggota klub motor MACI (Motor Antique Club Indonesia). Klub tersebut dikenal sebagai komunitas motor klasik yang memiliki koleksi kendaraan tua dari berbagai merek ternama. Beberapa di antaranya adalah motor Ural, BMW, hingga BSA yang sudah jarang terlihat di jalanan umum.
Kehadiran rombongan komunitas motor antik itu langsung menarik perhatian masyarakat. Deru mesin motor klasik yang khas membuat suasana semakin berbeda. Banyak warga yang memanfaatkan kesempatan untuk melihat lebih dekat dan mengabadikan foto bersama motor antik tersebut.
Menurut Ano, keberadaan MACI bukan hanya sekadar komunitas hobi, melainkan wadah untuk mempererat kebersamaan dan menumbuhkan sikap saling tolong menolong di antara para anggotanya. “Dalam organisasi motor antik, harus ada rasa solidaritas dan saling mendukung. Itulah yang menjadi semangat kami,” ujarnya.
Doa Bersama Anak Yatim
Momen doa bersama anak yatim menjadi bagian penting dalam acara ini. Dipimpin oleh Ustad Hakim, doa tersebut ditujukan untuk kelancaran grand opening Macjak Caffe sekaligus memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia.
Ustad Hakim dalam kesempatan itu menyampaikan bahwa doa anak yatim adalah berkah yang diharapkan membawa kebaikan bagi Macjak Caffe serta seluruh masyarakat sekitar. Kehadiran anak-anak yatim juga memberikan suasana penuh haru dan syukur di tengah kemeriahan acara.
Sementara itu, warga sekitar menyambut positif langkah Macjak Caffe dalam melibatkan masyarakat dan anak-anak yatim pada momen peresmian usahanya. Banyak warga yang menilai kegiatan tersebut menjadi ajang kebersamaan dan mempererat hubungan sosial.
Acara ini juga menampilkan hiburan rakyat yang kental dengan nuansa kebersamaan. Musik organ dangdut yang dimainkan mengundang para tamu untuk turut berjoget di depan panggung. Suasana akrab terlihat ketika masyarakat, komunitas motor, serta tamu undangan larut dalam kegembiraan yang sama.
Ano menjelaskan bahwa pihaknya ingin menjadikan Macjak Caffe tidak hanya sebagai tempat nongkrong atau minum kopi, tetapi juga wadah berkumpul yang mengutamakan nilai silaturahmi. Dengan begitu, Macjak Caffe diharapkan bisa menjadi bagian dari komunitas warga sekitar.
Bagi komunitas motor antik, acara ini juga menjadi kesempatan untuk memperkenalkan diri kepada masyarakat luas. Banyak warga yang sebelumnya belum mengenal MACI kini bisa melihat langsung koleksi motor klasik mereka. Beberapa anggota klub bahkan menjelaskan detail sejarah dari motor yang mereka bawa.
Kemeriahan acara semakin terasa ketika beberapa anggota MACI memperlihatkan atraksi sederhana dengan motornya, meski tetap dalam batas aman. Hal itu membuat penonton semakin antusias menyaksikan jalannya acara hingga larut malam.
Sejumlah tokoh masyarakat juga hadir memberikan dukungan atas berdirinya Macjak Caffe. Mereka menilai kehadiran kafe ini akan menambah pilihan tempat bersantai bagi warga Lebak Bulus dan sekitarnya. Selain itu, acara peresmian yang melibatkan warga sekitar dinilai mampu mempererat hubungan sosial di tengah masyarakat.
Dari sisi hiburan, panitia sengaja menghadirkan konsep sederhana tetapi meriah. Musik dangdut yang dibawakan oleh pemain organ tunggal berhasil mencairkan suasana. Beberapa tamu turut bernyanyi bersama di atas panggung, menambah keakraban di antara hadirin.
Macjak Caffe sendiri menyiapkan hidangan berupa aneka kopi dan makanan ringan yang disediakan gratis bagi para tamu undangan.