Jakarta, EKOIN.CO – Kinerja sektor pertanian Indonesia menunjukkan kemajuan signifikan dalam beberapa tahun terakhir, meskipun dihadapkan pada tantangan cuaca ekstrem seperti El Nino. Menteri Keuangan Sri Mulyani menegaskan, stabilitas pangan menjadi modal penting bagi ketahanan nasional. “Kinerja sektor agriculture kita lagi bagus, terutama sesudah kita mengalami El Nino beberapa tahun terakhir. Itu prestasi di saat dunia goncang, kalau sektor pangan tenang maka itu adalah modal yang kuat,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (2/5/2025).
Pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) mempercepat distribusi subsidi pupuk sejak awal tahun, mendorong produktivitas petani. “Tahun ini musim tanam berjalan baik, subsidi pupuk dilakukan secara sangat dini, bahkan APBN memberikan subsidi pupuk sehingga bisa terbagikan kepada petani,” jelas Sri Mulyani. Reformasi distribusi pupuk oleh Kementan turut berkontribusi pada peningkatan hasil panen.
Di sisi lain, Perum Bulog mencatatkan rekor serapan beras mencapai 1,3 juta ton hanya dalam bulan April 2025, melampaui rata-rata serapan tahunan tujuh tahun terakhir yang hanya 1,2 juta ton. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengungkapkan, produksi gabah nasional hingga April 2025 mencapai 13,9 juta ton berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS). “Pertama, capaian stok beras kita tertinggi selama 23 tahun. Bahkan bisa jadi itu selama merdeka. Yang kedua adalah produksi kita lompatannya tertinggi juga sesuai BPS, bukan kata saya,” tegas Amran.
Bulog juga telah menyewa gudang tambahan untuk menampung 1,15 juta ton beras, dengan serapan harian mencapai 51.530 ton per hari. Total stok beras di gudang Bulog per 28 April 2025 mencapai 3.256.428 ton, angka tertinggi dalam dua dekade terakhir.(Photo diambil dari VOI)