Jakarta, EKOIN.CO – Menteri Pertanian Amran Sulaiman mendapatkan persetujuan Komisi IV DPR RI untuk anggaran belanja tambahan sebesar Rp10 triliun guna mendukung pengembangan komoditas perkebunan strategis dan peningkatan produksi pangan. Permintaan ini diajukan dalam rapat kerja bersama Komisi IV DPR RI, Senin (7/7/2025).
“Anggaran ini akan digunakan untuk bibit komoditas yang masih diimpor seperti gula, serta komoditas bernilai tinggi seperti kopi dan kakao,” jelas Amran. Ia menekankan bahwa langkah ini strategis untuk meningkatkan kesejahteraan petani sekaligus mengurangi ketergantungan impor.
Permintaan tambahan anggaran tersebut sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto untuk mempercepat swasembada pangan. Hal ini tertuang dalam Surat Mensesneg Nomor B-33/M/S/HK.05.02/06/2025 tanggal 24 Juni 2025. “Kami sudah menggodok proposal ini dan insyaallah minggu ini selesai,” tambah Amran.
Meski sempat memicu perdebatan di Komisi IV DPR, usulan tersebut akhirnya disetujui. Ketua Komisi IV DPR Titiek Soeharto menyatakan, “Kami mendukung usulan ini untuk pembibitan tahun ini guna mengejar target produksi tahun depan.”
Anggaran Rp10 triliun merupakan bagian dari total permintaan Rp44 triliun yang diajukan Kementan. Rinciannya meliputi Rp29,37 triliun untuk anggaran dasar, Rp10,07 triliun perluasan cetak sawah dan bantuan benih jagung, serta Rp5,2 triliun untuk tunjangan penyuluh pertanian.
“Anggaran dasar Rp29 triliun tidak boleh diganggu. Dengan tambahan ini, kita bisa mulai menyelesaikan masalah hilirisasi perkebunan dan hortikultura secara bertahap,” tegas Amran.