• Latest
  • Trending
  • All
Konsumen Khawatir Label Beras Premium Dihapus  Menuai Pro dan Kontra

Konsumen Khawatir Label Beras Premium Dihapus Menuai Pro dan Kontra

31 Juli 2025
Kejagung Sebut Tidak Ada Upaya Penggeledahan Rumah Jampidsus, Isu Dihembuskan Koruptor

Kejagung Sebut Tidak Ada Upaya Penggeledahan Rumah Jampidsus, Isu Dihembuskan Koruptor

4 Agustus 2025
Tiongkok Rilis Besturn Pony EV, Harga Mulai Rp79 Juta

Tiongkok Rilis Besturn Pony EV, Harga Mulai Rp79 Juta

4 Agustus 2025
Kejagung Respons Isu Polisi Akan Geledah Rumah Jampidsus, Meski Tidak Terkait Tindak Pidana 

Kejagung Respons Isu Polisi Akan Geledah Rumah Jampidsus, Meski Tidak Terkait Tindak Pidana 

4 Agustus 2025
Kejagung Periksa 8 Tokoh Penting dalam Korupsi Minyak

Kejagung Periksa 8 Tokoh Penting dalam Korupsi Minyak

4 Agustus 2025
APSP Laporkan Grup Astra Agro Lestari ke Kejagung, Potensi Kerugian Negara Diduga Triliunan 

Kejagung Sebut Kabar Upaya Penggeledahan Rumah Jampidsus Dihembuskan Pihak Tertentu

4 Agustus 2025
PU Ajak ASN Perkuat Kolaborasi lewat Baporseni HUT RI ke-80

PU Ajak ASN Perkuat Kolaborasi lewat Baporseni HUT RI ke-80

4 Agustus 2025
Kinerja Perbankan Syariah Maybank Tumbuh Signifikan di 2025

Kinerja Perbankan Syariah Maybank Tumbuh Signifikan di 2025

4 Agustus 2025
Maybank Indonesia Catat Lonjakan Laba dan Kinerja Kredit

Maybank Indonesia Catat Lonjakan Laba dan Kinerja Kredit

4 Agustus 2025
HUT RI ke-80, BTN Persembahkan Kredit Perumahan Merdeka

HUT RI ke-80, BTN Persembahkan Kredit Perumahan Merdeka

4 Agustus 2025
BTN Luncurkan Sistem Penagihan Klasterisasi, Efisien dan Modern

BTN Luncurkan Sistem Penagihan Klasterisasi, Efisien dan Modern

4 Agustus 2025
BTN Perkuat Digitalisasi, Targetkan KPR FLPP 220.000 Unit

BTN Perkuat Digitalisasi, Targetkan KPR FLPP 220.000 Unit

4 Agustus 2025
Riduan Resmi Jadi Direktur Utama BARU Bank Mandiri, Gantika Darmawan Junaidi

Riduan Resmi Jadi Direktur Utama BARU Bank Mandiri, Gantika Darmawan Junaidi

4 Agustus 2025
Selasa, Agustus 5, 2025
  • Login
EKOIN.CO
  • HOME
  • EKOBIS
    • EKONOMI
    • KEUANGAN
    • INDUSTRI
    • INFRASTRUKTUR
    • PERTANIAN
    • PROPERTI
    • UMKM
    • PROFIL
    • ENERGI
  • PERISTIWA
    • INTERNASIONAL
    • NASIONAL
    • MEGAPOLITAN
    • KRIMINAL
    • OPINI
    • SOSIAL
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN
  • POLKUM
    • HUKUM
    • POLITIK
    • CEK FAKTA
    • BERITA VIDEO
    • BERITA FOTO
  • ENTERTAINT
    • DESTINASI
    • HIBURAN
    • KESEHATAN
    • EBOOK
    • KULINER
    • OTOMOTIF
    • SELEBRITI
    • MUSIK
  • RAGAM
    • EDUKASI
    • HIKMAH
    • SENI & BUDAYA
    • TIPS
    • OLAH RAGA
    • TEKNOLOGI
No Result
View All Result
  • HOME
  • EKOBIS
    • EKONOMI
    • KEUANGAN
    • INDUSTRI
    • INFRASTRUKTUR
    • PERTANIAN
    • PROPERTI
    • UMKM
    • PROFIL
    • ENERGI
  • PERISTIWA
    • INTERNASIONAL
    • NASIONAL
    • MEGAPOLITAN
    • KRIMINAL
    • OPINI
    • SOSIAL
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN
  • POLKUM
    • HUKUM
    • POLITIK
    • CEK FAKTA
    • BERITA VIDEO
    • BERITA FOTO
  • ENTERTAINT
    • DESTINASI
    • HIBURAN
    • KESEHATAN
    • EBOOK
    • KULINER
    • OTOMOTIF
    • SELEBRITI
    • MUSIK
  • RAGAM
    • EDUKASI
    • HIKMAH
    • SENI & BUDAYA
    • TIPS
    • OLAH RAGA
    • TEKNOLOGI
No Result
View All Result
EKOIN.CO
No Result
View All Result
  • HOME
  • EKOBIS
  • PERISTIWA
  • POLKUM
  • ENTERTAINT
  • RAGAM
Home EKOBIS

Konsumen Khawatir Label Beras Premium Dihapus Menuai Pro dan Kontra

Sebagian konsumen merasa label premium masih diperlukan. Pemerintah menilai klasifikasi lama sudah tidak relevan.

by Akmal Solihannoer
31 Juli 2025, 10:53
in EKOBIS, EKONOMI
Reading Time: 3 mins read
0
A A
0
Konsumen Khawatir Label Beras Premium Dihapus  Menuai Pro dan Kontra

JAKARTA EKOIN.CO – Rencana pemerintah untuk menghapus klasifikasi beras premium dan medium menuai respons beragam dari konsumen. Beberapa pihak merasa kebijakan ini membingungkan dan berpotensi menimbulkan masalah baru di lapangan, terutama terkait transparansi kualitas dan harga beras yang dijual bebas.

Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v

RelatedPosts

PU Ajak ASN Perkuat Kolaborasi lewat Baporseni HUT RI ke-80

Kinerja Perbankan Syariah Maybank Tumbuh Signifikan di 2025

Maybank Indonesia Catat Lonjakan Laba dan Kinerja Kredit

Sebagian masyarakat menyatakan keberatan karena khawatir adanya penyederhanaan label akan membuka ruang praktik oplosan dan manipulasi harga. Namun, sebagian lainnya menyetujui rencana tersebut asalkan harga beras tetap dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.

Anastasya (29), seorang ibu rumah tangga yang tinggal di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, merupakan salah satu konsumen yang merasa ragu terhadap rencana tersebut. Ia menyebutkan bahwa label premium dan medium memudahkan konsumen untuk memilih beras sesuai kebutuhan.

Kekhawatiran Konsumen atas Risiko Oplosan

Dalam kesehariannya, Anastasya biasa membeli beras dengan merek Sumo atau Raja di supermarket seperti Tip Top atau melalui platform e-commerce. Namun belakangan ini, ia lebih memilih membeli Sumo Premium karena khawatir terhadap praktik oplosan yang kian marak.

“Biasanya aku beli beras di Tip Top atau online lewat (toko) Segari. Merek-nya biasa aku beli itu Sumo atau Raja, tapi sejak tahu banyak yang oplos itu aku jadi lebih sering beli Sumo Premium,” kata Anastasya kepada CNNIndonesia.com, Rabu (30/7).

Ia menambahkan bahwa beras premium seperti Sumo lebih mudah ditemukan di supermarket atau platform online, sedangkan di toko kelontong cenderung sulit didapatkan. Hal ini menurutnya menjadi alasan lain mengapa ia memilih beras berlabel premium.

“Karena merek Sumo emang biasanya lebih banyak dijual di supermarket atau online. Soalnya Sumo termasuk beras premium jadi enggak dijual di toko kelontong,” ujarnya.

Anastasya merasa penghapusan label premium dan medium akan menyulitkan konsumen dalam membedakan kualitas beras, sekaligus membuka kemungkinan kenaikan harga tanpa adanya jaminan mutu.

Pemerintah Targetkan Penyederhanaan Klasifikasi Beras

Rencana penghapusan klasifikasi beras premium dan medium sebelumnya diungkapkan oleh Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi. Ia menilai bahwa klasifikasi tersebut sudah tidak lagi relevan dengan kondisi pasar saat ini.

Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Zulkifli Hasan, nantinya hanya akan ada dua kategori beras di pasaran. Beras umum akan menjadi jenis yang dikonsumsi mayoritas masyarakat, sedangkan beras khusus seperti Pandan Wangi, Basmati, dan Japonica akan memiliki sertifikasi tersendiri dari pemerintah.

Zulkifli Hasan menyampaikan bahwa penyederhanaan tersebut bertujuan agar masyarakat lebih mudah memahami jenis beras yang dikonsumsi. Selain itu, pengaturan ini juga dimaksudkan untuk memperbaiki tata niaga beras agar lebih efisien.

Sementara itu, Deputi Bapanas Andriko Noto Susanto menegaskan bahwa regulasi terkait beras tidak dibuat secara sepihak, melainkan disusun berdasarkan hasil temuan di lapangan dan melibatkan pemangku kepentingan.

“Kita tidak ingin membuat regulasi dari menara gading. Kita susun berdasarkan fakta di lapangan, sambil melibatkan para pemangku kepentingan secara aktif,” ujar Andriko dalam keterangan tertulis, Selasa (29/7).

Langkah ini diharapkan bisa memberikan kepastian kepada konsumen dan pelaku usaha mengenai kualitas serta harga beras yang beredar di pasaran.

Pemerintah juga memastikan bahwa proses sertifikasi terhadap beras khusus akan dilakukan secara transparan dan diawasi langsung oleh lembaga resmi agar tidak menimbulkan polemik baru di masyarakat.

Meskipun demikian, sebagian konsumen berharap agar pemerintah mempertimbangkan kembali dampak kebijakan ini, terutama terhadap aksesibilitas dan kepercayaan konsumen terhadap kualitas beras.

Sebagian masyarakat khawatir bahwa tanpa label premium dan medium, akan semakin sulit membedakan mutu beras di pasar, apalagi jika tidak ada pengawasan yang ketat terhadap proses distribusi dan pengemasan.

Kekhawatiran lainnya muncul dari kemungkinan naiknya harga beras non-premium akibat penyeragaman klasifikasi. Hal ini dianggap dapat merugikan masyarakat berpenghasilan rendah yang biasanya membeli beras medium dengan harga lebih terjangkau.

Selain itu, pelaku usaha di sektor beras juga menginginkan kejelasan teknis mengenai perubahan tersebut, termasuk kriteria beras umum dan mekanisme pengawasan terhadap beras yang dijual di pasar tradisional maupun modern.

Pemerintah pun diminta menyediakan informasi yang cukup kepada masyarakat agar tidak terjadi kesalahpahaman mengenai tujuan dan dampak dari kebijakan baru ini.

Pentingnya komunikasi publik secara intensif menjadi sorotan, agar masyarakat merasa dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan yang berdampak langsung terhadap kebutuhan pokok sehari-hari.

Sebagai bagian dari tahapan implementasi kebijakan, pemerintah direncanakan akan melakukan uji coba penyederhanaan klasifikasi beras di beberapa daerah terlebih dahulu.

Uji coba ini diharapkan dapat memberikan gambaran komprehensif mengenai efektivitas kebijakan sekaligus mengantisipasi potensi kendala yang mungkin terjadi di lapangan.

dari diskursus ini menunjukkan adanya perbedaan pendapat yang tajam di kalangan konsumen terkait rencana penghapusan label beras premium dan medium. Sebagian merasa label tersebut penting untuk menjamin kualitas, sementara pihak lain mendukung demi efisiensi pasar. Perlu adanya kebijakan yang berpihak pada konsumen tanpa mengabaikan kepentingan produsen dan pedagang. Pengawasan ketat terhadap kualitas dan harga menjadi faktor kunci agar kebijakan ini tidak merugikan pihak manapun. Masyarakat mengharapkan adanya dialog terbuka dan kebijakan berbasis data lapangan agar implementasinya dapat berjalan lancar.

yang dapat diberikan adalah agar pemerintah tidak terburu-buru menerapkan kebijakan ini tanpa kajian mendalam. Sosialisasi harus dilakukan secara masif dan jelas kepada masyarakat luas. Perlu adanya mekanisme pelaporan untuk mencegah praktik oplosan pasca penghapusan label. Sertifikasi beras khusus harus transparan dan tidak membebani produsen kecil. Konsumen juga perlu diedukasi mengenai ciri fisik dan kualitas beras agar tidak hanya bergantung pada label.(*)

Tags: beras mediumberas premiumkebijakan pangankonsumenlabel berasPemerintah
Akmal Solihannoer

Akmal Solihannoer

Related Posts

PU Ajak ASN Perkuat Kolaborasi lewat Baporseni HUT RI ke-80

PU Ajak ASN Perkuat Kolaborasi lewat Baporseni HUT RI ke-80

by Agus DJ
4 Agustus 2025
0

Jakarta, EKOIN.CO – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) resmi membuka rangkaian kegiatan olahraga dan seni atau Baporseni dalam rangka memperingati Hari...

Kinerja Perbankan Syariah Maybank Tumbuh Signifikan di 2025

Kinerja Perbankan Syariah Maybank Tumbuh Signifikan di 2025

by Agus DJ
4 Agustus 2025
0

Jakarta, EKOIN.CO - Maybank Indonesia mencatatkan pertumbuhan signifikan pada laba sebelum pajak (PBT) perbankan syariah sebesar Rp315 miliar pada semester...

Maybank Indonesia Catat Lonjakan Laba dan Kinerja Kredit

Maybank Indonesia Catat Lonjakan Laba dan Kinerja Kredit

by Agus DJ
4 Agustus 2025
0

Jakarta, EKOIN.CO - PT Bank Maybank Indonesia Tbk. mencatat lonjakan Laba Sebelum Pajak (PBT) konsolidasian sebesar 170,4%, menjadi Rp766 miliar...

HUT RI ke-80, BTN Persembahkan Kredit Perumahan Merdeka

HUT RI ke-80, BTN Persembahkan Kredit Perumahan Merdeka

by Agus DJ
4 Agustus 2025
0

Jakarta, EKOIN.CO – Dalam semangat memperingati Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) resmi...

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Muncul Masalah Baru Mobil Listrik Hyundai Setelah Di-recall

Muncul Masalah Baru Mobil Listrik Hyundai Setelah Di-recall

24 Maret 2025
“Sukses di Kampus dan Beyond: 10 Soft Skill yang Harus Dipersiapkan Sebelum Masuk Kuliah”

“Sukses di Kampus dan Beyond: 10 Soft Skill yang Harus Dipersiapkan Sebelum Masuk Kuliah”

24 Maret 2025
Keluarga Muslim berfoto bersama dengan pose tangan memohon maaf di Hari Raya Idul Adha 2025

Ucapan Idul Adha Buat WA, Atas Nama Keluarga Tercinta

4 Juni 2025
Sidang Kasus Suap Hakim Vonis Bebas Ronald Tannur, Jaksa Hadirkan Empat Saksi

Sidang Kasus Suap Hakim Vonis Bebas Ronald Tannur, Jaksa Hadirkan Empat Saksi

0
white iMac

Tanda-tanda Anda Sudah Saatnya Hijrah dan Membuka Bisnis Sendiri

0
person holding pencil near laptop computer

Panduan Pengaduan Hukum: Meminta Pendampingan Pengacara dari Pemerintah Indonesia

0
Kejagung Sebut Tidak Ada Upaya Penggeledahan Rumah Jampidsus, Isu Dihembuskan Koruptor

Kejagung Sebut Tidak Ada Upaya Penggeledahan Rumah Jampidsus, Isu Dihembuskan Koruptor

4 Agustus 2025
Tiongkok Rilis Besturn Pony EV, Harga Mulai Rp79 Juta

Tiongkok Rilis Besturn Pony EV, Harga Mulai Rp79 Juta

4 Agustus 2025
Kejagung Respons Isu Polisi Akan Geledah Rumah Jampidsus, Meski Tidak Terkait Tindak Pidana 

Kejagung Respons Isu Polisi Akan Geledah Rumah Jampidsus, Meski Tidak Terkait Tindak Pidana 

4 Agustus 2025
EKOIN.CO

Copyright © 2015 EKOIN.CO Created by : Ibnu Gozali

Navigate Site

  • REDAKSI
  • IKLAN
  • MEDIA CYBER
  • PETA SITUS
  • KEBIJAKAN PRIVASI
  • PERSYARATAN LAYANAN
  • KODE ETIK JURNALISTIK

Follow Us

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • HOME
  • EKOBIS
    • EKONOMI
    • KEUANGAN
    • PROPERTI
    • INDUSTRI
    • PERTANIAN
    • INFRASTRUKTUR
    • UMKM
  • POLKUM
    • POLITIK
    • HUKUM
    • LIPUTAN KHUSUS
    • BERITA FOTO
    • CEK FAKTA
  • ENTERTAINT
    • DESTINASI
    • HIBURAN
    • KESEHATAN
    • KULINER
    • SELEBRITI
    • TEKNOLOGI
    • OLAH RAGA
  • PERISTIWA
    • BREAKING NEWS
    • NASIONAL
    • INTERNASIONAL
    • LINGKUNGAN
    • ENERGI
  • RAGAM
    • TIPS
    • PROFIL
    • HIKMAH
    • EDUKASI
    • OPINI
    • SOSIAL
    • EBOOK
    • SENI & BUDAYA

Copyright © 2015 EKOIN.CO Created by : Ibnu Gozali

Hubungi Kami

Verified by MonsterInsights