Jakarta, EKOIN.CO – PT Pertamina Hulu Sanga Sanga (PHSS) dan PT Pertamina EP (PEP) Sangasanga Field menggelar sejumlah kegiatan pelestarian lingkungan di sekitar wilayah operasinya sepanjang Juni 2025. Kegiatan ini dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia bertema “Ending Plastic Pollution”.
Salah satu kegiatan utama adalah penanaman 200 bibit pohon di sekitar sumur borderless SMUT BD-01, Kelurahan Sungai Seluang, Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara. Aksi dilakukan pada 17 Juni 2025 oleh jajaran manajemen dan karyawan PHSS serta PEP Sangasanga Field.
Jenis pohon yang ditanam meliputi Ulin, Meranti, Mahoni, dan Trembesi. Program ini dimaksudkan untuk memperbaiki kualitas ekosistem di area operasional serta memperkuat sinergi antarentitas di bawah naungan Subholding Upstream Pertamina Regional 3 Kalimantan.
Manager PHSS Field Widhiarto Imam Subarkah mengungkapkan bahwa kegiatan ini menunjukkan kekompakan dalam memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025. “Pelestarian lingkungan memerlukan keterlibatan semua pihak, dan dimulai dari tindakan kecil yang konsisten,” ujarnya.
Edukasi Lingkungan dan Sinergi Lintas Generasi
Dukungan juga disampaikan oleh Pjs Senior Field Manager PEP Sangasanga Field, Muhammad Asad. Ia menegaskan pentingnya keberlanjutan kegiatan ini demi menjaga kelestarian lingkungan secara bersama-sama.
“Program ini sangat bermanfaat, terlebih karena PHSS dan PEP Sangasanga Field bisa berkolaborasi dengan baik,” jelas Asad. Ia berharap program ini terus berjalan dan memberi dampak jangka panjang bagi lingkungan sekitar.
Selain penanaman pohon, PHSS mengadakan edukasi lingkungan di SDN 010 Muara Jawa pada 20 Juni 2025. Materi disampaikan secara interaktif dengan melibatkan 50 siswa kelas 4 dan 5.
Kegiatan edukatif ini mengajarkan siswa tentang jenis sampah, pentingnya pemilahan, serta upaya mengurangi polusi plastik sejak dini. Siswa juga diajak praktik langsung memilah sampah melalui simulasi sederhana.
Widhiarto menyampaikan apresiasi kepada pihak sekolah. “Kami ingin memastikan bahwa peringatan Hari Lingkungan Hidup bukan hanya seremonial, tetapi aksi nyata untuk masa depan lingkungan yang lebih baik,” katanya.
Rehabilitasi Hutan Bukit Soeharto
Langkah lanjutan dilakukan melalui rehabilitasi lahan kritis di Taman Hutan Raya Bukit Soeharto. PHSS bekerja sama dengan Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur pada area seluas 50 hektar.
Sebanyak 60.500 batang pohon ditanam dengan berbagai jenis seperti Ulin, Meranti, Mahoni, durian, jengkol, dan cempedak. Jenis tanaman tersebut dipilih untuk menggabungkan fungsi ekologi dan ekonomi jangka panjang.
Tujuan rehabilitasi ini adalah mempercepat pemulihan ekosistem dan mendorong pelestarian hutan secara berkelanjutan. Selain itu, kawasan yang ditanami diharapkan memberi manfaat langsung kepada masyarakat sekitar.
Widhiarto menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap prinsip Environmental, Social and Governance (ESG). “Kami bertekad menjadikan kegiatan ini sebagai kontribusi nyata terhadap pelestarian lingkungan hidup,” tegasnya.
Kontribusi Energi Kalimantan untuk Indonesia
PHSS dan PEP Sangasanga Field merupakan bagian dari Zona 9 Subholding Upstream Pertamina Regional 3 Kalimantan. Zona ini dikelola oleh PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) yang bermitra dengan SKK Migas.
Zona 9 mencakup wilayah kerja Sanga Sanga dan Sangatta di Kalimantan Timur serta Tanjung di Kalimantan Selatan. Seluruh kegiatan didasarkan pada penerapan prinsip ESG dan inovasi teknologi untuk mendukung keberlanjutan produksi migas nasional.
Dalam upaya tersebut, PHSS dan afiliasinya terus menunjukkan komitmen terhadap penyediaan energi yang selamat, efisien, patuh, dan ramah lingkungan. Hal ini sejalan dengan visi jangka panjang Pertamina untuk menjaga energi Indonesia dari Kalimantan.
Keseluruhan rangkaian kegiatan pelestarian lingkungan ini tidak hanya menjadi bentuk kepedulian perusahaan, tetapi juga memperkuat kolaborasi dengan pemangku kepentingan lokal. Sinergi ini dinilai penting untuk menjaga keseimbangan antara kebutuhan energi dan kelestarian ekosistem.
Melalui berbagai aksi nyata seperti penanaman pohon, edukasi generasi muda, serta rehabilitasi lahan, Pertamina menunjukkan bahwa upaya konservasi bisa dilakukan secara berkelanjutan dan terukur. Partisipasi berbagai pihak menjadikan program ini menyentuh langsung masyarakat dan lingkungan sekitar.
Dengan semangat kolaborasi dan keberlanjutan, PHSS dan PEP Sangasanga Field membuktikan bahwa industri energi bisa selaras dengan upaya perlindungan lingkungan hidup. Mereka mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berperan serta demi masa depan bumi yang lebih baik.(*)