Jakarta, EKOIN.CO – Dalam rangka menjaga kelancaran distribusi bahan bakar minyak (BBM) di wilayah Jember pasca penutupan Jalur Gumitir sejak 24 Juli 2025, Pertamina Patra Niaga terus memperkuat koordinasi lintas pemangku kepentingan, baik di tingkat pusat, provinsi, maupun daerah.
Sebagai bentuk nyata komitmen tersebut, hari ini (31/7) digelar inspeksi mendadak di dua stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Jember, yakni SPBU Kaliwates dan SPBU Mangli, yang dipimpin langsung oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.
Turut hadir dalam giat tersebut Direktur Rekayasa dan Infrastruktur Darat (RID) Pertamina Patra Niaga Hari Purnomo, Corporate Secretary Heppy Wulansari, serta Executive General Manager (GM) Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus Aji Anom Purwasakti.
Menurut Gubernur Khofifah, kelangkaan BBM yang terjadi beberapa hari terakhir di Jember merupakan imbas penutupan Jalur Gumitir serta kemacetan di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, akibat gangguan cuaca ekstrem.
“Jember ini disuplai dari Terminal Tanjung Wangi. Kita lihat antrian panjang di Ketapang karena gelombang tinggi. Mudah-mudahan sore ini kita dapat lampu hijau dari BMKG,” terang Khofifah saat sidak.
Distribusi BBM Dipercepat dengan Mobil Tangki Tambahan
Dalam kesempatan yang sama, Hari Purnomo menyampaikan apresiasi atas dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur terhadap langkah normalisasi distribusi BBM di wilayah Jember.
“Kami sudah menambah armada mobil tangki serta melakukan perbantuan lintas region untuk mendukung suplai. Terima kasih atas support dan bantuannya,” ujar Hari Purnomo saat mendampingi Gubernur Jawa Timur.
Penutupan Jalur Gumitir diperkirakan berlangsung hingga 24 September 2025. Jalur tersebut merupakan rute penting untuk pengiriman BBM dari Terminal BBM Banyuwangi ke berbagai wilayah di Jawa Timur bagian timur.
Untuk mengantisipasi dampak dari penutupan tersebut, Pertamina Patra Niaga menjalankan berbagai skenario distribusi, termasuk penyesuaian jalur, tambahan armada, dan pengalihan pasokan dari titik alternatif.
Langkah ini juga dimaksudkan untuk memastikan masyarakat tetap mendapat akses BBM secara merata, tanpa harus menghadapi antrian panjang dan ketidakpastian stok di SPBU.
Stok BBM Mulai Stabil, Publik Diminta Tenang
Executive GM Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Aji Anom Purwasakti, menyatakan bahwa distribusi BBM di Jember saat ini sudah mulai membaik. Ia menyebut suplai BBM mencapai 1.400 kiloliter dalam satu hari terakhir.
“Alhamdulillah hari ini suplai sudah sangat baik, bisa dilihat dari kondisi SPBU-SPBU semua stok tersedia dan antrian juga minimal,” ucap Aji. Ia menegaskan pihaknya akan menjaga kestabilan ini ke depannya.
Selain inspeksi SPBU, Gubernur dan jajaran manajemen Pertamina Patra Niaga juga menyampaikan dukungan kepada Awak Mobil Tangki (AMT) serta para pengemudi ojek online (ojol) di wilayah Jember.
Bentuk dukungan tersebut diberikan dalam paket extra fooding kepada para AMT dan ojol sebagai wujud motivasi atas peran penting mereka dalam mendukung distribusi dan mobilitas masyarakat.
Tidak hanya itu, dalam beberapa hari terakhir Pertamina juga memberikan air minum gratis kepada masyarakat yang mengantri di SPBU, sebagai bentuk kepedulian sosial dalam situasi distribusi yang sempat terganggu.
Langkah cepat dan terkoordinasi dari Pertamina Patra Niaga dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur menjadi kunci dalam menangani kelangkaan BBM yang sempat melanda Jember dan sekitarnya. Penambahan armada dan skenario distribusi alternatif membuahkan hasil yang nyata.
Kehadiran langsung Gubernur Khofifah dan jajaran manajemen Pertamina dalam sidak SPBU menunjukkan bahwa persoalan distribusi BBM ditangani dengan serius dan melibatkan semua elemen. Situasi mulai pulih dan masyarakat kini bisa lebih tenang.
Ke depan, upaya monitoring dan evaluasi akan tetap dilakukan secara berkala. Pertamina memastikan pasokan BBM tetap stabil meskipun jalur utama masih ditutup, sembari menjaga kepercayaan publik terhadap layanan energi nasional.(*)