Jakarta, EKOIN.CO – PT TASPEN (Persero) kembali menegaskan komitmennya dalam melindungi peserta aktif dan pensiunan dari ancaman kejahatan digital melalui kegiatan Sosialisasi Upaya Pencegahan Penipuan yang Mengatasnamakan TASPEN. Acara ini diselenggarakan pada Jumat, 30 Mei 2025 secara hybrid dan diikuti oleh berbagai pemangku kepentingan.
Acara berlangsung di kantor pusat PT TASPEN, Jakarta Pusat, dengan kehadiran Dewan Komisaris, Direksi, serta Kepala Unit Kerja. Peserta dari berbagai daerah di Indonesia turut serta secara daring, termasuk Branch Manager, jajaran anak perusahaan, serta para karyawan.
Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko PT TASPEN, Diyantini Soesilowati, dalam sambutannya menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya sistematis untuk membangun kesadaran digital. “Untuk peserta TASPEN yang hadir dalam sosialisasi ini agar tetap selalu meningkatkan kewaspadaan,” ujar Diyantini.
Ia menambahkan, TASPEN mendorong para peserta agar aktif memperhatikan setiap informasi resmi yang dikeluarkan perusahaan. Peserta diimbau untuk tidak mudah mempercayai pesan mencurigakan yang mengatasnamakan TASPEN.
“Mari kita sama-sama ciptakan ekosistem layanan yang aman, terpercaya, dan bebas dari penyalahgunaan. Tahan, Pastikan, Laporkan,” tegasnya di hadapan para peserta.
Waspadai Modus Siber yang Semakin Canggih
Kepolisian turut memberikan dukungan melalui kehadiran AKBP I Putu Bayu Pati, yang menyampaikan pentingnya pelaporan dalam menanggulangi kejahatan digital. Ia menyebutkan bahwa kasus penipuan yang dilaporkan hanya sebagian kecil dari jumlah sebenarnya.
“Perlu kita ketahui bersama supaya ini tidak menjadi seperti fenomena gunung es,” kata AKBP Putu Bayu. Ia menambahkan, banyak korban yang memilih diam karena merasa malu atau tidak tahu harus melapor ke mana.
Kondisi ini, menurutnya, memperbesar ruang gerak para pelaku penipuan yang terus menyasar masyarakat, terutama lansia yang menjadi peserta TASPEN. Ia menyebutkan bahwa jaringan pelaku berasal dari dalam dan luar negeri.
AKBP Putu Bayu menekankan pentingnya literasi digital di kalangan peserta, terutama untuk mengenali pola-pola baru penipuan yang semakin kompleks dan persuasif. Ia mendorong masyarakat agar tidak ragu melaporkan tindakan mencurigakan sekecil apapun.
Pihaknya mengajak TASPEN untuk terus menggandeng penegak hukum dan komunitas digital dalam memperkuat keamanan layanan publik berbasis teknologi.
Perkuat Perlindungan Data dan Edukasi Peserta
Melalui kegiatan ini, TASPEN berharap dapat menumbuhkan kesadaran bersama tentang pentingnya perlindungan data pribadi. Diyantini menyebut, perlindungan tidak hanya dilakukan melalui sistem, tetapi juga melalui edukasi berkelanjutan.
“Semakin canggih modus penipuan, maka semakin besar pula peran peserta dalam menyaring informasi,” jelasnya. Seluruh layanan TASPEN, tegasnya, tidak dipungut biaya dan tidak pernah meminta data pribadi secara informal.
Ia menambahkan, edukasi digital menjadi prioritas perusahaan untuk mencegah peserta jatuh dalam jebakan pihak tidak bertanggung jawab. Peserta diminta waspada terhadap permintaan data melalui telepon, pesan singkat, atau media sosial.
Sosialisasi ini juga membekali peserta dengan langkah-langkah mitigasi, termasuk mengenali ciri penipuan, mengamankan informasi, dan kanal pelaporan resmi. Harapannya, peserta mampu menjadi agen literasi digital bagi lingkungannya.
Direksi TASPEN menggarisbawahi bahwa kepercayaan publik adalah fondasi dari layanan berkualitas dan berintegritas, terutama dalam menghadapi era serba digital.
Komitmen Layanan Aman dari TASPEN dan Dukungan BUMN
Kementerian BUMN menyambut baik langkah TASPEN dalam memperkuat keamanan digital. Menteri BUMN, Erick Thohir, melalui pernyataan tertulisnya mengingatkan bahwa nama BUMN sering digunakan untuk menipu.
Ia mengapresiasi upaya pencegahan yang dilakukan TASPEN sebagai bentuk pelayanan prima kepada masyarakat. “Transparansi dan keamanan data harus menjadi prioritas semua BUMN,” ujarnya.
Erick juga meminta masyarakat agar tidak ragu mengecek informasi resmi dari saluran yang sah dan segera melapor jika menemukan indikasi penipuan.
Dengan komitmen tersebut, TASPEN memastikan akan terus memperkuat sistem perlindungan data dan membuka ruang komunikasi dengan peserta. Langkah ini sejalan dengan nilai-nilai akuntabilitas dan perlindungan terhadap hak peserta.
TASPEN berharap sosialisasi ini menjadi titik awal terbentuknya komunitas digital yang kritis, waspada, dan saling menjaga satu sama lain dari ancaman kejahatan siber.
Dalam menghadapi kejahatan digital yang semakin kompleks, partisipasi aktif peserta TASPEN menjadi kunci utama dalam menjaga ekosistem layanan publik yang aman. Penting bagi seluruh peserta untuk selalu waspada, menyaring informasi, dan memperhatikan kanal resmi dalam menerima setiap pengumuman. Sikap proaktif masyarakat dapat menjadi penghalang utama bagi pelaku penipuan digital.
Sinergi antara institusi negara, perusahaan BUMN, dan aparat penegak hukum harus terus ditingkatkan agar dapat memberikan perlindungan yang menyeluruh. Melalui edukasi digital yang konsisten dan sistem keamanan data yang diperkuat, potensi kejahatan siber dapat diminimalkan secara signifikan. Pelaporan dini menjadi bentuk kontribusi nyata terhadap sistem perlindungan kolektif.
Langkah nyata seperti sosialisasi ini perlu diteruskan secara berkala dan melibatkan lebih banyak kalangan, termasuk keluarga dari peserta yang mungkin turut menerima informasi yang menyesatkan. Peningkatan literasi digital di kalangan lansia juga sangat penting demi menjaga hak-hak peserta dan menciptakan ketenangan di masa pensiun mereka. (*)