Jakarta, EKOIN.CO – Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) mengungkapkan sektor pembiayaan konsumtif, khususnya untuk kendaraan bermotor, sedang mengalami tekanan signifikan sepanjang semester pertama tahun 2025. Hal ini sejalan dengan penurunan penjualan mobil yang mencapai 9,7% secara tahunan (yoy).
Suwandi, Ketua Umum APPI, menyatakan pembiayaan multiguna hampir tidak mengalami pertumbuhan. “Kondisi ini sangat terkait dengan lesunya penjualan mobil yang hanya mencapai 390.467 unit dari Januari hingga Juni 2025,” ujarnya, Selasa (7/7/2025).
Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan realisasi penjualan retail mobil jauh dari target. Suwandi memperkirakan pencapaian akhir tahun hanya akan menyentuh 800.000 unit, lebih rendah dari target Gaikindo sebesar 900.000 unit.
“Kami berharap pemerintah segera mengeluarkan stimulus untuk mendorong daya beli masyarakat. Saat ini kondisinya benar-benar berat,” tambah Suwandi.
Beberapa fakta kunci:
– Pertumbuhan piutang multifinance hanya 2,83% per Mei 2025 (OJK)
– NPF gross naik 14 bps secara bulanan
– APPI mempertahankan target penyaluran pembiayaan 8-10% meski kondisi sulit
Sektor pembiayaan menghadapi tantangan ganda dengan meningkatnya NPF (Non-Performing Financing) baik secara bulanan maupun tahunan. NPF net multifinance tercatat naik 6 bps secara bulanan dan 13 bps secara tahunan.
“Kami tidak akan merevisi target tahunan karena sulit memprediksi kondisi ke depan,” tegas Suwandi. Ia menambahkan bahwa industri masih menunggu katalis dari acara otomotif besar seperti Gaikindo untuk memulihkan permintaan.