EKOIN.CO
  • EKOBIS
    • EKONOMI
    • KEUANGAN
    • INDUSTRI
    • INFRASTRUKTUR
    • PERTANIAN
    • PROPERTI
    • UMKM
    • PROFIL
    • ENERGI
  • PERISTIWA
    • INTERNASIONAL
    • NASIONAL
    • MEGAPOLITAN
    • KRIMINAL
    • OPINI
    • SOSIAL
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN
  • POLKUM
    • POLITIK
    • HUKUM
    • LIPUTAN KHUSUS
    • CEK FAKTA
    • BERITA FOTO
    • BERITA VIDEO
  • ENTERTAINMENT
    • HIBURAN
    • DESTINASI
    • KESEHATAN
    • KULINER
    • OTOMOTIF
    • SELEBRITI
    • MUSIK
  • RAGAM
    • EBOOK
    • EDUKASI
    • HIKMAH
    • SENI & BUDAYA
    • TIPS
    • OLAHRAGA
    • TEKNOLOGI
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
EKOIN.CO
  • EKOBIS
    • EKONOMI
    • KEUANGAN
    • INDUSTRI
    • INFRASTRUKTUR
    • PERTANIAN
    • PROPERTI
    • UMKM
    • PROFIL
    • ENERGI
  • PERISTIWA
    • INTERNASIONAL
    • NASIONAL
    • MEGAPOLITAN
    • KRIMINAL
    • OPINI
    • SOSIAL
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN
  • POLKUM
    • POLITIK
    • HUKUM
    • LIPUTAN KHUSUS
    • CEK FAKTA
    • BERITA FOTO
    • BERITA VIDEO
  • ENTERTAINMENT
    • HIBURAN
    • DESTINASI
    • KESEHATAN
    • KULINER
    • OTOMOTIF
    • SELEBRITI
    • MUSIK
  • RAGAM
    • EBOOK
    • EDUKASI
    • HIKMAH
    • SENI & BUDAYA
    • TIPS
    • OLAHRAGA
    • TEKNOLOGI
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
EKOIN.CO
Beranda EKOBIS

BPI Danantara Bantah Akuisisi BCA, Respons Soal Isu BLBI Kembali Mencuat

Isu mengenai akuisisi saham BCA oleh BPI Danantara telah dibantah langsung oleh CEO-nya, Rosan Roeslani, yang menegaskan tidak ada rencana korporasi tersebut.

Ray oleh Ray
21 Agustus 2025
dalam EKOBIS, EKONOMI, KEUANGAN, NASIONAL
0
A A
0
BPI Danantara Bantah Akuisisi BCA, Respons Soal Isu BLBI Kembali Mencuat
Share on FacebookShare on Twitter

Jakarta, EKOIN.CO – Kabar mengenai akuisisi mayoritas saham PT Bank Central Asia (BCA) Tbk. (BBCA) oleh Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) beredar luas dan menarik perhatian publik. Menanggapi hal tersebut, CEO Danantara, Rosan Roeslani, memberikan pernyataan tegas bahwa hingga saat ini tidak ada rencana aksi korporasi tersebut.

“Enggak ada,” ujarnya singkat saat ditemui di gedung DPR di Jakarta, dikutip dari Warta Ekonomi.

Seiring dengan mencuatnya isu ini, pembahasan mengenai penjualan saham BCA pada tahun 2002 silam dalam rangka penyelesaian Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) kembali menjadi sorotan. Penjualan 51% saham BCA pada masa itu dituding telah menyebabkan kerugian negara hingga Rp87,99 triliun.

Isu tersebut mencuat berdasarkan tulisan mendiang Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan dan Industri era Gus Dur, Kwik Kian Gie, yang berjudul “Interpelasi BLBI Kasus BCA”. Dalam tulisannya, Kwik Kian Gie menguraikan bahwa BCA memiliki utang kepada negara yang bersumber dari dana BLBI. Krisis moneter dan ekonomi tahun 1997 membuat BCA terkena rush dan menerima BLBI senilai Rp31,99 triliun. Sebagai tindak lanjut, pemerintah menyita saham-saham BCA dari keluarga Salim sebagai pelunasan utang.

Dari utang pokok tersebut, BCA telah melakukan cicilan sebesar Rp8 triliun, serta pembayaran bunga senilai Rp8,3 triliun. Dengan suku bunga yang mencapai 70% per tahun, sisa utang BLBI menjadi Rp23,99 triliun, yang setara dengan 92,8% dari nilai saham BCA saat itu. Setelahnya, pemerintah menginjeksi Obligasi Rekapitalisasi Perbankan atau OR sebesar Rp60 triliun untuk menyehatkan BCA.

Berita Menarik Pilihan

Jampidsus Dilaporkan ke Presiden Sebagai Serangan Balik dari Sejumlah Perusahaan Tambang Nikel Tanpa Izin

Menko PMK Dorong ASN Muda Jadi _”Champion”_ untuk Transformasi Digital di Birokrasi

“Jadi uang pemerintah yang ada di dalam BCA sebesar jumlah dari tiga angka ini atau Rp. 87,99 triliun (dibulatkan Rp 88 triliun),” demikian Kwik menulis. “Namun BCA dijual kepada Farallon senilai Rp 10 triliun. Jadi ada kerugian yang dibuat oleh pemerintah sendiri sebesar Rp78 triliun.”

Lebih lanjut, Kwik menyoroti kredit Rp52,7 triliun yang diambil oleh Grup Salim, mantan pemegang saham BCA. Utang ini kemudian beralih menjadi utang kepada pemerintah saat 92,8% saham BCA dikuasai negara. Karena Grup Salim tidak memiliki uang tunai, mereka melunasi utang melalui skema Pelunasan Kewajiban Pemegang Saham (PKPS) dalam bentuk Master Settlement and Acquisition Agreement (MSAA) dengan uang tunai Rp100 miliar dan 108 perusahaan.

Pada saat itu, penilaian terhadap 108 perusahaan dilakukan oleh Danareksa, Bahana, dan Lehman Brothers yang menghasilkan angka Rp51,9 triliun. Namun, penilaian yang dilakukan oleh Price Waterhouse Coopers (PwC) menghasilkan angka yang jauh berbeda, yaitu hanya Rp20 triliun. Perbedaan signifikan ini terjadi karena perbedaan asumsi makroekonomi dalam proses penilaian.

Meskipun demikian, pada tahun 2002, pemerintah akhirnya menerima Rp20 triliun dari nilai aset Rp52,8 triliun sebagai pelunasan utang keluarga Salim, dengan recovery rate sekitar 34%. Selanjutnya, Presiden Megawati sepakat untuk menjual 51% saham BCA kepada publik. Perusahaan investasi asal AS, Farallon, memenangkan tender tersebut dengan membeli saham seharga US$530 juta atau Rp10 triliun.

Pada tahun 2007, Grup Djarum akhirnya menguasai BCA sepenuhnya setelah membeli 92,18% saham Farallon di Farindo Investment, perusahaan patungan Grup Djarum dan Farallon.

Secara terpisah, pihak BCA melalui Corporate Secretary I Ketut Alam Wangsawijaya turut menanggapi kabar ini. Melalui keterbukaan informasi, I Ketut membantah informasi yang menyebutkan bahwa pembelian 51% saham BCA hanya senilai Rp5 triliun, padahal nilai pasar BCA saat itu mencapai Rp117 triliun.

“Angka Rp117 triliun yang sering disebut dalam narasi merujuk pada total aset BCA, bukan nilai pasar perusahaan,” sebut I Ketut. “Nilai pasar ditentukan oleh harga saham perusahaan di bursa efek, dikalikan dengan jumlah total saham yang beredar.”

Lebih lanjut, I Ketut mengklaim bahwa nilai pasar BCA saat proses strategic private placement adalah sekitar Rp10 triliun. “Angka inilah yang menjadi acuan valuasi saat transaksi berlangsung, bukan sekitar Rp117 triliun,” tegasnya.

I Ketut juga membantah kabar bahwa BCA memiliki utang Rp60 triliun yang diangsur setiap tahun. “Di dalam neraca, BCA tercatat memiliki aset obligasi pemerintah senilai Rp60 triliun, dan seluruhnya telah selesai pada tahun 2009 sesuai dengan ketentuan dan hukum yang berlaku,” ungkapnya.

Tags: akuisisi sahamBCABLBIBPI DanantaraBPPNFarallongrup DjarumI Ketut Alam Wangsawijayakerugian negaraKwik Kian Giemanajemen BCAMSAAnilai asetobligasi rekapitalisasi perbankanPKPSRosan Roeslani
Ray

Ray

Berita Terkait

Berhasil Kuasai 3,3 Juta Hektare Lahan Sawit, Satgas PKH Akan Mulai Kuasai Pertambangan Ilegal

Jampidsus Dilaporkan ke Presiden Sebagai Serangan Balik dari Sejumlah Perusahaan Tambang Nikel Tanpa Izin

oleh Yudi Permana
25 Oktober 2025
0
28

Jakarta, ekoin.co - Surat laporan pengaduan yang dilayangkan Koalisi Sipil Masyarakat Anti Korupsi (Kosmak) kepada Presiden Prabowo Subianto sesuatu yang...

Menko PMK Dorong ASN Muda Jadi _”Champion”_ untuk Transformasi Digital di Birokrasi

Menko PMK Dorong ASN Muda Jadi _”Champion”_ untuk Transformasi Digital di Birokrasi

oleh Maykal
11 Oktober 2025
0
47

KEMENKO PMK, EKOIN.CO - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi digital dan...

Isu Polusi Udara Kian Mendesak, Kemenko Infrastruktur Dorong Sinergi Lintas Pemerintah*

Isu Polusi Udara Kian Mendesak, Kemenko Infrastruktur Dorong Sinergi Lintas Pemerintah*

oleh Maykal
14 Oktober 2025
0
24

JAKARTA, EKOIN.CO — Setiap hari, belasan juta warga Jakarta dan sekitarnya menghirup udara yang kualitasnya jauh di bawah standar aman...

BSI Dorong Akselerasi Wakaf Produktif Lewat Inovasi Finansial

BSI Dorong Akselerasi Wakaf Produktif Lewat Inovasi Finansial

oleh Agus DJ
14 Oktober 2025
0
72

Jakarta, EKOIN.CO - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) kembali menegaskan komitmen kuatnya dalam upaya membangun ekosistem Islam yang kokoh...

Rekomendasi Untuk Anda

Situasi DPR Jakarta Kondusif dengan Penjagaan Gabungan

Situasi DPR Jakarta Kondusif dengan Penjagaan Gabungan

2 September 2025
13
Jusuf Hamka Klarifikasi Kasus Konsesi Tol

Jusuf Hamka Klarifikasi Kasus Konsesi Tol

17 September 2025
11
Tottenham Hadapi Dominasi PSG di Piala Super

Tottenham Hadapi Dominasi PSG di Piala Super

14 Agustus 2025
3
Lima Ilmuwan PTKIN Masuk Daftar Top 2% Scientist Worldwide

Lima Ilmuwan PTKIN Masuk Daftar Top 2% Scientist Worldwide

1 Oktober 2025
11
Eks Dirut Pertamina Patra Niaga Alfian Nasution Ditetapkan Tersangka Korupsi Minyak Pertamina

Sejumlah Petinggi PT Pertamina Diperiksa Penyidik Jampidsus Terkait Korupsi Minyak Jerat Riza Chalid

30 Oktober 2025
20

Berita Terpopuler

  • Warga Isi BBM Subsidi Harus Tunjuk STNK

    Warga Isi BBM Subsidi Harus Tunjuk STNK

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Muncul Masalah Baru Mobil Listrik Hyundai Setelah Di-recall

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • “Sukses di Kampus dan Beyond: 10 Soft Skill yang Harus Dipersiapkan Sebelum Masuk Kuliah”

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Gedung Bundar Baru Jampidsus, Perkuat Citra Tegas dan Modern

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Ucapan Idul Adha Buat WA, Atas Nama Keluarga Tercinta

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
EKOIN.CO

EKOIN.CO - Media Ekonomi Nomor 1 di Indonesia

  • REDAKSI
  • IKLAN
  • MEDIA CYBER
  • PETA SITUS
  • KEBIJAKAN PRIVASI
  • PERSYARATAN LAYANAN
  • KODE ETIK JURNALISTIK

© 2025 EKOIN.CO
Media Ekonomi No. 1 di Indonesia
Developed by logeeka.id.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • EKOBIS
    • EKONOMI
    • KEUANGAN
    • INDUSTRI
    • INFRASTRUKTUR
    • PERTANIAN
    • PROPERTI
    • UMKM
    • PROFIL
    • ENERGI
  • PERISTIWA
    • INTERNASIONAL
    • NASIONAL
    • MEGAPOLITAN
    • KRIMINAL
    • OPINI
    • SOSIAL
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN
  • POLKUM
    • POLITIK
    • HUKUM
    • LIPUTAN KHUSUS
    • CEK FAKTA
    • BERITA FOTO
    • BERITA VIDEO
  • ENTERTAINMENT
    • HIBURAN
    • DESTINASI
    • KESEHATAN
    • KULINER
    • OTOMOTIF
    • SELEBRITI
    • MUSIK
  • RAGAM
    • EBOOK
    • EDUKASI
    • HIKMAH
    • SENI & BUDAYA
    • TIPS
    • OLAHRAGA
    • TEKNOLOGI

© 2025 EKOIN.CO
Media Ekonomi No. 1 di Indonesia
Developed by logeeka.id.

Go to mobile version