Jakarta, EKOIN.CO – Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pengembangan industri minyak atsiri nasional. Hal ini disampaikan oleh Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza dalam kegiatan Pre-event Aromatika Indofest 2025 yang digelar di Jakarta pada Jumat, 23 Mei 2025.
Dalam sambutannya, Faisol Riza menyampaikan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara penghasil minyak atsiri terbesar di dunia, dengan kekayaan biodiversitas flora atsiri mencapai 97 jenis tanaman.
“Berangkat dari potensi tersebut, Kementerian Perindustrian berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan industri minyak atsiri, dengan melakukan pembentukan Pusat Flavor and Fragrance (PFF) di Bali dan Sumatera Barat, sebagai upaya mendorong pengembangan industri hilir,” ujarnya.
Data menunjukkan bahwa pada tahun 2024, Indonesia menempati peringkat ke-8 sebagai eksportir minyak atsiri terbesar di dunia, dengan nilai ekspor mencapai USD259,54 juta. Negara tujuan utama ekspor dalam lima tahun terakhir meliputi India, Amerika Serikat, Tiongkok, Singapura, dan Prancis.
Namun di balik capaian tersebut, Wamen Riza mengungkapkan bahwa industri minyak atsiri di dalam negeri masih menghadapi sejumlah tantangan. “Antara lain keterbatasan ketersediaan bahan baku yang berkelanjutan, terbatasnya akses ke pasar global, kurangnya diversifikasi produk hilir, serta keterbatasan teknologi produksi dan pengolahan,” ungkapnya.
Dalam menghadapi tantangan itu, pemerintah mendorong implementasi sejumlah kebijakan strategis. Salah satunya adalah peningkatan jaminan ketersediaan bahan baku serta peningkatan kemampuan produksi dan mutu minyak atsiri nasional. Selain itu, penguatan posisi dagang minyak atsiri di pasar domestik dan global menjadi salah satu fokus utama.
“Kebijakan lainnya, yakni penguatan pasar dan investasi dengan menciptakan ekosistem usaha yang kondusif dan inklusif, serta penguatan diversifikasi produk hilir minyak atsiri melalui inovasi dan pengembangan nilai tambah, guna mendorong munculnya produk-produk kreatif dan berdaya saing tinggi yang berbasis kekayaan hayati Indonesia,” imbuhnya.
Sebagai bentuk nyata dari inisiatif tersebut, Kementerian Perindustrian menggelar Aromatika Indofest 2025 sebagai program strategis yang menyatukan promosi, edukasi, kolaborasi, dan inovasi dalam satu rangkaian kegiatan. Acara ini diharapkan menjadi ruang bertukar gagasan, memperkuat ekosistem minyak atsiri, serta memperluas akses dan pangsa pasar.
“Melalui kesempatan ini, saya mengajak seluruh pemangku kepentingan mulai dari pemerintah, pelaku usaha, penggiat aromatika, komunitas, serta media untuk bersama-sama meningkatkan awareness, partisipasi, dan kemitraan strategis dalam menyukseskan Aromatika Indofest 2025,” tutur Wamen Riza.
Ia pun menegaskan pentingnya peran serta semua pihak dalam menyukseskan agenda nasional ini. “Semoga program ini dapat menjadi momentum penting dalam memperkenalkan dan memajukan produk unggulan dari industri minyak atsiri ke pasar dunia,” tegas Faisol Riza di akhir sambutannya.
Kemenperin Perkuat Branding Minyak Atsiri Lewat Aromatika Indofest
Plasa Industri Kementerian Perindustrian akan menjadi lokasi pelaksanaan kegiatan Aromatika Indofest 2025 pada tanggal 9 hingga 11 Juli 2025. Acara ini akan diikuti oleh sekitar 70 peserta yang berasal dari berbagai sektor, termasuk industri, komunitas, dan dunia pendidikan.
Kegiatan ini tidak hanya menampilkan produk dan inovasi berbasis minyak atsiri, tetapi juga menggelar berbagai acara interaktif seperti talkshow, workshop, serta kompetisi meracik wewangian berbasis bahan alam. Kompetisi tersebut mencakup kategori parfum dan aromaterapi, yang ditujukan untuk menumbuhkan kreativitas dan inovasi dalam pengolahan kekayaan hayati Indonesia.
Transisi menuju hilirisasi industri minyak atsiri menjadi fokus utama dalam penyelenggaraan ini. Pemerintah meyakini bahwa peluang besar masih terbuka lebar untuk eksplorasi lebih lanjut, terutama dalam pengembangan produk berbasis atsiri untuk kebutuhan parfum, kosmetik, farmasi, pangan, dan aromaterapi.
Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian, Putu Juli Ardika, menyampaikan pentingnya kegiatan ini dalam membangun citra produk atsiri Indonesia di pasar global.
“Melalui sinergi semua pihak, kita berharap bisa meningkatkan daya saing produk minyak atsiri, memperluas akses pasar, serta mendorong munculnya inovasi berbasis kekayaan hayati Indonesia,” ujarnya di sela-sela sesi konferensi pers di Jakarta.
Menurutnya, penyelenggaraan Aromatika Indofest 2025 merupakan langkah strategis untuk memperkuat branding produk atsiri Indonesia baik secara nasional maupun internasional. Putu juga menekankan perlunya peran aktif seluruh pemangku kepentingan agar tujuan besar ini dapat tercapai secara berkelanjutan.
Kementerian Perindustrian juga menyampaikan apresiasi terhadap keterlibatan berbagai elemen, mulai dari asosiasi industri, kalangan akademik, pelaku usaha, hingga inovator muda. Kolaborasi tersebut diharapkan mampu memperkuat ekosistem industri atsiri tanah air, yang memiliki potensi besar dari sisi ekonomi, budaya, maupun lingkungan.
Acara ini diharapkan menjadi ruang kolaboratif dan inspiratif yang mendorong peningkatan mutu, nilai tambah, serta daya saing produk atsiri Indonesia di kancah global. Dengan demikian, festival ini bukan hanya ajang pameran, tetapi juga wahana strategis untuk memajukan industri berbasis sumber daya alam dalam negeri.