Payakumbuh, Sumatera Barat, EKOIN.CO – Kota Payakumbuh semakin memperkuat posisinya sebagai pusat produksi rendang berkualitas melalui pengembangan sentra Industri Kecil dan Menengah (IKM). Langkah ini sejalan dengan program pemerintah untuk meningkatkan ekspor kuliner Indonesia, termasuk inisiatif Indonesia Spice Up the World (ISUTW) yang menargetkan peningkatan nilai ekspor hingga USD2 miliar.
Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian, Reni Yanita, menyatakan bahwa rendang memiliki potensi besar sebagai produk unggulan. “Dengan keunggulannya yang otentik dan berbasis rempah, rendang menjadi salah satu ikon kuliner yang sangat potensial untuk dipromosikan sebagai wajah Indonesia di pasar internasional,” ujarnya dalam keterangan resmi di Jakarta.
Salah satu IKM yang menjadi sorotan adalah Rendang Gadih atau PT Gadih Minang Anugrah. Perusahaan ini baru saja meresmikan gedung fasilitas produksi baru sebagai bagian dari transformasi menuju industri modern. “IKM Rendang Gadih telah memiliki target pemasaran yang lebih luas dan diharapkan permintaan pasar akan terus bertambah,” tambah Reni.
Menurut Direktur IKM Pangan, Furnitur, dan Bahan Bangunan, Bayu Fajar Nugroho, Rendang Gadih telah memenuhi berbagai standar keamanan pangan seperti P-IRT, BPOM MD, NKV, dan HACCP. “Saat ini mereka mampu memproduksi hingga 4 ton per bulan dengan jaringan distribusi yang meluas hingga Jakarta dan Tangerang,” jelasnya.
Dedy Syandera Putera, Direktur Utama PT Gadih Minang Anugerah, mengungkapkan rasa syukur atas dukungan berbagai pihak. “Kami bisa berdiri sejauh ini berkat pembinaan dari Kemenperin, Pemprov Sumbar, dan Pemkot Payakumbuh,” katanya. Perusahaan ini telah meraih tujuh penghargaan nasional, termasuk penghargaan dari BPOM dan LPPOM MUI.( Gambar diambil dari Pelaku Bisnis )