Jakarta, EKOIN.CO – Data terbaru dari The Real Time Forbes Billionaires List per 9 Juli 2025 menunjukkan bahwa Low Tuck Kwong masih mempertahankan posisinya sebagai orang terkaya di Indonesia. Pria berusia 77 tahun ini menduduki posisi puncak dengan kekayaan bersih yang signifikan, meskipun terjadi sedikit penurunan dibandingkan awal tahun. Low Tuck Kwong, pendiri perusahaan batu bara Bayan Resources (BYAN), kini memiliki harta sebesar 27,4 miliar dollar AS. Jumlah ini setara dengan sekitar Rp 445,25 triliun, dengan asumsi kurs Rp 16.250 per dollar AS. Posisi ini menempatkannya di urutan ke-72 dalam daftar orang terkaya di seluruh dunia.
Di bawah Low Tuck Kwong, terdapat Prajogo Pangestu yang menempati posisi kedua. Pengusaha yang mendirikan Barito Pacific ini memiliki kekayaan senilai 26,7 miliar dollar AS, atau sekitar Rp 433,275 triliun. Dengan kekayaan sebanyak itu, Prajogo Pangestu berada di urutan ke-75 dalam daftar global orang-orang terkaya di dunia.
Baca juga : Forbes Rilis Daftar Miliarder Malaysia 2025, Robert Kuok Kembali Kuasai Peringkat
Sementara itu, posisi ketiga diduduki oleh R. Budi Hartono dengan kekayaan mencapai 21,6 miliar dollar AS atau Rp 351 triliun. Diikuti oleh sang saudara, Michael Hartono, yang berada di urutan keempat dengan harta senilai 20,8 miliar dollar AS atau sekitar Rp 337,000 triliun. Nama-nama ini sudah lama dikenal sebagai pemain utama dalam lanskap bisnis di Indonesia.
Menurut informasi dari The Real Time Forbes Billionaires List, yang secara spesifik melacak naik-turunnya kekayaan para miliarder, hanya 30 orang terkaya di Indonesia yang masuk dalam daftar tersebut. Platform ini diperbarui secara berkala, di mana nilai kepemilikan publik diperbarui setiap lima menit saat pasar saham dibuka. Dengan demikian, data yang disajikan sangat dinamis. Sementara itu, kekayaan bersih yang sebagian besar terkait dengan perusahaan swasta diperbarui sekali sehari.
Baca juga : Profil 4 Wanita Terkaya Indonesia 2025
Laporan tersebut juga mencatat kehadiran dua wanita yang masuk dalam 30 besar daftar tersebut. Mereka adalah Marina Budiman dan Dewi Kam. Marina Budiman berada di urutan kesembilan, sedangkan Dewi Kam juga berada di peringkat yang sama dengan kekayaan 4,8 miliar dollar AS atau Rp 78 triliun.
Low Tuck Kwong sendiri merupakan sosok yang dikenal sebagai pendiri Bayan Resources, salah satu perusahaan batu bara terbesar di Indonesia. Kekayaannya yang melimpah berasal dari kepemilikannya yang signifikan di perusahaan tersebut. Meskipun terjadi penurunan kekayaan dibandingkan awal tahun, Low Tuck Kwong tetap kokoh di posisi puncak. Pada awal tahun, kekayaannya mencapai 28,2 miliar dollar AS.
Prajogo Pangestu, yang berada di posisi kedua, juga memiliki jejak bisnis yang panjang. Perusahaan yang didirikannya, Barito Pacific, bergerak di berbagai sektor, termasuk petrokimia, energi, dan perkebunan. Ia adalah seorang konglomerat yang telah membangun kerajaan bisnisnya dari nol, menunjukkan ketajaman dalam melihat peluang bisnis.
Keluarga Hartono, dengan R. Budi Hartono dan Michael Hartono, memiliki kekayaan yang bersumber dari kepemilikan saham di Bank Central Asia (BCA) dan perusahaan rokok Djarum. Keduanya dikenal sebagai pengusaha ulung yang berhasil mengembangkan bisnis keluarga menjadi salah satu yang terbesar di Indonesia.
Daftar Lengkap Miliarder Indonesia dan Keterangan Kekayaan Mereka
Daftar 10 besar orang terkaya Indonesia versi Forbes ini juga mencakup nama-nama lain yang tidak kalah berpengaruh. Di posisi kelima, ada Sri Prakash Lohia, yang kekayaannya mencapai 8,5 miliar dollar AS atau Rp 138,12 triliun. Sri Prakash Lohia dikenal sebagai pendiri Indorama Corporation, sebuah perusahaan petrokimia global.
Selanjutnya, Otto Toto Sugiri menempati posisi keenam dengan harta sebesar 6,8 miliar dollar AS, atau sekitar Rp 110,50 triliun. Beliau adalah salah satu pendiri perusahaan data center terbesar di Indonesia, DCI Indonesia. Bisnisnya menunjukkan bagaimana kekayaan juga bisa dihasilkan dari sektor teknologi yang berkembang pesat.
Baca juga : Profil 4 Wanita Terkaya Indonesia 2025
Di urutan ketujuh, Agoes Projosasmito memiliki kekayaan sebesar 6,2 miliar dollar AS atau Rp 100,75 triliun. Agoes adalah seorang pengusaha yang memiliki portofolio investasi di berbagai perusahaan, termasuk pertambangan dan jasa keuangan. Kontribusinya terhadap dunia bisnis di Indonesia sangat signifikan.
Kemudian, di posisi kedelapan, terdapat nama Tahir dan keluarga, yang kekayaannya mencapai 6 miliar dollar AS atau Rp 97,50 triliun. Tahir adalah pendiri Mayapada Group, sebuah konglomerat yang bergerak di bidang perbankan, properti, dan layanan kesehatan.
Marina Budiman dan Dewi Kam, dua wanita yang masuk dalam daftar ini, masing-masing memiliki kekayaan 4,8 miliar dollar AS atau Rp 78 triliun. Kekayaan Marina Budiman terkait erat dengan DCI Indonesia, di mana ia menjabat sebagai salah satu direksi. Sementara itu, Dewi Kam dikenal sebagai salah satu pemegang saham utama di perusahaan pertambangan batu bara, Bayan Resources, bersama dengan Low Tuck Kwong.
Baca juga : Konferensi Allen & Co Kumpulkan Orang Terkaya Gaya Sederhana Para Miliarder di Idaho
Kehadiran dua wanita ini dalam daftar miliarder menegaskan bahwa dunia bisnis di Indonesia semakin inklusif. Mereka berhasil membangun kekayaan yang luar biasa dan menjadi inspirasi bagi banyak perempuan di Indonesia. Pencapaian ini menunjukkan bahwa gender tidak menjadi penghalang untuk meraih kesuksesan di dunia usaha.
Selain 10 besar, 20 nama lainnya juga termasuk dalam daftar 30 orang terkaya di Indonesia. Mereka semua merupakan figur-figur penting yang memiliki kontribusi besar dalam pergerakan ekonomi nasional. Kekayaan mereka sebagian besar berasal dari sektor-sektor strategis seperti pertambangan, perbankan, perkebunan, dan industri manufaktur.
Analisis dari The Real Time Forbes Billionaires List juga menunjukkan dinamika kekayaan yang fluktuatif, dipengaruhi oleh pergerakan harga saham di pasar. Hal ini terlihat dari kekayaan Low Tuck Kwong yang sempat mengalami penurunan. Namun, fluktuasi tersebut tidak mengubah posisinya sebagai orang terkaya di Indonesia.
Laporan ini juga menjadi cerminan bahwa sektor-sektor berbasis komoditas masih menjadi andalan utama dalam menciptakan kekayaan di Indonesia. Industri batu bara dan sawit tetap menjadi motor penggerak kekayaan para konglomerat di negeri ini.
Baca juga : 10 Orang Terkaya Dunia Per Juli 2025, Elon Musk Masih di Puncak
Pada akhirnya, data dari Forbes ini memberikan gambaran yang jelas mengenai struktur kekayaan di Indonesia. Para miliarder ini tidak hanya mengelola bisnis berskala nasional, tetapi juga memiliki jaringan bisnis yang luas di tingkat global. Peran mereka dalam menciptakan lapangan kerja dan menggerakkan roda ekonomi tidak bisa dipandang sebelah mata.
Laporan dari The Real Time Forbes Billionaires List menjadi acuan penting bagi para pengamat ekonomi, investor, dan masyarakat umum untuk memahami lanskap kekayaan di Indonesia. Kekayaan yang terdaftar mencerminkan keberhasilan mereka dalam mengelola perusahaan dan beradaptasi dengan kondisi pasar yang terus berubah.
Kisah-kisah sukses para miliarder ini, dari yang membangun kerajaan bisnis dari nol hingga yang meneruskan warisan keluarga, memberikan banyak pelajaran berharga tentang kegigihan, visi, dan kemampuan manajerial. Mereka adalah contoh nyata dari individu yang mampu memanfaatkan peluang dan menghadapi tantangan di dunia bisnis.
Baca juga : Larry Ellison Geser Jeff Bezos dan Mark Zuckerberg sebagai Orang Terkaya Kedua Dunia
Secara keseluruhan, meskipun ada fluktuasi, dominasi Low Tuck Kwong sebagai orang terkaya di Indonesia masih tak tergoyahkan. Keberadaannya bersama nama-nama besar lainnya seperti Prajogo Pangestu dan keluarga Hartono menunjukkan stabilitas kekayaan di antara para konglomerat di Indonesia.
Saran dari laporan ini adalah agar para pelaku bisnis dan pemerintah terus memantau dinamika kekayaan ini sebagai indikator kesehatan ekonomi nasional. Ketergantungan kekayaan pada sektor komoditas, seperti batu bara, menunjukkan perlunya diversifikasi ekonomi yang lebih luas untuk menciptakan kekayaan dari sektor-sektor lain. Selain itu, munculnya nama-nama baru dan keberadaan wanita di daftar ini mengisyaratkan adanya peluang dan inklusivitas yang lebih besar dalam dunia bisnis. Diversifikasi investasi menjadi kunci untuk menjaga stabilitas kekayaan di tengah ketidakpastian pasar.
Kesimpulannya, per 9 Juli 2025, Low Tuck Kwong masih menempati posisi teratas sebagai orang terkaya di Indonesia, menurut The Real Time Forbes Billionaires List. Kekayaannya, meskipun sedikit menurun, masih jauh melampaui nama-nama lain di bawahnya. Daftar ini juga mengukuhkan dominasi Prajogo Pangestu dan keluarga Hartono di posisi teratas, menunjukkan stabilitas kekuatan ekonomi mereka. Kehadiran Marina Budiman dan Dewi Kam dalam daftar juga menjadi poin penting, mencerminkan semakin terbukanya ruang bagi perempuan untuk sukses di dunia bisnis. Secara keseluruhan, daftar ini memberikan potret lanskap kekayaan di Indonesia yang dinamis, tetapi tetap didominasi oleh tokoh-tokoh lama dari sektor-sektor strategis. ( * )