Bekasi, Ekoin.co – Suratinah, Ibu Asuh Wakil Wali Kota Bekasi Abdul Harris Bobihoe, tak kuasa menahan haru saat rumahnya rampung diperbaiki melalui program rutilahu atau Rumah Tinggal Layak Huni. Perasaan bahagia sekaligus terharu terpancar dari raut wajahnya setelah bertahun-tahun tinggal di rumah sederhana yang kini berubah menjadi lebih layak dan nyaman.
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v
Wakil Wali Kota Bekasi Abdul Harris Bobihoe, didampingi sang istri Wuri Handayani Bobihoe, menyempatkan diri berkunjung untuk melihat langsung hasil perbaikan rumah ibu asuhnya tersebut. Kunjungan ini menjadi momen yang sarat makna, bukan hanya bagi penerima bantuan, tetapi juga bagi seluruh pihak yang terlibat.
“Alhamdulillah, kami bersama istri mengunjungi Ibu Suratinah. Dan kami sangat merasakan bahagia, saat ini keadaan rumahnya telah lebih baik dan bisa lebih nyaman,” ujar Abdul Harris Bobihoe.
BACA JUGA
Menurut Harris, bantuan yang diterima Suratinah merupakan hasil kerja sama antara Yayasan Bersinar Pelita Hati dan CSR Bank BJB. Kolaborasi ini menjadi salah satu bentuk kepedulian sosial yang nyata untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat pra sejahtera.
Bantuan Rumah untuk Warga Pra Sejahtera
Harris menjelaskan, program rutilahu akan terus berlanjut di masa mendatang agar manfaatnya dapat dirasakan lebih luas. Pemerintah daerah bersama mitra kerja akan memprioritaskan warga yang membutuhkan tempat tinggal layak sebagai salah satu langkah meningkatkan kesejahteraan.
“Bantuan rumah ini adalah bentuk kepedulian terhadap masyarakat. Insya Allah, tentunya program yang baik ini akan terus membantu membangun rumah layak huni untuk masyarakat pra sejahtera yang ada di wilayah Kota Bekasi,” tambahnya.
Program tersebut tidak hanya memberi tempat tinggal yang lebih baik, tetapi juga menghadirkan rasa aman dan kesehatan yang lebih baik bagi penghuninya. Rumah yang layak dapat mencegah masalah kesehatan akibat kondisi hunian yang sebelumnya tidak memadai.
Kebahagiaan dan Ucapan Terima Kasih
Sementara itu, Suratinah mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih yang mendalam. Dengan mata berkaca-kaca, ia menyampaikan bahwa hanya Tuhan yang bisa membalas kebaikan semua pihak yang telah membantunya.
“Hanya Tuhan yang bisa membalas kebaikan Bapak dan Ibu. Rumah ini membuat saya nyaman,” tuturnya sambil menyeka air mata.
Momen tersebut menjadi bukti bahwa bantuan yang diberikan tepat sasaran. Suratinah kini dapat menikmati kehidupan yang lebih layak dan aman bersama keluarganya.
Turut hadir dalam kunjungan ini antara lain Istri Sekretaris Daerah Kota Bekasi, perwakilan Yayasan Bersinar Pelita Hati, pihak Bank BJB, jajaran Kecamatan Bekasi Timur, serta pengurus TP PKK. Kehadiran mereka menjadi bentuk dukungan moral kepada penerima bantuan.
Dengan adanya sinergi antara pemerintah daerah, yayasan, dan pihak swasta, pelaksanaan program rutilahu semakin efektif. Kolaborasi seperti ini juga memperkuat ikatan sosial di masyarakat.
Ke depan, pemerintah berencana memperluas cakupan penerima manfaat. Tidak hanya fokus pada perbaikan rumah, tetapi juga peningkatan fasilitas dasar seperti sanitasi, listrik, dan sumber air bersih.
Program ini juga diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain. Keberhasilan yang dicapai di Bekasi menjadi bukti bahwa kerja sama lintas sektor dapat menghasilkan perubahan signifikan bagi masyarakat.
Selain memberikan manfaat langsung, kegiatan ini juga mendorong partisipasi aktif warga untuk saling membantu. Rasa kebersamaan dan gotong royong menjadi modal sosial yang kuat untuk mendukung pembangunan berkelanjutan.
Dengan adanya perhatian terhadap masyarakat pra sejahtera, kesenjangan sosial dapat ditekan. Pemerintah berharap, semakin banyak warga yang bisa mendapatkan rumah layak huni melalui skema bantuan serupa.
Dari sisi pembiayaan, pemanfaatan dana CSR dari sektor swasta menjadi langkah strategis. Hal ini memungkinkan program berjalan tanpa membebani anggaran daerah secara berlebihan.
Kesuksesan program rutilahu di Bekasi juga menjadi bukti bahwa keterlibatan semua pihak sangat menentukan hasil akhir. Dukungan masyarakat, relawan, dan lembaga sosial menjadi penggerak utama.
Saran yang dapat diberikan adalah perlunya peningkatan koordinasi antarinstansi agar program serupa dapat dilaksanakan lebih cepat dan tepat sasaran. Selain itu, pemantauan pasca-perbaikan juga perlu dilakukan untuk memastikan kualitas bangunan tetap terjaga.
Program ini layak dijadikan contoh untuk daerah lain yang memiliki masalah serupa. Pendekatan kolaboratif terbukti lebih efektif dibandingkan jika pemerintah bekerja sendiri.