Jakarta, EKOIN.CO-yang bisa diterapkan untuk mengurangi ketergantungan pada kendaraan pribadi dan ojek online, serta menjawab tantangan kenaikan tarif transportasi:
Penguatan Transportasi Umum Terintegrasi
Kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Bandung membutuhkan sistem transportasi umum yang terintegrasi, murah, dan mudah diakses. Integrasi antarmoda seperti MRT, KRL, LRT, Transjakarta, dan angkutan pengumpan akan mempermudah warga dalam berpindah moda tanpa biaya tambahan besar atau kehilangan waktu.
Langkah konkret:
- Satu kartu untuk semua moda (misalnya JakLingko di Jakarta)
- Perluasan jaringan halte, stasiun, dan rute agar menjangkau pemukiman pinggiran
- Jadwal tepat waktu dan armada bersih, aman, serta ramah difabel
Pengembangan Infrastruktur Ramah Pejalan Kaki dan Pesepeda
Trotoar yang lebar, jalur sepeda aman, dan ruang publik yang terhubung langsung dengan titik transit utama akan mendorong warga berjalan kaki atau bersepeda untuk jarak pendek.
Langkah konkret:
- Renovasi trotoar dan penerangan malam hari
- Penyediaan parkir sepeda dan jalur hijau
- Program pinjam-sepeda publik (bike sharing)
Dukungan Teknologi Mobilitas Digital
Aplikasi pemetaan perjalanan seperti Google Maps, Trafi, dan aplikasi resmi Pemda harus dikembangkan untuk menampilkan jadwal transportasi publik secara real-time dan opsi rute paling hemat atau cepat.
Langkah konkret:
- Integrasi data aplikasi ojol, transportasi umum, dan cuaca lokal
- Fitur harga komparatif antar moda
- Informasi gangguan rute secara langsung
Kebijakan Parkir Mahal dan Pembatasan Kendaraan
Penerapan Electronic Road Pricing (ERP), tarif parkir progresif, dan pembatasan kendaraan berdasarkan plat nomor (ganjil-genap) efektif menurunkan penggunaan mobil pribadi.
Langkah konkret:
- Uji coba ERP di koridor sibuk
- Kenaikan tarif parkir di pusat kota
- Fasilitas park and ride di pinggir kota
Subsidi Silang dan Tarif Progresif
Pemerintah daerah dapat memberi subsidi silang: menaikkan tarif kendaraan pribadi dan menurunkan ongkos transportasi umum. Selain itu, pemberlakuan tarif progresif di ojol atau transportasi publik—lebih murah untuk perjalanan pendek—dapat mendorong perpindahan moda.
Langkah konkret:
- Tiket bulanan terjangkau untuk pelajar dan pekerja
- Diskon untuk kombinasi MRT + ojol atau KRL + bus kota
- Pendanaan subsidi dari pajak kendaraan atau pajak parkir
Solusi mobilitas di kota besar tidak bisa hanya bergantung pada kebijakan tarif. Dibutuhkan kombinasi antara pembangunan infrastruktur, kebijakan fiskal, dan insentif digital agar masyarakat mau dan mampu beralih ke moda yang lebih berkelanjutan. Partisipasi warga juga penting, termasuk dalam menjaga fasilitas umum, mendukung aturan lalu lintas, dan beradaptasi dengan kebiasaan mobilitas baru. Pemerintah daerah dan pusat perlu berkolaborasi untuk memastikan bahwa mobilitas menjadi hak semua warga, bukan hanya yang mampu membayar.
Jika langkah-langkah ini diimplementasikan secara konsisten, kota besar di Indonesia bisa menjadi lebih nyaman, efisien, dan manusiawi dalam mengelola pergerakan jutaan penghuninya setiap hari.(*).
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v