Jakarta, EKOIN.CO – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) terus menguatkan komitmen untuk mengawal pembangunan infrastruktur nasional sebagai bagian dari upaya mewujudkan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto. Infrastruktur menjadi salah satu tulang punggung kemajuan bangsa.
Fokus kerja tahun 2025 diarahkan pada enam sektor strategis. Di antaranya ialah swasembada pangan, peningkatan konektivitas wilayah, pembangunan Sekolah Rakyat, akses air minum, sistem pengelolaan air limbah, dan pengelolaan sampah terpadu.
Kementerian PU juga memprioritaskan revitalisasi madrasah sebagai bagian dari pembangunan berbasis nilai dan pendidikan. Seluruh program ditujukan untuk memperkuat fondasi negara dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Wakil Menteri PU Diana Kusumastuti menegaskan pentingnya peran pemimpin yang adaptif, transformatif, dan berjiwa melayani dalam birokrasi. Hal itu disampaikan saat membuka Executive Course on Strategic Management and Leadership.
Kegiatan tersebut berlangsung di Balai Pengembangan Kompetensi PU Wilayah III Jakarta pada Kamis, 12 Juni 2025. Diana menyoroti pentingnya kepemimpinan strategis dalam memastikan program pembangunan berjalan efektif.
Fokus Penguatan Kepemimpinan Adaptif
“Melalui pelatihan ini, saya berharap seluruh peserta mampu memperkuat kapasitas manajerial dan kepemimpinan strategis, serta memiliki semangat kolaboratif untuk mewujudkan pembangunan infrastruktur yang tangguh, inklusif, dan berkelanjutan,” kata Wamen Diana.
Menurutnya, keberhasilan pelaksanaan program-program strategis sangat ditentukan oleh kualitas pemimpin di setiap unit Kementerian PU. Pemimpin dituntut mampu membaca perubahan dan merespons dengan cara yang relevan dan cepat.
Lebih lanjut, Wamen Diana menyampaikan bahwa pelatihan tersebut dirancang untuk mendorong pemimpin menjadi fasilitator inovasi dan penggerak transformasi. Hal ini sejalan dengan semangat reformasi birokrasi.
“Pemimpin mampu menciptakan lingkungan kerja yang adaptif, kolaboratif, dan berorientasi pada nilai. Selain itu juga pemimpin tidak hanya mengatur, tetapi juga menginspirasi dan memberdayakan tim untuk bekerja dengan cara yang lincah (agile),” kata Wamen PU.
Pelatihan ini diikuti oleh berbagai pejabat struktural dan fungsional di lingkungan Kementerian PU. Materi disampaikan dengan pendekatan interaktif untuk memperkuat pemahaman praktik kepemimpinan yang transformatif.
Strategi Pembangunan Nasional “PU 608”
Wamen Diana juga mengungkapkan bahwa arah pembangunan lima tahun ke depan akan mengacu pada RPJMN 2025–2029. Sasaran utama Kementerian PU diterjemahkan dalam strategi “PU 608”.
Strategi ini mencakup efisiensi investasi dengan target Incremental Capital Output Ratio (ICOR) di bawah angka 6. Selain itu, juga ditargetkan pengentasan kemiskinan menuju 0 persen dan pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen per tahun.
“Pemimpin harus dapat mewujudkan nilai-nilai strategis dalam pelaksanaan program. Tidak hanya fokus pada hasil, tetapi juga pada proses yang kolaboratif dan berkelanjutan,” ujarnya dalam sambutan lanjutan di hadapan peserta.
Melalui pelatihan tersebut, Kementerian PU berharap dapat menyiapkan generasi birokrat baru yang mampu menjalankan mandat secara profesional, inklusif, dan penuh tanggung jawab.
Pemimpin yang kuat dan adaptif diharapkan menjadi motor utama dalam menghadirkan infrastruktur berkualitas yang bermanfaat bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pelatihan kepemimpinan strategis yang digelar Kementerian PU merupakan langkah konkret dalam menyiapkan birokrasi yang adaptif dan siap menghadapi tantangan pembangunan lima tahun ke depan.
Dengan strategi “PU 608”, kementerian menargetkan pembangunan infrastruktur yang lebih efisien dan berdampak luas. Pencapaian tujuan tersebut bergantung pada kemampuan pemimpin dalam menginspirasi, melayani, dan mendorong inovasi.
Komitmen Wamen Diana dalam membangun pemimpin yang agile dan kolaboratif menunjukkan arah baru dalam tata kelola pemerintahan, di mana pelayanan publik menjadi nilai utama.(*)