Jakarta, EKOIN.CO – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), kembali menggelar diskusi strategis bersama Kementerian dan jajaran Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada Rabu (18/6/2025) di Jakarta.
Pertemuan tersebut membahas kelanjutan pembangunan infrastruktur prioritas, khususnya proyek kereta cepat dan Jalan Tol Trans Sumatra yang menjadi perhatian publik dalam beberapa bulan terakhir.
Menko AHY menyoroti pentingnya kedua proyek ini sebagai penggerak baru dalam memperkuat konektivitas serta mendukung pertumbuhan pusat-pusat ekonomi baru di Indonesia.
“Bukan hanya dalam aspek konektivitas, menghubungkan antar daerah, provinsi, kabupaten, kota, tapi juga for our economy,” imbuh Menko AHY saat mengawali diskusi.
Pertemuan itu juga menjadi bagian dari tindak lanjut International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 yang diselenggarakan pekan lalu, dengan tujuan menyelaraskan pandangan para pemangku kepentingan, termasuk mitra internasional dan calon investor.
Kolaborasi Pemerintah dan Swasta
Dalam diskusi tersebut, AHY menegaskan pentingnya peran strategis BUMN, namun juga membuka ruang partisipasi luas bagi sektor swasta secara adil dan terbuka.
“Tentu kita berharap BUMN juga tetap mengambil peran yang strategis, tapi di sisi lain kita juga membuka ruang yang fair untuk swasta. Nah, dari berbagai isu yang dibahas, beberapa tema yang juga diangkat dalam ICI kemarin, di antaranya tentu terkait dengan konektivitas, dengan transportasi, multimoda. Sehingga ketertarikan dari berbagai pihak juga bisa kita tangkap di situ,” tuturnya.
Ia juga menekankan bahwa proyek-proyek ini diharapkan mampu meningkatkan daya saing Indonesia di tingkat global, bukan sekadar memenuhi kebutuhan konektivitas semata.
Menko AHY menambahkan, di tengah keterbatasan fiskal, Presiden mengingatkan agar pembangunan difokuskan pada kerja sama solid antara pemerintah dan badan usaha, dengan ruang partisipasi terbuka bagi semua pihak.
Model pembiayaan campuran ini diyakini dapat mempercepat pembangunan tanpa membebani APBN secara berlebihan.
Kehadiran Pejabat dan BUMN Strategis
Diskusi turut dihadiri Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, Deputi Bidang Penciptaan Nilai BUMN Wahyu Kuncoro, dan Direktur Keuangan PT Hutama Karya (Persero) Eka Setya Adrianto.
Direktur Pengembangan Usaha dan Kelembagaan PT Kereta Api Indonesia (Persero), Rudi AS Aturridha, serta Direktur Utama PT KCIC Dwiyana Slamet Riyadi juga hadir memberikan masukan teknis.
Dari sektor pelabuhan, hadir pula Direktur Pengembangan Strategi PT Pelindo, Prasetya, yang menekankan sinergi antar moda dalam pengembangan infrastruktur pelabuhan dan logistik.
Para Deputi, Staf Khusus Menteri, dan Tenaga Ahli Menteri lingkup Kemenko Infrastruktur juga turut memberikan pandangan dalam forum diskusi tersebut.
Seluruh pihak sepakat bahwa eksekusi proyek harus dilakukan dengan pendekatan yang tepat, cepat, dan mengedepankan keberlanjutan jangka panjang.
Diskusi strategis yang dipimpin Menko AHY pada Rabu (18/6/2025) menjadi momentum penting dalam mendorong sinergi pembangunan infrastruktur nasional antara pemerintah, BUMN, dan swasta. Proyek kereta cepat dan Trans Sumatra dipandang sebagai instrumen utama pembentuk konektivitas antarwilayah yang lebih produktif.
Dengan keterlibatan aktif para pemangku kepentingan dan dukungan kebijakan yang inklusif, pemerintah berharap proyek-proyek prioritas ini tidak hanya selesai tepat waktu, tetapi juga memberikan dampak ekonomi luas bagi masyarakat dan daya saing nasional.
Keterbatasan fiskal negara bukan menjadi penghambat, melainkan pemacu lahirnya skema kerja sama kreatif yang memberi ruang partisipasi semua pihak. Langkah ini diharapkan memperkuat infrastruktur Indonesia untuk menjawab tantangan global ke depan. (*)