Jakarta, EKOIN.CO – Universitas Indonesia (UI) menargetkan pengumpulan dana abadi sebesar Rp5 triliun guna memperkuat kemandirian finansial institusi dan mendukung penyelenggaraan pendidikan berkualitas jangka panjang.
Rektor UI, Prof. Dr. Ir. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU., menyampaikan bahwa langkah ini akan melibatkan kolaborasi strategis bersama alumni serta mitra swasta. Tujuannya adalah membangun landasan finansial yang kokoh bagi UI.
“Kita butuh kemampuan finansial agar bisa menyelenggarakan pendidikan dan mengundang dosen yang berkualitas untuk meningkatkan reputasi UI di dunia dan menembus hingga peringkat 150 dunia versi QS WUR,” ujarnya, Rabu (25/6), saat acara Pengukuhan Guru Besar di Balai Sidang, Kampus UI Depok.
Menurut Prof. Heri, dana abadi bukan sekadar simpanan. Dana ini mencerminkan kemampuan institusi dalam merencanakan dan menjamin kelangsungan operasionalnya. Kemampuan ini menjadi penentu utama kualitas pendidikan yang diberikan.
Ia menambahkan bahwa daya saing UI di mata internasional akan meningkat bila memiliki tenaga pengajar unggulan, fasilitas modern, serta kestabilan keuangan yang kuat melalui dana abadi tersebut.
Kolaborasi Strategis dengan Swasta
Sebagai langkah awal, UI telah menjalin kerja sama dengan ParagonCorp. Perusahaan ini berkomitmen menyumbang Rp50 miliar untuk mendukung dana abadi UI.
Kolaborasi ini tidak hanya terbatas pada pendanaan, namun juga menyasar pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Dukungan mencakup pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.
ParagonCorp juga mendukung pengembangan fasilitas kesehatan dan pendidikan. Salah satunya adalah kontribusi senilai Rp10 miliar untuk ruang rawat inap di RSUI.
Selain itu, pembangunan gedung kantin di Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) UI menjadi bagian dari bentuk nyata kemitraan ini. Proyek tersebut akan menunjang kebutuhan sivitas akademika.
Komitmen Jangka Panjang dan Reputasi Internasional
Prof. Heri menekankan bahwa kerja sama dengan sektor swasta harus diorientasikan pada pembangunan jangka panjang. Stabilitas finansial harus diselaraskan dengan peningkatan mutu akademik.
“Dengan dosen berkualitas, dana abadi yang kuat, dan fasilitas modern, mahasiswa asing akan melihat UI sebagai kampus yang menjanjikan,” jelasnya.
Lebih jauh, UI ingin menarik lebih banyak mahasiswa internasional sebagai bagian dari upaya menjadi world class research university. UI menargetkan masuk peringkat 150 dunia versi QS WUR.
Menurut Prof. Heri, kerja sama seperti ini juga mencerminkan kepercayaan dunia usaha terhadap tata kelola dan visi pendidikan UI.
Kepercayaan ini memperlihatkan bahwa UI dianggap memiliki potensi besar dalam mendukung pembangunan pendidikan nasional dan riset global.
Pengumpulan dana abadi sebesar Rp5 triliun oleh Universitas Indonesia merupakan strategi jangka panjang dalam membangun kemandirian institusi pendidikan. Dukungan dari mitra seperti ParagonCorp menunjukkan potensi kerja sama yang lebih luas untuk mendukung kualitas dan layanan pendidikan.
Kerja sama UI dengan ParagonCorp menjadi model sinergi antara sektor pendidikan dan dunia usaha. Pendekatan kolaboratif ini memungkinkan percepatan peningkatan fasilitas, penelitian, dan daya saing internasional melalui pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabel.
Dengan visi menjadi universitas riset kelas dunia, UI kini menapaki jalan yang lebih sistematis dan terencana. Dana abadi menjadi simbol kesiapan institusi menghadapi tantangan global sambil tetap berakar pada kontribusi nyata terhadap masyarakat dan pembangunan nasional.(*)