Desa Sinar Tebudak, Kabupaten Bengkayang – EKOIN.CO – Prosesi peletakan batu pertama pembangunan jembatan gantung dilaksanakan di Desa Sinar Tebudak, Kecamatan Tujuh Belas, Kabupaten Bengkayang, Selasa (27/5/2025).
Pembangunan jembatan ini menjadi salah satu bentuk kepedulian pemerintah daerah terhadap kebutuhan masyarakat akan akses transportasi yang lebih layak dan aman.
Acara tersebut dihadiri oleh sejumlah pihak, termasuk unsur pemerintah daerah, aparat desa, tokoh masyarakat, dan juga pihak TNI melalui perwakilan dari Koramil 1209–01/Sgl.
Babinsa–02/Sgl Kopda Paskalis hadir langsung dalam kegiatan tersebut untuk memberikan dukungan moral dan simbolis terhadap pembangunan infrastruktur di desa binaannya.
Dalam sambutannya, Kopda Paskalis menyampaikan pentingnya sinergi antara TNI dan masyarakat dalam membangun desa.
Dukungan TNI dalam Infrastruktur Pedesaan
“Kami dari TNI, khususnya Babinsa, akan selalu siap mendukung setiap pembangunan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat,” ujar Kopda Paskalis.
Ia menegaskan bahwa TNI tidak hanya bertugas dalam menjaga pertahanan negara, tetapi juga memiliki peran sosial di tengah masyarakat.
Kehadiran TNI dalam pembangunan jembatan ini merupakan bentuk nyata komitmen mereka dalam membantu memperkuat infrastruktur desa.
Menurutnya, jembatan gantung tersebut akan menjadi jalur penghubung vital antara Desa Sinar Tebudak dengan desa-desa lain di sekitarnya.
Hal ini sejalan dengan program pemerintah untuk meningkatkan konektivitas antarwilayah melalui pembangunan infrastruktur dasar.
Harapan Masyarakat Terhadap Jembatan
Salah satu warga, Ibu Maria, mengatakan bahwa selama ini akses jalan di desanya cukup sulit, terutama saat musim hujan.
“Kalau musim hujan, kami sering kesulitan menyeberang sungai. Semoga jembatan ini bisa membantu aktivitas kami sehari-hari,” tuturnya.
Ia juga berharap pembangunan jembatan dapat meningkatkan kegiatan ekonomi masyarakat, terutama dalam mengangkut hasil pertanian ke pasar.
Tokoh masyarakat setempat, Bapak Dominikus, menyampaikan bahwa masyarakat siap mendukung proses pembangunan dan menjaga fasilitas yang akan dibangun.
“Pembangunan ini harus kita jaga bersama agar bisa digunakan dalam jangka panjang,” kata Dominikus.
Peran Pemerintah Daerah Bengkayang
Kepala Dinas PUPR Kabupaten Bengkayang, Ir. Suyanto, menjelaskan bahwa pembangunan jembatan ini dibiayai dari dana APBD tahun anggaran 2025.
Ia menambahkan bahwa proyek ini dirancang agar dapat selesai dalam waktu empat bulan, tergantung kondisi cuaca dan ketersediaan material.
“Kami menargetkan penyelesaian sebelum akhir September 2025,” ucap Suyanto kepada media.
Ia menekankan bahwa pembangunan infrastruktur seperti ini adalah bagian dari rencana strategis pembangunan daerah berbasis kebutuhan masyarakat.
Pemerintah daerah juga mengapresiasi dukungan dari TNI yang secara aktif terlibat dalam kegiatan pembangunan desa.
Proses Pelaksanaan Proyek
Pekerjaan pembangunan jembatan dilakukan oleh kontraktor lokal yang telah melalui proses tender sesuai prosedur.
Pengawasan dilakukan oleh tim teknis dari Dinas PUPR dan melibatkan pengawasan masyarakat secara langsung.
Material utama jembatan berasal dari bahan baja ringan dan tali sling untuk memastikan kekuatan dan keamanan struktur.
Proyek ini dimulai dengan pembersihan lokasi, penggalian pondasi, serta pemasangan pilar-pilar utama jembatan.
Kepala Desa Sinar Tebudak, Petrus Muda, mengungkapkan bahwa lokasi pembangunan sudah disepakati warga dan tidak ada masalah lahan.
Komitmen Bersama Warga
“Kami semua warga Desa Sinar Tebudak sepakat mendukung proyek ini. Tidak ada kendala dalam hal lahan atau batas wilayah,” jelas Petrus.
Ia menuturkan bahwa masyarakat telah diberikan sosialisasi mengenai manfaat serta dampak pembangunan terhadap lingkungan sekitar.
Dalam sosialisasi tersebut, warga juga diberi kesempatan untuk memberikan masukan terkait desain jembatan dan titik aksesnya.
Semangat gotong royong pun terlihat dalam persiapan awal pembangunan, di mana warga secara sukarela membantu pembersihan lokasi.
Mereka berharap jembatan ini menjadi simbol kemajuan dan kerjasama antara pemerintah dan masyarakat.
Manfaat Jembatan Gantung
Menurut perhitungan teknis, jembatan ini akan mampu menampung beban hingga 2 ton, cukup untuk sepeda motor dan kendaraan ringan.
Panjang jembatan dirancang sekitar 60 meter, dengan lebar 1,8 meter agar cukup aman dilalui dua arah sekaligus.
Selain mendukung akses transportasi, jembatan ini juga akan mempermudah distribusi logistik dan bahan pangan ke desa.
Jembatan tersebut menghubungkan dua dusun yang sebelumnya dipisahkan oleh sungai dengan arus deras yang sulit diseberangi.
Dengan adanya jembatan, anak-anak sekolah tidak lagi harus melewati jalur berbahaya saat musim hujan tiba.
Dampak Sosial dan Ekonomi
Petani setempat, Bapak Agustinus, menyambut baik pembangunan jembatan karena akan membantu dalam pengangkutan hasil tani.
“Biasanya kami harus memutar jauh atau menunggu musim kemarau agar sungai bisa diseberangi,” ungkap Agustinus.
Ia menyebutkan bahwa hasil tani sering terlambat sampai ke pasar karena kendala transportasi yang dialami bertahun-tahun.
Dengan jembatan ini, mereka berharap tidak ada lagi kerugian karena hasil panen rusak saat pengangkutan.
Masyarakat pun berharap akan ada peningkatan jumlah pembeli dari luar desa karena akses yang lebih mudah.
TNI dan Pemerintah Satu Komitmen
Menurut Danramil 1209–01/Sgl Kapten Inf. Adi Widodo, kehadiran Babinsa di lapangan merupakan bagian dari pembinaan teritorial.
“Kami mendukung penuh pembangunan desa. Ini adalah bagian dari tugas kemanusiaan dan pengabdian pada rakyat,” jelasnya.
Ia berharap pembangunan infrastruktur ini dapat memperkuat rasa nasionalisme dan cinta tanah air masyarakat pedesaan.
Kapten Adi juga mengingatkan agar warga turut menjaga fasilitas yang dibangun agar dapat digunakan dalam jangka panjang.
Sinergi TNI dan pemerintah, lanjutnya, harus terus ditingkatkan demi pembangunan yang merata hingga ke pelosok.
Pemerintah daerah perlu memastikan proyek pembangunan jembatan ini berjalan sesuai jadwal dan standar mutu yang ditetapkan. Partisipasi aktif masyarakat harus tetap dibina agar mereka memiliki rasa tanggung jawab terhadap keberlangsungan fasilitas publik yang dibangun. Selain itu, pemeliharaan jembatan harus menjadi perhatian sejak awal, termasuk pelibatan warga dalam sistem pengawasan bersama. Komunikasi intensif antara kontraktor dan aparat desa juga harus dijaga agar tidak terjadi kesalahpahaman selama proses pembangunan. Perlu adanya pelatihan ringan bagi warga agar dapat mengenali dan merawat struktur jembatan jika terjadi kerusakan ringan di masa depan.
Pembangunan jembatan gantung di Desa Sinar Tebudak mencerminkan kepedulian pemerintah daerah dan peran aktif TNI dalam pembangunan pedesaan. Dukungan masyarakat dan tokoh-tokoh lokal menunjukkan kuatnya keinginan warga untuk meningkatkan kualitas hidup melalui infrastruktur yang memadai. Harapan terhadap peningkatan akses ekonomi dan sosial melalui jembatan ini sangat tinggi di kalangan masyarakat desa. Kehadiran Babinsa menjadi penguat semangat kebersamaan dan komitmen terhadap pembangunan berkelanjutan. Proyek ini menjadi contoh nyata sinergi antarlembaga dalam upaya mempercepat pemerataan pembangunan di wilayah terpencil. (*)