Jakarta, EKOIN.CO – Gedung-gedung pencakar langit tak sekadar bangunan tinggi yang menembus awan. Di balik strukturnya yang menjulang, terdapat cerita tentang inovasi arsitektur, kekuatan ekonomi, serta semangat zaman yang ditanamkan oleh negara-negara besar dunia. Menurut data resmi dari SkyscraperCenter.com, lima bangunan tertinggi saat ini tidak hanya mengungguli dalam soal ketinggian, tapi juga menampilkan karya arsitektur yang memadukan estetika, fungsi, dan filosofi mendalam.
Mulai dari Burj Khalifa di Dubai yang menjulang setinggi 828 meter hingga Ping An Finance Center di Shenzhen, Tiongkok, kelimanya mencerminkan kemajuan zaman dan keberanian manusia membangun peradaban di langit. Firma-firma arsitektur ternama seperti Skidmore, Owings & Merrill, Fender Katsalidis, hingga Kohn Pedersen Fox telah menciptakan maha karya yang tak hanya memukau mata, tetapi juga menjadi simbol kekuatan budaya dan ekonomi setiap negara. Seperti yang dilansir dari SkyscraperCenter.com, bangunan-bangunan ini juga menjadi destinasi global dan pusat aktivitas masyarakat urban masa kini.
Berikut 5 gedung tertinggi di dunia per 2025 menurut Skyscraper Center, lengkap dengan nama firma arsitektur yang berada di balik kejayaan vertikal tersebut.
1. Burj Khalifa – Dubai, Uni Emirat Arab (828 meter)
Firma arsitektur: Skidmore, Owings & Merrill (SOM), Selesai: 2010
Burj Khalifa berdiri sebagai monumen global akan keberanian mimpi. Dengan ketinggian 828 meter, menara ini dirancang oleh Skidmore, Owings & Merrill (SOM), firma asal Chicago yang juga menangani Willis Tower. Desainnya menggabungkan arsitektur Islam dengan efisiensi aerodinamis modern, menghasilkan struktur “buttressed core” yang membuat bangunan stabil sekaligus ramping.
Lebih dari itu, Burj Khalifa adalah dunia dalam satu menara: hotel Armani, observatorium At The Top, apartemen mewah, dan restoran bintang lima semuanya berada di dalamnya. Gedung ini adalah mercusuar Dubai, simbol dari kota yang tumbuh dari padang pasir menjadi magnet dunia.
2. Merdeka 118 – Kuala Lumpur, Malaysia (679 meter)
Firma arsitektur: Fender Katsalidis (Australia), Selesai: 2023
Di jantung Kuala Lumpur berdiri Merdeka 118, gedung tertinggi kedua di dunia dan pertama di Asia Tenggara. Dirancang oleh Fender Katsalidis, firma asal Australia, gedung ini mengusung siluet yang menyerupai keris—simbol budaya Melayu—dan berpadu dengan pola songket pada fasadnya.
Menara setinggi 679 meter ini bukan hanya lambang arsitektur canggih, tetapi juga pernyataan kebangsaan. Di dalamnya terdapat hotel Park Hyatt, dek observasi “The View at 118”, pusat perbelanjaan, serta masjid modern. Semua hadir dengan fondasi sejarah karena berdiri di samping Stadion Merdeka, tempat proklamasi kemerdekaan Malaysia.
3. Shanghai Tower – Shanghai, Tiongkok (632 meter)
Firma arsitektur: Gensler, Selesai: 2015
Shanghai Tower adalah mahakarya ramah lingkungan dari Gensler, firma arsitektur internasional asal San Francisco. Dengan tinggi 632 meter dan desain spiral yang melilit ke langit, bangunan ini menciptakan efisiensi struktural dan mengurangi tekanan angin secara signifikan.
Lift tercepat di dunia, ruang kerja masa depan, hotel mewah, dan observatorium yang menawarkan panorama 360 derajat menjadikan Shanghai Tower sebagai pusat kehidupan vertikal. Ini adalah wajah baru Tiongkok yang tidak hanya kuat secara ekonomi, tetapi juga berkomitmen terhadap keberlanjutan.
4. Makkah Royal Clock Tower – Makkah, Arab Saudi (601 meter)
Firma arsitektur: Dar Al-Handasah, Selesai: 2012
Berada tepat di samping Masjidil Haram, Makkah Royal Clock Tower bukan hanya sebuah pencakar langit, melainkan penjaga waktu spiritual umat Islam. Dirancang oleh firma konsultan teknik dan arsitektur Dar Al-Handasah, bangunan ini menjulang setinggi 601 meter dan dilengkapi jam raksasa terbesar di dunia.
Lebih dari 120 lantai menampung hotel Fairmont, museum Islam, pusat perbelanjaan, dan ruang observasi yang menghadap langsung ke Ka’bah. Gedung ini adalah simbol kebesaran dan pelayanan Arab Saudi terhadap jutaan jemaah yang datang dari seluruh dunia.
5. Ping An Finance Center – Shenzhen, Tiongkok (599 meter)
Firma arsitektur: Kohn Pedersen Fox (KPF), Selesai: 2017
Ping An Finance Center menandai transformasi Shenzhen menjadi pusat keuangan dan inovasi. Dirancang oleh Kohn Pedersen Fox (KPF), gedung setinggi 599 meter ini menampilkan desain ramping dengan fasad dari logam tahan korosi dan kaca reflektif, menghadirkan kesan futuristik dan bersih.
Bangunan ini menjadi markas perusahaan asuransi Ping An, serta menampung pusat konferensi, pusat belanja, dan observatorium dengan pemandangan kota yang dinamis. Arsitekturnya dirancang tidak hanya untuk keindahan, tapi juga efisiensi fungsi dan kekuatan struktur.
Lima gedung tertinggi dunia tahun 2025 tidak hanya menampilkan prestasi teknis dan arsitektural, melainkan juga merepresentasikan semangat nasional, nilai-nilai budaya, dan kemajuan global. Setiap struktur dibangun dengan perencanaan matang, teknologi canggih, serta identitas arsitektural khas dari firma-firma terkemuka dunia.
Burj Khalifa di Dubai terus memimpin sebagai simbol modernitas dan kemajuan Timur Tengah. Sementara itu, Merdeka 118 di Kuala Lumpur muncul sebagai lambang kebangkitan dan jati diri Malaysia yang menjulang tinggi. Shanghai Tower dan Ping An Finance Center menunjukkan kekuatan ekonomi dan inovasi Tiongkok, sedangkan Makkah Royal Clock Tower menjadi ikon spiritual sekaligus teknologis bagi dunia Islam.
Dalam lanskap kota modern, keberadaan gedung-gedung raksasa ini tidak hanya mengubah cakrawala, tetapi juga membawa dampak sosial, ekonomi, dan budaya yang luas. Mereka adalah penanda zaman, sekaligus bukti bahwa manusia tak pernah berhenti bermimpi untuk menjangkau langit.(*)