Jakarta, EKOIN.CO – Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah merampungkan pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Kamijoro Tahap 1. Proyek ini berada di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Pembangunan SPAM Kamijoro merupakan lanjutan dari proyek Bendung Kamijoro yang sudah lebih dulu diselesaikan. Proyek ini bertujuan menyuplai kebutuhan air bersih di wilayah Kulon Progo dan sebagian Bantul.
Menteri PUPR, Dody Hanggodo, menegaskan pentingnya pembangunan sistem air minum dalam memperkuat akses dasar masyarakat. “SPAM bukan sekadar proyek infrastruktur, tetapi bukti nyata kehadiran negara dalam memenuhi kebutuhan dasar masyarakat,” kata Dody.
Menurutnya, air minum yang aman menjadi kunci dalam peningkatan kualitas kesehatan. Ia juga menambahkan bahwa hal ini akan mendukung upaya pemerintah menurunkan angka stunting di wilayah tersebut.
Konstruksi SPAM Kamijoro Tahap 1 dimulai Februari 2024 dan selesai sepenuhnya pada Desember 2024. Kapasitas air yang dihasilkan mencapai 150 liter per detik dari target total 300 liter per detik.
Distribusi dan Wilayah Layanan
Layanan SPAM Tahap 1 difokuskan untuk kawasan Aerocity dan Aetropolis Bandara Yogyakarta International Airport (YIA). Selain itu, juga dialirkan ke kawasan pelabuhan Tanjung Adikarto serta wilayah Galur, Lendah, Wates, dan Temon.
Mulai 2025, SPAM Kamijoro akan menyediakan 43 liter per detik untuk 4.300 Sambungan Rumah eksisting. Distribusi akan dilakukan secara bertahap menyesuaikan kesiapan jaringan dan kebutuhan wilayah.
Kementerian PUPR kemudian melanjutkan proyek ini ke Tahap 2. Tahap ini mencakup pekerjaan jaringan perpipaan sepanjang 24 km serta pembangunan reservoir dan booster berkapasitas masing-masing 500 m³ dan 100 m³.
Jaringan perpipaan utama dibangun dari Pleret menuju Glagah. Selain itu, distribusi air direncanakan menjangkau wilayah Cerme, Dobangsan, Tawangsari, dan Palihan, termasuk sambungan langsung ke rumah warga.
Hingga 24 Juni 2025, progres konstruksi Tahap 2 telah mencapai 28,73%. PUPR menargetkan seluruh jaringan dan sambungan selesai pada akhir tahun 2025 untuk digunakan oleh 1.702 rumah tangga.
Harapan Pemerintah Daerah
Plt Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) DIY, Ratria Anggraini Sudarsono, menyampaikan harapannya atas ketersediaan jaringan rumah tangga tersebut. Ia berharap masyarakat dapat memanfaatkannya secara optimal.
“Semoga dengan pengembangan sistem yang telah ada, SPAM Kamijoro dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh pemerintah daerah,” ujar Ratria dalam keterangannya.
Pihaknya menilai, ketersediaan air minum aman dan layak akan berdampak langsung pada peningkatan kualitas hidup masyarakat. Hal ini sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan.
Selain itu, sambungan air rumah tangga juga diharapkan mampu memperkuat sektor ekonomi dan industri kecil di kawasan penerima manfaat. Pemerintah daerah diimbau aktif menjaga dan mengelola sistem yang telah dibangun.
Pembangunan SPAM Kamijoro Tahap 1 telah rampung dan mulai memberi manfaat bagi masyarakat di Kulon Progo dan sekitarnya. Langkah strategis ini menjadi bagian dari upaya nasional memperluas akses air bersih sebagai hak dasar masyarakat. Dengan tuntasnya Tahap 1, pemerintah kini tengah mengakselerasi pembangunan Tahap 2 agar manfaatnya dapat dirasakan lebih luas lagi.
Dukungan infrastruktur air bersih bukan hanya sekadar pelayanan publik, melainkan juga investasi jangka panjang dalam pembangunan manusia. Ketersediaan air yang aman mendorong kesehatan, produktivitas, dan kualitas hidup warga. Keberadaan SPAM Kamijoro juga membuka potensi tumbuhnya kawasan penyangga bandara dan pelabuhan.
Kolaborasi pusat dan daerah akan menjadi kunci keberlanjutan proyek ini. Pemerintah berharap pengelolaan sistem berjalan efisien, tepat sasaran, dan mampu meningkatkan kesejahteraan. Dengan partisipasi masyarakat dan pengawasan aktif, sistem ini dapat menjadi model layanan air bersih yang inklusif dan berkelanjutan.(*)