MAKASSAR, EKOIN.CO-Kebutuhan terhadap layanan pengujian dan sertifikasi halal di Indonesia terus menunjukkan tren peningkatan signifikan. Perkembangan ini terjadi seiring meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya produk halal.
Kebijakan mandatory halal yang ditargetkan berlaku penuh pada tahun 2026 menjadi salah satu faktor pendorong. Pemerintah pun terus memperkuat infrastruktur layanan halal nasional.
Salah satu bentuk penguatan tersebut dilakukan melalui sinergi antara laboratorium halal milik pemerintah dengan Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) yang telah terakreditasi. Kolaborasi menjadi kunci dalam mewujudkan sistem yang terintegrasi.
Kementerian Perindustrian melalui Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) turut berperan aktif dalam pengembangan sistem jaminan halal nasional. Upaya ini menjadi bagian penting dari strategi peningkatan daya saing industri nasional.
“Kami secara aktif mengambil peran strategis dalam mendukung pengembangan industri halal nasional,” ujar Kepala BSKJI Kemenperin, Andi Rizaldi, di Jakarta, Kamis (26/6/2025).
Penguatan Laboratorium Halal
Andi menjelaskan, penguatan kapasitas laboratorium halal dilakukan secara menyeluruh di bawah koordinasi BSKJI. Pengembangan dilakukan melalui peningkatan mutu layanan dan fasilitas.
“Pentingnya kolaborasi antara LPH dengan laboratorium halal menjadi bentuk sinergi nyata dalam mendukung sistem jaminan produk halal nasional,” lanjut Andi.
Laboratorium halal yang kredibel dan terstandar menjadi faktor utama dalam percepatan proses sertifikasi halal. Tanpa dukungan laboratorium mumpuni, proses tersebut akan terhambat.
Andi menyebut, penguatan laboratorium halal juga bagian dari ekosistem besar pengembangan industri halal nasional. Fokus tidak hanya pada regulasi, tetapi juga penyediaan infrastruktur.
“Kerja sama lintas lembaga memberi akses layanan halal yang terpercaya, terutama di luar pusat-pusat industri besar,” imbuhnya.
Makassar Jadi Contoh Sinergi
Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Hasil Perkebunan, Mineral Logam, dan Maritim (BBSPJIHPMM) Makassar menjadi salah satu contoh konkret sinergi tersebut. Balai ini berada di bawah BSKJI Kemenperin.
BBSPJIHPMM telah menyediakan layanan teknis mencakup pengujian, kalibrasi, sertifikasi, validasi, verifikasi, dan pelatihan. Unit ini juga merupakan LPH utama yang memiliki laboratorium halal terakreditasi.
Ruang lingkup pemeriksaan LPH BBSPJIHPMM sangat luas. Mulai dari produk makanan dan minuman, barang gunaan, hingga jasa seperti pengemasan dan penyajian.
Dalam mendukung penguatan industri halal nasional, BBSPJIHPMM menjalin kemitraan strategis dengan PT Mutu Agung Lestari. Perusahaan ini juga telah ditetapkan sebagai LPH.
Penandatanganan kerja sama dilakukan pada 10 Juni 2025 di kantor BBSPJIHPMM Makassar. Kemitraan ini menjadi langkah nyata penguatan layanan halal di wilayah timur.
Dorongan Pemerintah terhadap Kolaborasi
Andi Rizaldi menyampaikan apresiasi atas terjalinnya kolaborasi ini. Ia menegaskan bahwa kerja sama ini sesuai dengan arah kebijakan pemerintah.
“Kemenperin melalui BSKJI berkomitmen memperluas akses layanan halal melalui fasilitas laboratorium di lingkungan balai,” ujar Andi.
Kolaborasi antara BBSPJIHPMM dan PT Mutu Agung Lestari dianggapnya sebagai wujud nyata kerja sama antara pemerintah dan swasta. Sinergi ini dinilai mampu mempercepat pertumbuhan industri halal.
Kepala BBSPJIHPMM, Shinta Virdhian, turut menyambut baik kerja sama tersebut. Menurutnya, kolaborasi ini bagian dari upaya membangun ekosistem halal yang solid.
“Dengan memanfaatkan fasilitas laboratorium halal kami, layanan pengujian halal akan menjadi lebih efisien dan mudah diakses,” jelas Shinta.
Penuhi Kebutuhan Sertifikasi yang Meningkat
Shinta menegaskan, kerja sama ini adalah jawaban atas tantangan implementasi kebijakan halal yang semakin meluas. Terutama dalam hal akses laboratorium terpercaya.
Ia menilai, momentum ini penting bagi BBSPJIHPMM untuk memperluas kontribusi dalam proses percepatan sertifikasi halal. Pelaku usaha akan merasakan manfaat langsung dari peningkatan layanan.
“Kolaborasi ini menjawab kebutuhan dunia usaha atas fasilitas pengujian halal yang profesional dan terpercaya,” katanya.
Laboratorium Halal BBSPJIHPMM sudah dilengkapi dengan fasilitas terkini. Teknologi yang digunakan memungkinkan pengujian secara cepat dan akurat.
Laboratorium ini memiliki kemampuan melakukan analisis DNA, uji etanol, serta deteksi bahan turunan babi. Semua pengujian dilakukan dengan metode ilmiah yang sah.
Peran PT Mutu Agung Lestari
Direktur Operasional PT Mutu Agung Lestari, Irham Budiman, menyampaikan optimismenya atas kerja sama ini. Menurutnya, kolaborasi tersebut memperkuat kapabilitas layanan halal nasional.
“BBSPJIHPMM adalah mitra strategis dengan fasilitas laboratorium pengujian yang sangat mumpuni,” ujar Irham.
Ia menambahkan, kerja sama ini akan mempermudah proses jaminan kehalalan produk. Terutama bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang membutuhkan efisiensi waktu dan biaya.
Kolaborasi ini juga memungkinkan perluasan jangkauan layanan ke berbagai wilayah. Hal tersebut sangat penting dalam mendukung pemerataan akses sertifikasi halal.
Irham menilai, sinergi ini adalah bagian dari langkah besar menuju penguatan industri halal nasional. Pemerintah dan swasta punya peran yang sama pentingnya.
Dukungan Infrastruktur dan SDM
Laboratorium Halal BBSPJIHPMM tidak hanya didukung oleh peralatan modern. Sumber daya manusia yang kompeten juga menjadi andalan utama pengujian halal.
Tenaga ahli yang mengelola laboratorium telah memiliki pelatihan dan sertifikasi. Mereka bekerja sesuai standar nasional dan internasional.
Kolaborasi dengan PT Mutu Agung Lestari juga memungkinkan optimalisasi sumber daya yang ada. Setiap lembaga berkontribusi sesuai kapasitas masing-masing.
Laboratorium ini juga terbuka untuk audit dan pengawasan lembaga berwenang. Transparansi menjadi bagian dari komitmen terhadap kehalalan produk.(Gambar diambil dari RRI)
“Dengan sistem yang kredibel dan akuntabel, kepercayaan publik terhadap sertifikasi halal semakin meningkat,” pungkas Shinta.(*)