Bekasi, —EKOIN.CO – Pemerintah Kabupaten Bekasi terus mencatat pertumbuhan investasi industri dengan maraknya pembukaan pabrik baru di kawasan strategis seperti Cikarang dan Jababeka sepanjang awal hingga pertengahan 2025.
Bekasi menjadi magnet bagi perusahaan besar dengan dukungan penuh dari pemda dan kementerian terkait.
LG Electronics: Pabrik AC di Kawasan MM2100
- Pada 16 April 2025, Wakil Bupati Bekasi dr. Asep Surya Atmaja bersama Wamenperin Faisol Riza meninjau pembangunan pabrik Air Conditioner LG di Kawasan Industri MM2100, Cikarang Barat. Investasi mencapai Rp 374 miliar dengan luas lahan 32.000 m², ditargetkan selesai dan beroperasi akhir 2025 .
- Tahap awal menyerap 150 tenaga kerja lokal, dengan potensi penambahan di fase berikutnya “Mereka sangat terbuka dalam menyerap tenaga kerja lokal…,” tegas Asep Surya Atmaja .
- Pemkab mengoptimalkan BLK dan LPK untuk memastikan kompetensi tenaga kerja sesuai kebutuhan industri Selain menyerap tenaga kerja, program CSR digalakkan agar IKM lokal turut tersertakan dalam rantai pasokPenambahan industri elektronik ini diharapkan memperkuat daya saing kawasan dan mendorong ekspor Bekasi
Daikin: Pabrik AC dan Buka Rekrutmen Besar
- Pada awal Juni 2025, Daikin resmi memulai pembangunan pabrik baru di Bekasi
- Perusahaan membuka rekrutmen untuk sekitar 2.500 tenaga kerja lokal.
- Disampaikan dalam laporan Money Kompas, ini bagian dari strategi memperkuat posisi di sektor pendingin dan memperluas kesempatan kerja
Proline (Prodia Group): Kemandirian Alkes di Jababeka
- Proline meresmikan fasilitas produksi baru pada 25 April 2025 di Jababeka III, Bekasi
- Dihadiri oleh Lucia Rizka Andalusia, Dirjen Kefarmasian dan Alkes Kemenkes, dan tokoh Prodia lainnya
- Fasilitas ini meningkatkan kapasitas produksi alkes hingga empat kali lipat, menargetkan kemandirian produksi lokal.
- Andi Widjaja menyatakan, “Kami ingin memastikan pasokan alkes dari dalam negeri tetap aman…”
- Cristina Sandjaja menambahkan, kapasitas kit kimia klinik naik menjadi 960.000/tahun
Hogy Indonesia: Ekspansi di MM2100
- Pada 21 Januari 2025, Bea Cukai Bekasi meresmikan fase 5 pabrik PT Hogy Indonesia di MM2100
- Investasi baru mencapai USD 2,04 juta dalam mesin dan peralatan, menyerap 244 pekerja hingga akhir 2025
- Yanti Sarmuhidayanti berharap fasilitas kawasan berikat menarik investasi lebih lanjut
- Go Ohashi‑Shacou, Presiden Direktur PT Hogy, mengapresiasi sinergi dengan pemerintah dan fasilitas bea cukai
- Ekspansi ini diharapkan meningkatkan ekspor hingga USD 15,34 juta menjelang akhir 2025
Frisian Flag Indonesia: Destinasi Wisata Industri
- Meski tanggal resminya 2 Juli 2024, berita ini kembali disorot pada 10 Juni 2025
- Pabrik seluas 25,4 ha di GIIC Cikarang Pusat diharapkan menyerap banyak tenaga kerja dan menjadi destinasi wisata edukatif industri
Aktivitas Tambahan dan Sinergi Pemerintah
- Pemkab Bekasi membuka 2.083 lowongan kerja lewat kolaborasi 18 perusahaan per Mei 2025
- Ini bagian dari program 100 hari kerja, fokus pada perluasan lapangan kerja dan kemitraan strategis antara pemerintah dan swasta
Peningkatan fasilitas pelatihan vokasi menjadi kunci keberlanjutan penyerapan tenaga kerja di tiap fase operasional pabrik.
Pemkab perlu mengawal integrasi IKM lokal dalam rantai pasok industri besar agar manfaat ekonomi dirasakan lebih luas.
Transparansi pengelolaan kawasan industri, termasuk prosedur fiskal di kawasan berikat, harus terus dijaga.
Perlu dorongan kolaborasi riset antara universitas dan industri untuk mendorong inovasi lokal dalam sektor manufaktur.
Pengembangan wisata industri, seperti di pabrik Frisian Flag, bisa dijadikan model edukasi sekaligus branding daerah.
Bekasi kini menjadi titik strategis perkembangan industri nasional dengan masuknya berbagai pabrik skala besar.
Dukungan pemerintah daerah dan kementerian meningkatkan daya tarik investasi, diiringi langkah strategis dalam penyerapan tenaga kerja.
Kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan lembaga pelatihan menjadi tulang punggung ekosistem industrialisasi lokal.
Investasi berkelanjutan, khususnya di kawasan berikat, menegaskan komitmen Bekasi sebagai pusat manufaktur nasional dan penggerak ekspor.
Pengembangan industri juga membuka jalan bagi diversifikasi ekonomi, termasuk wisata dan teknopreneur lokal, memperkuat peran Bekasi di peta ekonomi Jawa Barat.
(*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v