JAKARTA, EKOIN.CO – Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Bakrie, mengajak pemerintah serta pelaku usaha untuk lebih serius mengembangkan industri hijau. Menurutnya, langkah ini penting demi memperlancar transisi energi dan membangun ekonomi hijau yang berkelanjutan.
[Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v]
Dalam PYC International Energy Conference 2025 yang berlangsung di Jakarta, Anindya menekankan bahwa industri hijau bukan hanya konsep, tetapi pilar utama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Ia menegaskan bahwa sektor ini memiliki potensi besar dalam menciptakan lapangan kerja baru, menarik investasi, hingga memperkuat ketahanan energi.
“Untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, kita butuh industri-industri baru, sehingga industri hijau itu benar-benar harus ditekuni karena bisa menarik investasi,” ungkap Anindya.
Industri hijau dorong pertumbuhan dan investasi
Dalam paparannya, Anindya menjelaskan bahwa pengembangan industri hijau dapat meningkatkan konsumsi domestik sekaligus memperluas peluang ekspor ke negara-negara yang berkomitmen terhadap transisi energi. Selain itu, sektor ini juga diyakini mampu memperbaiki kualitas lingkungan sekaligus mengurangi ketergantungan pada energi fosil.
Menurutnya, keterlibatan pemerintah sangat diperlukan, terutama dalam memastikan alokasi belanja negara lebih efektif. Ia menekankan bahwa pembangunan infrastruktur ramah lingkungan akan membuat anggaran yang dikeluarkan menjadi lebih relevan dengan kebutuhan jangka panjang.
“Government spending di industri hijau juga lebih efektif, karena kita bikin infrastrukturnya lebih relevan. Jadi saya rasa ini harus diseriusin,” tegasnya.
Tak hanya itu, Anindya juga melihat bahwa peluang investasi global kini semakin terbuka bagi Indonesia. Pasalnya, tren dunia bergerak ke arah keberlanjutan, sehingga produk dan jasa berbasis industri hijau akan lebih kompetitif di pasar internasional.
Ketenagakerjaan dan pembiayaan berkelanjutan
Ketua Umum Purnomo Yusgiantoro Center (PYC), Filda Citra Yusgiantoro, dalam kesempatan yang sama menambahkan pentingnya memperkuat aspek ketenagakerjaan di sektor industri hijau. Menurutnya, pembangunan ekonomi berkelanjutan harus diiringi dengan peningkatan kualitas tenaga kerja agar masyarakat dapat turut merasakan manfaatnya.
Filda menekankan bahwa keberhasilan pembangunan hijau sangat ditentukan oleh kemampuan sumber daya manusia. Dengan tenaga kerja yang terampil, Indonesia dapat memastikan bahwa transformasi energi berjalan optimal tanpa meninggalkan kelompok masyarakat tertentu.
Selain itu, isu pembiayaan berkelanjutan juga disoroti sebagai faktor penting. Filda menjelaskan bahwa dukungan permodalan akan menjadi kunci dalam mempercepat investasi energi bersih, serta pembangunan infrastruktur hijau di dalam negeri.
“Solusi dan rekomendasi utama berdasarkan masukan dan analisis dari para pembicara dan audiens hari ini sangat penting untuk memperkaya ringkasan kebijakan dan strategi-strategi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia,” ujar Filda.
Dari konferensi tersebut, tampak jelas bahwa kolaborasi lintas sektor sangat dibutuhkan. Pemerintah, dunia usaha, lembaga keuangan, hingga masyarakat sipil perlu bersama-sama mendorong realisasi industri hijau agar visi pembangunan berkelanjutan dapat tercapai.
Bagi Indonesia, pengembangan industri ini bukan hanya soal inovasi, tetapi juga strategi geopolitik. Dengan sumber daya alam yang melimpah dan pasar domestik yang besar, Indonesia memiliki posisi strategis untuk menjadi pemain utama dalam rantai pasok energi bersih dunia.
Komitmen terhadap industri hijau juga sejalan dengan agenda global dalam menekan emisi karbon. Jika dikelola dengan baik, Indonesia dapat meraih keuntungan ganda: pertumbuhan ekonomi yang inklusif sekaligus reputasi positif di panggung internasional.
Para pakar menilai, keberhasilan sektor ini akan sangat dipengaruhi oleh konsistensi kebijakan. Dukungan regulasi yang jelas, insentif fiskal, serta akses pendanaan menjadi fondasi penting untuk menjaga momentum pertumbuhan.
Dengan berbagai potensi yang ada, dorongan dari para pemimpin bisnis seperti Anindya Bakrie menjadi sinyal kuat bahwa Indonesia tidak boleh menunda lagi pengembangan industri hijau. Tanpa langkah nyata, peluang emas bisa terlewat begitu saja.
Pengembangan industri hijau kini menjadi agenda penting bagi Indonesia dalam menghadapi tantangan transisi energi. Dukungan pemerintah dan dunia usaha menjadi faktor utama agar sektor ini mampu tumbuh cepat.
Manfaat yang ditawarkan tidak hanya terbatas pada pelestarian lingkungan, melainkan juga pembukaan lapangan kerja dan peningkatan daya saing nasional di pasar global.
Konferensi energi di Jakarta memperlihatkan komitmen berbagai pihak, baik dari kalangan bisnis maupun akademisi, untuk memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan berkelanjutan.
Kebijakan yang tepat, dukungan finansial, dan penguatan tenaga kerja menjadi tiga pilar penting yang perlu dijalankan bersamaan.
Dengan strategi yang konsisten, industri hijau berpotensi besar menjadi tulang punggung ekonomi masa depan Indonesia. (*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v