Jakarta, EKOIN.CO – Kesepakatan perdagangan antara Indonesia dan Amerika Serikat mulai menunjukkan dampak positif bagi industri dalam negeri. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, order produk tekstil, pakaian jadi, dan alas kaki untuk pasar AS telah mulai masuk setelah pengumuman kesepakatan tarif sebesar 19%.
“Order untuk produk tekstil, apparel, dan shoes sudah mulai jalan. Kalau tidak diumumkan, order ini tidak diberikan oleh mitra dagang di Amerika,” tegas Airlangga dalam rilis resminya, Selasa (21/7), seperti dikutip dari Kontan. Menurutnya, kesepakatan ini mencegah potensi pemutusan hubungan kerja (PHK) di industri padat karya.
Strategi Indonesia dalam kesepakatan ini mencakup pembelian langsung komoditas AS seperti energi dan produk pertanian. “Ini hanya shifting dari negara-negara lain ke Amerika, tidak menambah total impor kita,” jelas Airlangga mengenai pembelian energi yang dinilai lebih efektif daripada skema penurunan tarif bertahap.
Di front lain, pemerintah juga meraih kemajuan signifikan dengan Uni Eropa melalui Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU CEPA). Kesepakatan ini menghapus bea masuk untuk lebih dari 90% produk ekspor Indonesia ke Eropa. “Dengan tarif 0%, produk kita akan lebih kompetitif,” tambah Airlangga, seperti dilaporkan Bisnis Indonesia.
Target pemerintah, ekspor ke Eropa bisa mencapai US$60 miliar dalam 8 tahun ke depan. Selain itu, perluasan pasar terus dilakukan melalui partisipasi dalam CPTPP dan negosiasi dengan Kanada serta negara-negara Afrika.
“Kerja sama tim di Kabinet Merah Putih berjalan baik untuk mencapai target pertumbuhan 8%,” pungkas Airlangga menegaskan pentingnya deregulasi untuk meningkatkan daya saing.