Jakarta, EKOIN.CO – Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional (Indonesian AID) semakin mengukuhkan perannya sebagai ujung tombak diplomasi ekonomi Indonesia di kancah global. Langkah strategis ini mendapat apresiasi dari kalangan akademisi dan praktisi hubungan internasional.
Dr. Apriwan, Kepala Departemen Hubungan Internasional Universitas Andalas, menilai inisiatif Indonesian AID bukan sekadar aksi filantropi. “Ini bagian dari strategi besar diplomasi pemerintahan Prabowo-Gibran yang sejalan dengan Asta Cita, khususnya dalam memperkuat sistem pertahanan dan kemandirian bangsa,” jelasnya dalam keterangan resmi, Senin (7/7/2025).
Melalui berbagai program kerja sama pembangunan di kawasan Asia, Pasifik, dan Afrika, Indonesian AID tidak hanya membangun hubungan bilateral yang erat, tetapi juga membuka pintu bagi diplomasi ekonomi. Bentuk kerjasama mencakup peningkatan SDM melalui pelatihan dan beasiswa, pembangunan infrastruktur, serta kolaborasi di bidang kesehatan dan ketahanan pangan.
“Yang menarik, dampaknya dirasakan pula di dalam negeri. Ketika kita memperkuat kerja sama teknologi dan pangan dengan negara mitra, secara tidak langsung kita juga membangun ketahanan nasional,” tambah Dr. Apriwan.
Direktur Utama Indonesian AID, Dalyono, memaparkan contoh konkret manfaat program mereka. “Hibah vaksin Pentavalent produksi Biofarma ke Nigeria membuka pasar baru di Afrika. Demikian pula teknologi Inseminasi Buatan dari BBIB Singosari yang kini digunakan di berbagai negara Afrika,” ujarnya.
Program beasiswa The Indonesian AID Scholarship untuk calon pemimpin negara sahabat juga dinilai sebagai bentuk soft power yang efektif. “Ini menciptakan jejaring global yang memiliki kedekatan emosional dan intelektual dengan Indonesia,” jelas Dalyono.
Di tengah dinamika geopolitik global, peran Indonesian AID semakin strategis. Lembaga ini tidak hanya memperkuat posisi Indonesia sebagai emerging power, tetapi juga mewujudkan prinsip kemandirian melalui jejaring solidaritas global, selaras dengan visi Asta Cita pemerintahan baru.