Jakarta, EKOIN.CO – Menteri Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani dan Menteri Keuangan Kanada François-Philippe Champagne melakukan pertemuan bilateral usai menghadiri sesi pertama Finance Ministers and Central Bank Governors Meeting G20 di Zimbali, Afrika Selatan pada Kamis (17/9) waktu setempat.
Pertemuan tersebut membahas dinamika perekonomian global dan tantangan perdagangan yang dihadapi kedua negara. Keduanya menyoroti dampak kebijakan tarif Amerika Serikat terhadap stabilitas ekonomi.
Transisi menuju kemitraan strategis menjadi bahasan utama dalam pertemuan tersebut. Fokus diarahkan pada kerja sama jangka panjang yang saling menguntungkan antara Indonesia dan Kanada.
“Saya dan Mr. Champagne juga menjajaki peluang kerja sama yang lebih luas, termasuk rencana diversifikasi perdagangan Kanada yang melirik Indonesia sebagai salah satu mitra potensial, peningkatan ekspor produk pertanian Kanada ke Indonesia, penguatan kemitraan di sektor energi, serta peluang investasi pada proyek infrastruktur Indonesia,” ujar Menkeu Sri Mulyani sebagaimana dikutip dari laman Instagram @smindrawati.
Dalam pernyataannya, Sri Mulyani menekankan pentingnya kemitraan berbasis keterbukaan dan pembangunan berkelanjutan. Ia menyampaikan harapan agar kolaborasi ini membawa manfaat bagi perekonomian nasional.
Fokus pada Energi dan Infrastruktur
Isu penguatan sektor energi menjadi perhatian dalam pembicaraan tersebut. Kanada dinilai memiliki kapasitas dan minat untuk berkontribusi dalam proyek energi Indonesia.
Selain itu, peluang investasi Kanada pada sektor infrastruktur turut menjadi bahan diskusi. Hal ini dianggap sejalan dengan kebutuhan pembangunan jangka panjang Indonesia.
Kerja sama ekspor-impor juga dibahas secara terbuka. Kanada berencana meningkatkan volume ekspor produk pertaniannya ke pasar Indonesia.
Menurut Sri Mulyani, komitmen bersama ini menandakan hubungan ekonomi kedua negara akan berkembang positif. Ia menyebut sinergi sebagai kunci utama menghadapi dinamika global.
“Komitmen bersama untuk memperdalam hubungan ekonomi yang sinergis menjadi sinyal bahwa kolaborasi Indonesia-Kanada akan terus berkembang dalam semangat stabilitas, keterbukaan, dan pembangunan berkelanjutan,” ujar Sri Mulyani.
Pertemuan bilateral di Zimbali menjadi tonggak penting bagi penguatan hubungan ekonomi Indonesia-Kanada. Isu strategis yang dibahas mencakup diversifikasi perdagangan, ekspor pertanian, sektor energi, hingga proyek infrastruktur nasional.
Kebijakan tarif Amerika Serikat mendorong Indonesia dan Kanada untuk merumuskan pendekatan kerja sama baru yang lebih fleksibel. Langkah ini bertujuan menjaga stabilitas ekonomi dan memperluas akses pasar kedua negara.
Kolaborasi yang diusung kedua menteri menunjukkan adanya tekad untuk menjalin hubungan yang berlandaskan keterbukaan dan pembangunan berkelanjutan. Agenda kerja sama tersebut diharapkan memberi dampak konkret bagi pertumbuhan ekonomi.(*)