Jakarta, EKOIN.CO – Menteri Keuangan Sri Mulyani menghadiri sesi keempat yang digelar pada hari pertama Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral Forum G20 di Zimbali, Afrika Selatan, atau Kamis (17/7) waktu setempat.
Pada sesi tersebut, Menteri Keuangan Sri Mulyani membahas mengenai perpajakan internasional. Ia menyoroti urgensi sistem perpajakan global yang mampu menjamin keadilan dan stabilitas bagi semua negara.
Dikutip dari laman Instagram @smindrawati, ia menekankan pentingnya keberadaan sistem perpajakan internasional yang adil, efektif, dan stabil. “Ini bukan hanya soal fiskal—ini soal keadilan global agar kita bisa tumbuh bersama. Negara berkembang punya hak yang setara dalam aktivitas ekonomi lintas batas yang terjadi di wilayahnya,” ujarnya.
Sri Mulyani menyampaikan bahwa Indonesia mendukung Two-Pillar Solution, dan bahkan telah mulai melaksanakannya. Namun, ia menegaskan bahwa langkah tersebut bukan akhir dari perjuangan dalam reformasi sistem perpajakan global.
Menurutnya, forum G20 harus menjadi forum yang memastikan tidak ada negara yang tertinggal dalam sistem perpajakan global yang makin kompleks.
Komitmen pada Keadilan Fiskal
Dalam paparannya, Sri Mulyani menekankan pentingnya kerja sama internasional dalam membangun sistem yang adil. Ia menyebut bahwa lembaga-lembaga global harus berperan aktif mendukung negara-negara yang tertinggal.
Oleh karenanya, Menkeu Sri Mulyani menggarisbawahi pentingnya peran IMF, Bank Dunia, dan forum PBB untuk membantu negara-negara berkembang membangun kapasitas dan menjaga kedaulatan fiskalnya.
Ia menegaskan bahwa sistem perpajakan internasional tak semata berkaitan dengan pendapatan nasional, melainkan arah masa depan dunia yang setara.
“Pajak bukan hanya tentang pendapatan masing-masing negara. Ini tentang membangun masa depan dunia yang setara dan berkelanjutan,” pungkasnya.
Pertemuan G20 di Zimbali menjadi momen penting untuk menyuarakan kepentingan fiskal negara-negara berkembang. Melalui pernyataan yang tegas, Sri Mulyani mendorong sistem pajak global yang tidak meninggalkan siapa pun.
Dukungan Indonesia terhadap Two-Pillar Solution mencerminkan komitmen pada perubahan struktural perpajakan internasional. Sri Mulyani ingin dunia membangun tatanan fiskal yang menguntungkan semua negara, bukan hanya negara maju.
Dengan peran aktif IMF, Bank Dunia, dan forum PBB, diharapkan negara-negara berkembang mampu menjaga kedaulatan fiskalnya di tengah kompleksitas ekonomi global yang terus berkembang.(*)