Jakarta, EKOIN.CO – Bea Cukai terus menunjukkan komitmennya sebagai trade facilitator dan industrial assistance dalam mendorong potensi ekspor daerah. Salah satu langkah konkret dilakukan melalui pendampingan langsung kepada pelaku usaha di lapangan.
Pada Rabu (04/06), Bea Cukai Ambon bersama Karantina Maluku melakukan kunjungan kerja ke PT Maluku Prima Makmur (MPM) di Kota Ambon. Kegiatan ini bertujuan menggali potensi ekspor daerah serta mengidentifikasi hambatan riil yang dihadapi pelaku usaha.
Perwakilan manajemen PT MPM mengungkapkan kendala utama yang dihadapi yaitu minimnya ketersediaan kontainer ekspor dan keterbatasan kemasan sesuai standar ekspor yang tersedia di wilayah Ambon.
Menanggapi hal tersebut, Bea Cukai Ambon menyampaikan komitmen penuh untuk berkoordinasi dengan Tim Percepatan Ekspor Provinsi Maluku. Tujuannya untuk mengatasi persoalan infrastruktur dan logistik yang menghambat proses ekspor.
“Bea Cukai Ambon berkomitmen untuk mendukung penuh seluruh proses kepabeanan agar ekspor dapat dilakukan langsung dari Ambon, tanpa harus melalui daerah lain,” ujar Kepala Kantor Bea Cukai Ambon, M. Farid Irfan Mahfudz.
Komitmen Kolaborasi dan Apresiasi Pelaku Usaha
Pihak manajemen PT MPM menyambut baik kunjungan tersebut. Mereka menyampaikan apresiasi atas pendampingan yang dilakukan serta berharap sinergi yang terjalin mampu membuka peluang bagi produk lokal Maluku menuju pasar global.
Di waktu yang sama, Bea Cukai juga turut memperkuat komitmennya di wilayah lain. Pada Rabu (11/06), Bea Cukai Belawan berpartisipasi dalam acara Coffee Morning yang digelar Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sumatera Utara di Kota Medan.
Dalam kesempatan tersebut, Bea Cukai Belawan yang diwakili oleh Eddy Mulia Pinem, Pemeriksa Bea Cukai Pertama, hadir sebagai narasumber dan menyampaikan materi seputar tata laksana ekspor.
Dalam pemaparannya, Eddy menjelaskan secara rinci mengenai prosedur ekspor dan regulasi terbaru yang perlu diperhatikan oleh pelaku usaha. “Sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam pengawasan dan pengaturan ekspor-impor, Bea Cukai Belawan berkomitmen untuk mendampingi para eksportir agar proses ekspor berjalan lancar dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” ujarnya.
Dorongan Terhadap Ekspor Langsung dari Daerah
Kegiatan tersebut disambut antusias oleh para pelaku usaha yang hadir dari berbagai sektor, termasuk industri makanan, perikanan, dan kerajinan lokal. Diskusi berlangsung aktif dengan berbagai pertanyaan seputar dokumen, izin, hingga kesiapan infrastruktur pendukung.
Bea Cukai menekankan pentingnya literasi ekspor di kalangan pelaku usaha, termasuk UMKM, agar dapat bersaing dalam perdagangan internasional. Dukungan regulasi dan pendampingan teknis dianggap sebagai kunci penguatan daya saing.
Sinergi antara Bea Cukai, instansi daerah, serta sektor swasta menjadi titik penting dalam menciptakan ekosistem ekspor yang terintegrasi. Upaya ini diyakini dapat mempercepat pengiriman produk lokal langsung dari daerah asal.
Langkah yang dilakukan Bea Cukai di Ambon dan Medan menjadi contoh konkret komitmen institusi negara dalam memperkuat sistem ekspor dari berbagai wilayah Indonesia. Dengan pendekatan langsung kepada pelaku usaha, permasalahan di lapangan dapat dipetakan dan dipecahkan lebih cepat.
Kolaborasi lintas lembaga seperti yang dilakukan Bea Cukai dan Karantina Maluku, serta koordinasi dengan Kadin Sumatera Utara, merupakan bentuk strategi holistik dalam membangun perdagangan internasional yang lebih kompetitif dan inklusif.
Melalui sosialisasi, edukasi, dan pendampingan, diharapkan lebih banyak pelaku usaha lokal dapat menembus pasar ekspor secara mandiri. Ini bukan hanya mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, tetapi juga mengangkat nama Indonesia dalam peta perdagangan dunia.(*)