Jakarta, EKOIN.CO – Peringatan Hari Ulang Tahun ke-498 Kota Jakarta menjadi momentum bersejarah bagi PT Bank DKI. Dalam acara yang berlangsung di Taman Literasi Martha Christina Tiahahu, Jakarta Selatan, Senin (24/6), Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, secara resmi meluncurkan nama dan logo baru Bank DKI yang kini berganti menjadi Bank Jakarta.
Peluncuran rebranding ini menandai awal dari transformasi menyeluruh Bank DKI menuju entitas keuangan modern dan kompetitif. Perubahan nama menjadi “Bank Jakarta” diyakini selaras dengan arah kebijakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, terutama dalam menyongsong implementasi Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2024 tentang Provinsi Daerah Khusus Jakarta.
Dalam sambutannya, Gubernur Pramono menyatakan, pemilihan nama “Bank Jakarta” dilakukan dengan pertimbangan matang dan berdasarkan aspirasi publik. “Brand Jakarta sudah dikenal luas, bersifat universal, dan memiliki daya resonansi global,” ujar Pramono di hadapan tamu undangan.
Acara ini juga dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, seperti Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, serta para pimpinan BUMD, mitra strategis, dan jajaran Pemprov DKI Jakarta. Peluncuran berlangsung pada siang hari, mencerminkan keterbukaan dan kedekatan transformasi ini dengan masyarakat.
Transformasi ini dilanjutkan dengan pengenalan logo baru yang tetap menampilkan simbol Monumen Nasional (Monas), namun dalam visual modern berupa tiga garis diagonal tanpa lingkaran pembatas. Logo tersebut, menurut Gubernur, melambangkan aspirasi tanpa batas dan semangat kemajuan.
Simbol Jakarta Baru di Dunia Keuangan
Direktur Utama Bank Jakarta, Agus H. Widodo, menegaskan bahwa perubahan ini bukan hanya tampilan luar. “Kami ingin masyarakat Jakarta merasakan bahwa perubahan ini bukanlah kosmetik, tetapi mencerminkan komitmen mendalam untuk menjadi bank yang kuat secara finansial, sehat dalam tata kelola, dan hadir secara nyata dalam kehidupan masyarakat,” jelas Agus.
Agus juga menjabarkan bahwa transformasi menyeluruh mencakup penguatan tata kelola, manajemen risiko, dan budaya kerja profesional, serta percepatan digitalisasi dan integrasi layanan. Selain itu, modernisasi infrastruktur teknologi dan peningkatan keamanan siber menjadi fokus utama perusahaan.
Ia menambahkan bahwa Bank Jakarta juga akan memperkuat peran intermediasi dengan meningkatkan produktivitas kredit dan akuisisi dana murah secara berkelanjutan. Langkah ini menjadi bagian dari persiapan menuju penawaran saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) dalam beberapa tahun ke depan.
Dalam rangka menjaga kelancaran transisi, Sekretaris Perusahaan PT Bank DKI, Arie Rinaldi, menjelaskan bahwa call name dan logo lama masih akan digunakan sementara. Ia memastikan seluruh transaksi, perjanjian, dan layanan kepada nasabah tetap berlaku dan tidak terganggu.
“Seluruh informasi resmi seputar perubahan ini hanya disampaikan melalui kanal resmi Bank dan Call Center 1500 351. Masyarakat diminta berhati-hati terhadap potensi penipuan yang mengatasnamakan Bank DKI,” ujar Arie.
Rebranding yang Menyentuh Akar Publik
Taman Literasi Martha Christina Tiahahu dipilih sebagai lokasi peluncuran karena dianggap mewakili semangat keterbukaan, inklusi, dan kecerdasan publik. Lokasi ini mencerminkan peran baru Bank Jakarta dalam membangun kepercayaan dan inspirasi dari tingkat masyarakat terbawah.
Tagline baru “Membangun Masa Depan” diperkenalkan sebagai ajakan kolektif kepada seluruh elemen masyarakat untuk ikut bertumbuh bersama Bank Jakarta. “Kami ingin menjadi bagian nyata dari denyut nadi ekonomi masyarakat, bukan sekadar lembaga keuangan,” tegas Agus.
Pemprov DKI Jakarta berharap bahwa kehadiran Bank Jakarta akan memperluas akses keuangan, meningkatkan literasi finansial, serta memperkuat fondasi pertumbuhan ekonomi Jakarta sebagai daerah khusus dengan peran strategis nasional dan regional.
Rebranding ini juga menjadi sinyal bahwa Bank Jakarta tidak hanya membidik pertumbuhan bisnis, tetapi juga ingin menjadi motor penggerak pelayanan publik berbasis digital, inklusif, dan berkelanjutan di era transformasi ekonomi baru.
Ke depan, Bank Jakarta diharapkan mampu menjadi mitra utama Pemprov dalam pembiayaan infrastruktur publik, layanan berbasis komunitas, hingga pengembangan ekosistem ekonomi kreatif dan UMKM digital yang tumbuh pesat di ibu kota.
Rebranding Bank DKI menjadi Bank Jakarta bukan sekadar perubahan nama atau desain visual. Langkah ini mencerminkan transformasi menyeluruh yang menyentuh seluruh aspek operasional, tata kelola, hingga visi strategis perusahaan. Melalui perubahan ini, Bank Jakarta diharapkan menjadi aktor penting dalam ekosistem keuangan Jakarta yang lebih inklusif, modern, dan relevan.
Dengan menyandingkan identitas baru dengan komitmen pelayanan publik, Bank Jakarta memperkuat perannya tidak hanya sebagai institusi finansial, tetapi juga sebagai mitra pertumbuhan ekonomi masyarakat Jakarta. Transformasi ini menjadi bukti bahwa lembaga milik daerah pun mampu berinovasi dan beradaptasi menghadapi tantangan zaman.
Dibangun di atas semangat “Membangun Masa Depan”, Bank Jakarta membawa harapan baru bagi masyarakat, regulator, dan pemangku kepentingan lainnya. Sebuah babak baru telah dimulai, menyatukan identitas kota, aspirasi warganya, dan komitmen pada transformasi yang nyata.(*)