JAKARTA EKOIN.CO – Sistem pembayaran digital QRIS semakin meluas penggunaannya hingga lintas negara. Setelah sukses dipakai di Thailand, Malaysia, Singapura, dan beberapa negara ASEAN, kini Jepang resmi menjadi negara terbaru yang mengadopsi standar pembayaran QR buatan Indonesia.
Gabung WA Channel EKOIN untuk berita terbaru
Peluncuran di Jepang dilakukan pada 17 Agustus 2025, bertepatan dengan HUT ke-80 Kemerdekaan RI. Dengan peresmian ini, wisatawan Indonesia dapat menggunakan aplikasi pembayaran domestik untuk bertransaksi di sejumlah merchant Jepang. Sebaliknya, wisatawan Jepang bisa melakukan pembayaran di Indonesia dengan sistem QRIS melalui JPQR Global.
Bank Indonesia menyebut langkah ini sebagai tonggak penting dalam internasionalisasi sistem pembayaran digital. “QRIS menjadi salah satu instrumen strategis untuk memperkuat konektivitas ekonomi antarnegara,” ujar perwakilan Bank Indonesia dalam siaran resminya.
Ekspansi QRIS Lintas Negara
Sejak pertama kali diluncurkan pada 17 Agustus 2019, QRIS dikembangkan oleh Bank Indonesia bersama Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI). Tujuan awalnya adalah menyatukan berbagai QR code dari bank maupun dompet digital di dalam negeri.
Perkembangan pesat membuat sistem ini segera merambah ke kawasan ASEAN. Thailand menjadi negara pertama yang menerapkan integrasi pada 2022, disusul Malaysia pada 2023, dan Singapura di tahun yang sama. Hingga pertengahan 2025, transaksi QRIS di tiga negara itu mencapai miliaran rupiah dengan jutaan pengguna.
Tak berhenti di situ, Filipina, Vietnam, Laos, dan Brunei juga telah menjalin kerja sama resmi dengan Indonesia untuk memperluas penggunaan QRIS. Sementara Korea Selatan menandatangani nota kesepahaman pada 2024, yang menjadi pintu masuk bagi pemakaian sistem ini di Asia Timur.
Jepang kemudian menjadi negara pertama di luar ASEAN yang membuka pintu bagi QRIS. Setidaknya ada 35 merchant yang terhubung dengan sistem ini pada tahap awal, mulai dari sektor ritel hingga pariwisata.
Masa Depan QRIS Global
Bank Indonesia memastikan bahwa ekspansi QRIS tidak berhenti pada Jepang. China, India, hingga Arab Saudi sedang dalam proses penjajakan agar wisatawan dari Indonesia maupun negara mitra dapat lebih mudah bertransaksi.
Bila terealisasi, penggunaan QRIS akan sangat membantu jamaah haji dan umrah yang setiap tahunnya datang dari Indonesia ke Arab Saudi. Selain itu, integrasi dengan China dan India juga membuka potensi pasar yang jauh lebih besar, mengingat kedua negara tersebut memiliki jumlah pengguna pembayaran digital yang masif.
Hingga kini, QRIS tercatat digunakan di 10 negara: Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura, Filipina, Vietnam, Laos, Brunei, Korea Selatan, dan Jepang. Bank Indonesia menargetkan perluasan sistem ini ke lebih banyak negara pada 2026 mendatang.
Pemerintah menegaskan, QRIS tidak hanya memudahkan transaksi masyarakat, tetapi juga mendorong transparansi dan efisiensi ekonomi. Dengan catatan digital yang rapi, sistem ini membantu pengawasan arus uang sekaligus memperkuat inklusi keuangan di kawasan.
Bagi pelaku usaha, QRIS memberikan manfaat besar karena cukup dengan satu kode, pembayaran dari berbagai aplikasi dapat diterima. Hal ini menekan biaya administrasi dan meningkatkan efisiensi. Sedangkan bagi konsumen, penggunaan QRIS berarti kepraktisan, keamanan, dan kecepatan dalam bertransaksi.
Tren globalisasi sistem pembayaran menjadi alasan utama mengapa Indonesia terus mendorong ekspansi QRIS. Selain meningkatkan citra sebagai pelopor di kawasan, langkah ini juga menunjukkan bahwa inovasi digital dalam negeri mampu bersaing secara internasional.
QRIS telah menjadi simbol transformasi digital di sektor keuangan. Perjalanan dari peluncuran nasional pada 2019 hingga kini dipakai di 10 negara membuktikan peran strategisnya.
Ekspansi ke Jepang menandai babak baru internasionalisasi QRIS. Ke depan, kerja sama dengan negara-negara besar seperti China, India, dan Arab Saudi diharapkan semakin memperkuat posisinya.
Selain memudahkan transaksi lintas batas, QRIS membuka peluang besar bagi UMKM Indonesia untuk menjangkau pasar global. Potensi ini menjadi modal penting dalam meningkatkan daya saing nasional.
Digitalisasi keuangan yang didorong oleh QRIS juga memberi dampak positif bagi stabilitas ekonomi. Sistem yang transparan mendukung pengawasan, serta menekan potensi penyalahgunaan transaksi.
Dengan segala kelebihannya, QRIS layak disebut sebagai terobosan pembayaran digital yang lahir dari Indonesia untuk dunia. (*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v