Jakarta, EKOIN.CO – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menegaskan peran aktifnya dalam mendukung keuangan berkelanjutan melalui ajang United Nations Environment Programme-Finance Initiative (UNEP-FI) Regional Roundtable on Sustainable Finance Asia Pacific di Suzhou, Cina, pada Kamis (19/6).
Dalam forum yang membahas transisi ke ekonomi hijau tersebut, BTN memperkenalkan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Subsidi sebagai inovasi keuangan inklusif di Indonesia. Produk ini disebut memberikan manfaat sosial luas sekaligus menjaga kinerja keuangan berkelanjutan.
Direktur Risk Management BTN, Setiyo Wibowo, menyebutkan bahwa KPR Subsidi BTN menjadi motor penggerak bisnis bank sambil tetap memenuhi misi sosial. Ia menekankan peran BTN dalam mendukung program Perumahan Nasional yang diusung Presiden Prabowo Subianto.
“KPR Subsidi BTN di Indonesia tidak hanya menjadi solusi atas tantangan kepemilikan rumah yang layak dan terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Bagi BTN, KPR Subsidi juga menjadi salah satu motor penggerak bisnis,” ujar Setiyo.
Ia juga menambahkan bahwa sekitar 70 persen kredit konsumer BTN berasal dari sektor perumahan, dengan 90 persen di antaranya diakses oleh masyarakat berpenghasilan rendah.
KPR BTN Dorong Inklusi dan Kesetaraan
Setiyo menjelaskan bahwa produk KPR Subsidi BTN memiliki dampak sosial yang konkret. Salah satunya adalah membuka akses terhadap kepemilikan rumah bagi keluarga di luar kota serta pinggiran perkotaan.
Dari total keseluruhan debitur KPR BTN, sebanyak 61 persen merupakan warga yang tinggal di luar kawasan perkotaan. Sementara itu, kelompok usia produktif 30 hingga 60 tahun mendominasi komposisi nasabah dengan proporsi mencapai 68 persen.
Menariknya, sebanyak 31 persen debitur BTN merupakan perempuan. Hal ini menunjukkan keberpihakan BTN terhadap kesetaraan gender dalam kepemilikan aset rumah tangga.
Setiyo menegaskan bahwa BTN terus melakukan pengelolaan portofolio kredit secara hati-hati dengan mempertimbangkan dampak sosial dan risiko iklim yang terus meningkat.
“Kami terus mengoptimalkan portofolio agar tidak hanya menghasilkan keuntungan, tetapi juga memperkuat kontribusi sosial dan meminimalkan risiko iklim,” jelasnya.
Langkah Strategis dan Komitmen Jangka Panjang
BTN telah mengawali transformasi keberlanjutannya sejak 2023 dengan menerapkan prinsip UNEP FI Principles for Responsible Banking (PRB) dan menyusun kerangka kerja Environmental, Social, and Governance (ESG).
BTN juga menjadi bank BUMN pertama yang menandatangani PRB dan menyampaikan laporan tanggung jawab perbankannya secara terbuka kepada publik. Komitmen ini diperkuat dengan inisiatif Rumah Rendah Emisi.
Program Rumah Rendah Emisi menjadi strategi BTN untuk memperkecil jejak karbon sektor perumahan, sekaligus menegaskan kontribusi perusahaan terhadap krisis iklim global.
Setiyo mengungkapkan bahwa seluruh langkah tersebut dirancang untuk menjaga keseimbangan antara misi sosial, keberlanjutan lingkungan, dan profitabilitas jangka panjang.
“Melalui Rumah Rendah Emisi, BTN berupaya memberikan jawaban untuk mengurangi krisis iklim, memenuhi mandat sosial, sambil tetap menghasilkan laba positif,” tutup Setiyo.
Langkah BTN dalam memperkenalkan KPR Subsidi di forum UNEP-FI Asia Pacific memperlihatkan keseriusan perusahaan dalam memadukan keberlanjutan dan kinerja bisnis. Pendekatan ini menjadi contoh konkret bahwa tanggung jawab sosial dan profitabilitas dapat berjalan seiring.
Dengan mengedepankan inklusi keuangan, kesetaraan gender, serta strategi ramah iklim, BTN menegaskan diri sebagai bank yang progresif dan relevan terhadap isu global. Transformasi yang dilakukan sejak 2023 semakin mengukuhkan posisi BTN dalam lanskap keuangan berkelanjutan Indonesia.
Inisiatif Rumah Rendah Emisi dan komitmen terhadap prinsip perbankan bertanggung jawab menjadi langkah nyata yang tak hanya menjawab kebutuhan pasar, tapi juga merespons tuntutan zaman. Strategi ini memperlihatkan bahwa sektor keuangan dapat memainkan peran vital dalam menciptakan masa depan yang lebih hijau dan adil.(*)