Jakarta, EKOIN.CO – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mempererat kolaborasi dengan pengusaha Prancis melalui Mouvement des entreprises de France (Medef) selama kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Prancis awal pekan ini. Langkah ini bersamaan dengan proses finalisasi Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) yang rencananya ditandatangani September mendatang.
Ketua Kadin Indonesia Anindya Bakrie menyatakan komite bilateral Indonesia-Prancis termasuk yang paling aktif di antara 81 komite bilateral yang dimiliki Kadin. “Timing-nya tepat… Bisnis lebih mengeksekusi MOU-MOU tersebut. Kita bertemu mitra-mitra untuk memastikan MOU-nya jalan,” ujarnya kepada wartawan di Paris, Minggu (20/7/2025).
Kerja sama ini merupakan tindak lanjut dari 26 nota kesepahaman senilai US$11 miliar yang disepakati saat kunjungan Presiden Prancis Emmanuel Macron ke Indonesia dua bulan lalu. Anindya menekankan bahwa pelaku usaha tidak perlu menunggu ratifikasi IEU-CEPA yang membutuhkan waktu sekitar satu tahun. “Bisnis bisa mulai dari sekarang,” tegasnya.
Nilai perdagangan Indonesia-Uni Eropa saat ini mencapai US$30 miliar, lebih kecil dibanding dengan Amerika Serikat yang mencapai US$40 miliar. Namun, pasar Eropa dinilai potensial untuk komoditas ekspor Indonesia seperti alas kaki, tekstil, garmen, minyak sawit, karet, dan elektronik. “Ini pangsa yang sangat menarik buat Indonesia, pasar baru yang bagus buat Indonesia, khususnya untuk menciptakan investasi dan lapangan kerja,” tambah Anindya.
Kadin tidak hanya fokus pada pembicaraan tingkat pemerintah, tetapi juga memastikan implementasi di lapangan. Beberapa perwakilan Kadin provinsi turut hadir untuk menjajaki kerja sama langsung dengan perusahaan-perusahaan Prancis.