Jakarta, EKOIN.CO – Mahasiswa peserta mata kuliah Inovasi dan Kewirausahaan (EL4062) Institut Teknologi Bandung (ITB) menampilkan beragam proyek bisnis berbasis teknologi dalam acara Demo Day pada Jumat, 20 Juni 2025. Acara berlangsung di Auditorium CC Timur, Kampus ITB Ganesha, Bandung, dan menjadi penutup proses belajar satu semester penuh yang intensif dan aplikatif.
Kegiatan ini dibuka oleh Toronata Tambun, CEO Aren Energy Investment, yang selama semester tersebut juga berperan sebagai dosen pendamping eksternal. Dalam sambutannya, Toronata menyampaikan apresiasi terhadap semangat mahasiswa dalam merancang solusi bisnis yang inovatif.
Ia juga menegaskan pentingnya membentuk karakter kewirausahaan yang utuh. Menurutnya, proses ini tak sekadar soal menciptakan produk, tetapi juga menumbuhkan kesadaran sosial, keberanian menghadapi tantangan, dan semangat untuk memberi dampak nyata.
“Mahasiswa perlu belajar bukan hanya untuk berpikir, tapi juga untuk bekerja nyata, peduli, dan kembali berdampak pada tempat asal mereka,” ujar Toronata dalam pidatonya.
EL4062 merupakan mata kuliah lintas fakultas yang dirancang untuk mengasah kemampuan mahasiswa dalam mengembangkan ide bisnis berbasis teknologi, mulai dari tahap konsep hingga siap dipresentasikan kepada mitra industri.
Ide yang Menjawab Tantangan Nyata
Dalam sesi Demo Day, mahasiswa mempresentasikan ide-ide yang sebagian besar menanggapi persoalan di bidang pertanian, kesehatan, dan industri jasa. Salah satunya adalah Agricola, yang menawarkan sistem pemantauan tanah berbasis sensor dan AI guna mendukung efisiensi pertanian.
Kelompok lain memperkenalkan Aegis, alat pemantauan tekanan darah berbasis teknologi untuk lansia. Inovasi ini ditujukan untuk membantu pengguna memantau kesehatan secara mandiri dan real-time, terutama di wilayah minim fasilitas kesehatan.
Sementara itu, ChickNix membawa solusi ke sektor peternakan dengan sistem otomatis penyebaran pakan, yang diharapkan mampu menekan angka kematian ayam akibat keterlambatan pemberian pakan.
Ada pula NoBite, sebuah alat deteksi kutu kasur berbasis teknologi yang ditujukan untuk sektor perhotelan dan akomodasi jangka pendek, menanggapi meningkatnya keluhan tamu terkait kebersihan kasur.
Sesi presentasi dilakukan di hadapan panel dosen dan mitra industri. Panel ini memberikan masukan kritis dan pertanyaan yang mendorong mahasiswa untuk memperdalam sisi bisnis dan keberlanjutan dari inovasi mereka.
Pendekatan Humanis dan Strategis
Toronata Tambun menyebut bahwa pembelajaran dalam mata kuliah ini berakar pada empat pilar: Hands, Head, Heart, dan Home. Masing-masing menggambarkan dimensi karakter yang perlu dibentuk untuk melahirkan inovator yang tidak hanya pintar, tetapi juga peduli dan relevan.
“Hands mencerminkan kemampuan menyelesaikan masalah secara praktis, Head sebagai kerangka berpikir strategis dan sistemik, Heart adalah empati terhadap isu sosial, dan Home mendorong kita menciptakan perubahan di lingkungan sekitar,” jelasnya.
Mahasiswa tidak hanya dituntut menyelesaikan proyek, tetapi juga memahami akar masalah, membangun solusi dari sudut pandang pengguna, dan memetakan dampaknya terhadap masyarakat.
Roihan, mahasiswa Teknik Material angkatan 2021, menyatakan pengalaman mengikuti EL4062 membentuk cara berpikir yang lebih sistematis. “Kami diajarkan framework berpikir yang runut sehingga dapat memahami apa yang benar-benar dibutuhkan orang,” tuturnya.
Menurutnya, proses belajar ini bukan sekadar tentang pitching di hadapan klien, tetapi juga belajar berempati dan menciptakan solusi yang masuk akal secara teknis maupun sosial.
Demo Day Sebagai Ruang Tumbuh Inovasi
Demo Day bukan sekadar forum presentasi, tapi juga menjadi ruang pertemuan antara ide dan realitas sosial. Dalam kegiatan ini, mahasiswa tidak hanya mempertunjukkan hasil kerja mereka, tetapi juga diuji dalam berpikir kritis dan menjelaskan nilai yang mereka bawa.
Kegiatan ini juga mempertemukan mahasiswa dengan pelaku industri, menciptakan peluang sinergi lebih lanjut di luar kampus. Beberapa mitra industri turut memberikan apresiasi terhadap kedalaman analisis dan keberanian mahasiswa menghadirkan solusi dari nol.
Toronata berharap proyek-proyek yang ditampilkan tidak berhenti di ruang kelas. Ia menegaskan bahwa inovasi akan bermakna jika terus dikembangkan hingga dapat memberikan dampak nyata bagi masyarakat luas.
Demo Day EL4062 menjadi simbol dari semangat baru generasi muda dalam menghadapi tantangan zaman melalui pendekatan teknologi yang menyentuh sisi kemanusiaan.
Demo Day mata kuliah EL4062 ITB membuktikan bahwa pendidikan kewirausahaan tidak hanya bicara soal produk dan profit, tetapi juga menyangkut empati, solusi berbasis kebutuhan nyata, dan keberlanjutan sosial. Melalui sesi ini, mahasiswa belajar langsung menyampaikan ide mereka kepada publik yang kritis sekaligus mendukung.
Keberadaan sosok seperti Toronata Tambun sebagai dosen eksternal menunjukkan pentingnya koneksi antara kampus dan dunia industri. Pembelajaran menjadi lebih relevan karena mahasiswa tidak hanya belajar teori, tetapi juga langsung berhadapan dengan tantangan profesional dan sosial.
Dengan mengedepankan nilai Hands, Head, Heart, dan Home, ITB menunjukkan bahwa pendidikan tinggi harus membentuk inovator yang bukan hanya hebat secara teknis, tetapi juga berakar pada nilai dan kebutuhan masyarakat. EL4062 menjadi cermin bagaimana kampus dapat menjadi ladang tumbuhnya pemimpin masa depan.(*)