Jakarta, EKOIN.CO – Plt. Sekretaris Jenderal Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), Rizal Edwin Manansang, menghadiri forum internasional Tri Hita Karana G20 Bali Global Blended Finance Alliance Dialogue yang berlangsung di United in Diversity Campus, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kura Kura Bali, pada 20 Juni 2025.
Acara ini menjadi forum strategis bagi kolaborasi antara pemangku kepentingan nasional dan global. Fokus utama pertemuan adalah memperkuat transformasi ekonomi Indonesia menuju pembangunan yang lebih hijau dan inklusif.
Dalam sambutan pembuka, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Prof. Stella Christie, menekankan pentingnya kontribusi pendidikan tinggi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Ia menyampaikan gagasan itu secara terbuka kepada para peserta yang hadir.
“Kebijakan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus mendorong penguatan ekosistem pendidikan tinggi melalui penyediaan tenaga kerja terampil serta riset dan inovasi, seiring dengan kehadiran universitas dan politeknik di dalam kawasan,” ujar Prof. Stella.
Pernyataan tersebut memperkuat arah kebijakan pemerintah dalam menjadikan pendidikan sebagai tulang punggung bagi pengembangan kawasan berbasis inovasi dan keterampilan tenaga kerja.
KEK Bali Diarahkan Jadi Lokomotif Pertumbuhan Baru
Rizal Edwin Manansang menjelaskan bahwa KEK Sanur dan KEK Kura Kura Bali bukan hanya pusat ekonomi, tetapi juga wujud nyata dari semangat pembangunan yang berkelanjutan. Ia menekankan pendekatan hijau dalam pengelolaan kawasan ini.
“Kawasan Ekonomi Khusus di Bali bukan sekadar proyek ekonomi, tetapi platform transformasi Indonesia. KEK mencerminkan pergeseran menuju masa depan yang inovatif, hijau, dan inklusif,” paparnya dalam plenary remarks.
Kedua kawasan itu dirancang untuk mengusung pariwisata kesehatan dan ekonomi kreatif dengan konsep yang ramah lingkungan. Pemerintah mendorong pengembangan sektor ini agar memberi dampak jangka panjang.
Ruang kolaborasi terbuka juga tersedia bagi riset akademik, inovasi teknologi, hingga pelestarian budaya lokal Bali. Seluruh kegiatan diarahkan untuk memperkuat nilai ekonomi dan nilai sosial masyarakat sekitar.
Dalam konteks ini, penting bagi pemerintah untuk menciptakan ekosistem investasi yang sehat, adaptif, dan kolaboratif di dalam kawasan ekonomi strategis seperti KEK Bali.
Ajakan Pemerintah Kepada Investor Global
Menutup forum, Ketua Dewan Ekonomi Nasional Republik Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan, menyampaikan dorongan langsung kepada para investor agar aktif memanfaatkan peluang yang tersedia di kawasan tersebut.
“Pemerintah Indonesia telah menetapkan Bali sebagai Kawasan Ekonomi Khusus dengan berbagai insentif strategis. Saya mengajak para investor untuk memanfaatkan peluang ini, khususnya dalam pengembangan sektor keuangan dan family office,” ujar Luhut dalam sambutan penutupnya.
Pernyataan itu menegaskan komitmen pemerintah dalam menciptakan lingkungan investasi yang kondusif dan menarik, dengan dukungan regulasi dan insentif konkret bagi investor nasional maupun internasional.
Forum ini juga dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, seperti Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional Republik Indonesia, President of United In Diversity (UID) Foundation, Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB), Chair of the Board Saïd Business School University of Oxford, dan President Director Microsoft Indonesia.
Partisipasi mereka menunjukkan dukungan lintas sektor terhadap penguatan KEK sebagai pusat inovasi, riset, dan investasi strategis dalam pembangunan berkelanjutan Indonesia.
Forum Tri Hita Karana G20 Bali Global Blended Finance Alliance Dialogue mencerminkan semangat baru pembangunan ekonomi Indonesia yang mengedepankan kolaborasi global dan pendekatan hijau. KEK Sanur dan KEK Kura Kura Bali diposisikan sebagai laboratorium transformasi, tempat di mana inovasi, teknologi, dan pendidikan bersatu demi menciptakan dampak ekonomi jangka panjang yang inklusif.
Kehadiran para pemimpin dari berbagai sektor, mulai dari akademisi, pemerintah, hingga pelaku industri global, memberikan gambaran bahwa KEK Bali bukan hanya proyek nasional, tetapi juga bagian dari gerakan internasional untuk pembangunan yang berkelanjutan dan resilien terhadap tantangan masa depan.
Dukungan regulasi pemerintah, insentif strategis, serta ajakan langsung kepada investor menjadi penanda bahwa KEK Bali dipersiapkan secara serius sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru yang tidak hanya menjanjikan profit, tetapi juga mengutamakan nilai sosial dan lingkungan.(*)