Jakarta, EKOIN.CO – Bea Cukai terus memperkuat sinergi dengan kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah dalam mendorong daya saing ekspor nasional. Langkah konkret ditunjukkan lewat berbagai kerja sama strategis oleh Kantor Bea Cukai di sejumlah daerah.
Di Semarang, Senin (24/06), Kepala Kantor Bea Cukai Tanjung Emas, Tri Utomo Hendro Wibowo, menandatangani perjanjian kerja sama dengan Kepala Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Jawa Tengah. Kesepakatan ini berkaitan dengan implementasi piloting Sistem Single Submission (SSm) Ekspor di Pelabuhan Tanjung Emas dan Bandara A. Yani Semarang mulai tahun 2025.
Tri menjelaskan bahwa SSm Ekspor merupakan terobosan besar dalam pelayanan ekspor. “Kini pelaku usaha cukup sekali mengisi data untuk seluruh instansi terkait. Ini tidak hanya mempercepat proses, tetapi juga membuka akses lebih luas bagi usaha kecil dan menengah,” ujarnya dalam keterangan resmi.
SSm Ekspor dirancang untuk menyatukan proses pengajuan dokumen ekspor, seperti PEB, PPK, SKA, dan pelaporan devisa hasil ekspor, dalam satu platform daring. Hingga kini, sistem ini telah melayani lebih dari 1.800 dokumen ekspor di 33 pelabuhan dan bandara lewat 23 kantor Bea Cukai.
“Dengan penandatanganan SKB ini, Bea Cukai dan Karantina menyatakan komitmennya untuk memperluas pemanfaatan SSm Ekspor secara nasional,” lanjut Tri. Ia berharap langkah ini dapat memperlancar arus barang dan memberi dampak ekonomi langsung bagi masyarakat.
Dukungan Daerah untuk Ekspor Langsung
Sementara itu, Kepala Kantor Bea Cukai Pantoloan, Krisna Wardhana, melakukan audiensi ke Kantor Gubernur Sulawesi Tengah pada Senin (16/06). Ia melaporkan keberadaan kapal ekspor direct call dari Pelabuhan Pantoloan ke Tiongkok.
Keberadaan kapal tersebut memberikan dampak positif terhadap arus logistik dan mendorong pertumbuhan ekspor Sulawesi Tengah. Bea Cukai Pantoloan berharap pemerintah provinsi terus mendukung langkah ini.
Menanggapi hal tersebut, Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid, menyampaikan apresiasinya atas kerja sama tersebut. Ia juga mengusulkan peningkatan status Bandara Sis Al-Jufri dari domestik menjadi internasional.
“Alhamdulillah, saya sangat senang dengan diskusi kita hari ini. Saya mewakili Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Tengah berterima kasih dan siap untuk bersama-sama dengan Bea Cukai agar dapat mendorong pertumbuhan ekonomi terutama ekspor yang ada di Sulawesi Tengah,” kata Anwar.
Dorongan untuk UMKM dan Wisata Daerah
Di waktu yang berbeda, Bea Cukai Tanjung Balai Karimun menggelar kegiatan Coffee Morning Forum Paguyuban UMKM Kabupaten Karimun Tahun 2025 pada Senin (23/06). Acara ini diselenggarakan di aula kantor Bea Cukai Tanjung Balai Karimun.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Karimun, serta perwakilan dari berbagai instansi pemerintah dan lembaga vertikal. Tujuannya mempererat sinergi lintas sektor demi pemberdayaan UMKM.
Bupati Karimun, Ing. H. Iskandarsyah, dalam sambutannya menekankan pentingnya kerja sama sektor publik dan swasta untuk menarik investasi. Ia juga menyoroti potensi wisata budaya dan peran sepak bola lokal sebagai identitas daerah.
Kepala Bea Cukai Tanjung Balai Karimun, Jerry Kurniawan, yang juga Ketua Forum Paguyuban UMKM, menjelaskan rencana penguatan ekosistem UMKM. Ia menekankan pentingnya orientasi ekspor bagi pelaku usaha lokal.
“Melalui kegiatan ini, diharapkan sinergi lintas sektor dalam mendukung pemberdayaan UMKM Kabupaten Karimun dapat terus diperkuat. Kami berkomitmen untuk terus menjadi bagian dari ekosistem pengembangan UMKM yang tangguh, inklusif, dan berorientasi ekspor,” ujar Jerry.
Upaya Bea Cukai dalam mendorong daya saing ekspor nasional kini semakin konkret melalui kolaborasi dengan berbagai pihak. Sinergi yang dibangun tidak hanya menyasar efisiensi layanan logistik, tetapi juga menyentuh sektor riil seperti UMKM dan infrastruktur pelabuhan.
Penerapan SSm Ekspor menjadi salah satu terobosan digital yang dapat mempercepat proses ekspor, memudahkan pelaku usaha, dan mendorong pertumbuhan sektor ekonomi berbasis ekspor. Inisiatif ini diharapkan dapat direplikasi di seluruh Indonesia agar manfaatnya semakin luas.
Di sisi lain, dukungan pemerintah daerah sangat krusial, baik melalui peningkatan fasilitas ekspor langsung maupun pembukaan pasar baru. Kolaborasi lintas sektor akan menjadi kunci utama dalam menjadikan ekspor sebagai motor penggerak ekonomi daerah dan nasional.(*)