Jakarta, EKOIN.CO – Badan Urusan Logistik (Bulog) bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) menyalurkan bantuan pangan dan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dalam Gerakan Pangan Murah (GPM) serentak di seluruh Indonesia, Jumat 25 Juli 2025.
Kegiatan ini digelar secara masif di berbagai provinsi dan kabupaten/kota sebagai bagian dari strategi nasional menjaga stabilitas pangan. Bulog menyebut kegiatan tersebut dilakukan untuk membantu masyarakat sekaligus menahan laju inflasi.
Distribusi bantuan dilakukan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk Yogyakarta, Sumatera Utara, Kalimantan Barat, Maluku, dan Jawa Timur. Setiap daerah mendapatkan kuota penyaluran yang telah ditentukan berdasarkan jumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Di Daerah Istimewa Yogyakarta, penyaluran digelar di beberapa titik oleh Bulog dan Kodim. Ratusan warga antre sejak pagi hari untuk mendapatkan beras bantuan pemerintah. Penyaluran dilakukan dengan tertib dan sesuai data penerima.
“Kegiatan ini adalah upaya nyata mendekatkan akses pangan murah kepada masyarakat. Harapannya bisa menjaga daya beli dan mencegah lonjakan harga,” ujar Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Bulog, Mokhamad Suyamto.
Penyaluran Masif dan Terkendali di Berbagai Provinsi
Di Kota Medan, Sumatera Utara, Bulog menyalurkan 10 kg beras per KPM. Setidaknya 5.000 keluarga tercatat sebagai penerima bantuan. Penyaluran dilaksanakan bersama Korem 023/KS secara langsung ke rumah warga.
Wilayah Maluku juga mendapatkan perhatian, dengan 2.324 KPM di Kota Ambon menerima bantuan beras sebanyak 46 ton. Kepala Bulog Maluku, Hatta Ramli, menyebut ini sebagai langkah mengurangi tekanan harga di pasar tradisional.
“Distribusi ini menjamin masyarakat tetap mendapat akses terhadap pangan pokok di tengah tekanan ekonomi,” katanya saat kegiatan berlangsung di Lapangan Merdeka, Ambon.
Di Kalimantan Barat, Kodam XII/Tanjungpura dan Bulog menggelar launching GPM dengan membagikan paket pangan murah dan bantuan beras kepada masyarakat. Ribuan warga dari berbagai kabupaten turut hadir dalam kegiatan tersebut.
Penyaluran serentak juga dilakukan di Jawa Timur, dengan alokasi sebanyak 60.000 ton beras bantuan disiapkan untuk memperkuat ketahanan pangan di provinsi tersebut. Penyaluran dilakukan bersama TNI AD dan pemerintah daerah.
Dampak Terukur bagi Stabilitas dan Penguatan Sosial
“Melalui GPM ini kami ingin memastikan stok pangan di daerah tetap aman dan terjangkau bagi masyarakat,” jelas Kepala Bulog Jawa Timur, Miftahul Ulum, di sela-sela distribusi di Surabaya.
Menurutnya, selain bantuan sosial, kegiatan ini juga menjadi bagian dari upaya pemerintah menahan inflasi jelang akhir tahun. Harga kebutuhan pokok terus dipantau secara berkala.
Sementara itu, masyarakat penerima bantuan menyampaikan apresiasi. “Terima kasih kepada pemerintah dan TNI yang telah membantu. Kami sangat terbantu dengan adanya beras gratis ini,” ujar Wahyuni, warga Kecamatan Genteng, Surabaya.
Kegiatan ini mendapat respons positif karena digelar secara simultan di seluruh Indonesia. Pemerintah pusat menargetkan efisiensi penyaluran pangan agar lebih merata dan tepat sasaran.
Distribusi dilakukan dengan sistem koordinasi antara Bulog, TNI, serta pemerintah daerah setempat. Hal ini untuk menjamin akurasi data KPM dan efektivitas distribusi pangan.
Gerakan Pangan Murah serentak yang dilaksanakan oleh Bulog dan TNI pada 25 Juli 2025 menjadi langkah terukur menjaga ketahanan pangan nasional. Melalui bantuan beras SPHP dan paket pangan murah, masyarakat terbantu secara langsung dalam mengakses bahan pokok dengan harga terjangkau.
Penyaluran masif yang tersebar dari Medan hingga Ambon menunjukkan koordinasi lintas instansi berjalan optimal. Pemerintah tidak hanya fokus pada intervensi harga, namun juga keadilan distribusi pangan secara geografis.
Ke depan, kegiatan semacam ini diharapkan menjadi rutinitas berkala. Dengan kerja sama yang erat antara Bulog, TNI, dan pemerintah daerah, ketahanan pangan Indonesia akan tetap terjaga di tengah berbagai tantangan ekonomi.(*)