Jakarta, EKOIN.CO – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus memperluas peran aktif dalam memperkuat literasi keuangan syariah di sektor pendidikan nasional. Saat ini, BSI dipercaya mengelola lebih dari 50.000 sekolah di seluruh Indonesia, mencerminkan potensi besar sektor pendidikan dalam mendukung ekosistem keuangan syariah.
Tahun ini, BSI mendukung penuh berbagai program literasi yang digagas oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Program-program ini menyasar pelajar, pelaku UMKM, dan penyandang disabilitas agar memahami dan mengakses layanan keuangan syariah secara mudah, aman, dan sesuai prinsip Islam.
Program utama yang diusung OJK adalah GENCARKAN (Gerakan Cerdas Keuangan) dan KEJAR (Satu Rekening Satu Pelajar). Dalam tahap awal, BSI telah mendukung pelaksanaan GENCARKAN di 100 sekolah di wilayah Jakarta. Tujuannya, meningkatkan pengetahuan keuangan sejak dini melalui kebiasaan menabung di bank.
Sepanjang semester I tahun 2025, BSI mencatat telah melaksanakan 274 kegiatan literasi di sekolah-sekolah serta menyelenggarakan 318 konten edukasi digital melalui media sosial seperti Instagram, X, dan Facebook. Upaya ini bertujuan memperluas jangkauan edukasi ke masyarakat umum dan komunitas digital.
Corporate Secretary BSI, Wisnu Sunandar, menjelaskan bahwa kolaborasi dengan OJK melalui GENCARKAN dan KEJAR mendorong penetrasi lebih dalam pada ekosistem halal milik nasabah BSI. Program ini dinilai memberikan dampak positif pada pertumbuhan literasi publik serta penggunaan produk keuangan syariah.
Dukungan GENCARKAN dan KEJAR ke Akar Masyarakat
“Kami akan terus membangun kolaborasi literasi dengan asosiasi sekolah, dan menjadikan penerima BSI Scholarship sebagai duta literasi keuangan syariah,” ujar Wisnu. Ia menekankan pentingnya peran sosial BSI sebagai mitra finansial dan spiritual bagi masyarakat.
Sementara itu, Kepala Direktorat Pengawasan LJK 2 Kantor OJK Jabodebek, Misran Pasaribu, mengatakan program KEJAR merupakan bagian dari Aksi Pelajar Indonesia Menabung. Program ini merupakan tindak lanjut Keputusan Presiden Nomor 26 Tahun 2019 tentang Hari Indonesia Menabung.
Tahun 2025, OJK menetapkan pilot project program KEJAR di empat provinsi: DKI Jakarta, Jawa Barat, Bali, dan Kalimantan Barat. Wilayah ini dipilih berdasarkan kesiapan infrastruktur dan dukungan kebijakan daerah yang menunjang literasi dan inklusi keuangan.
Menurut Misran, hasil pilot project tersebut akan dijadikan acuan untuk memperluas pembukaan rekening pelajar secara masif. Tujuannya, meningkatkan inklusi keuangan pada segmen pelajar di seluruh Indonesia, yang masih menjadi tantangan dalam peta keuangan nasional.
Tidak hanya menyasar pelajar, BSI juga fokus memperluas literasi ke sektor UMKM. Program GENCARKAN dilanjutkan dengan pelatihan dan pendampingan UMKM. Ini mencakup peningkatan keterampilan, pengelolaan usaha syariah, dan pemanfaatan layanan digital.
Optimalisasi Literasi Digital dan Penguatan UMKM
Upaya literasi tersebut tak hanya berfokus pada peningkatan pemahaman, tetapi juga praktik langsung dalam mengelola usaha. BSI mengintegrasikan prinsip-prinsip syariah dalam aktivitas ekonomi masyarakat. Dengan demikian, inklusi keuangan syariah dapat tumbuh secara berkelanjutan.
Pelatihan UMKM yang dilakukan BSI mencakup penggunaan e-channel untuk transaksi keuangan dan pembayaran. Langkah ini dinilai efektif dalam mendorong pelaku usaha kecil untuk go digital dan memperluas akses pasar.
Program literasi yang dilakukan juga sejalan dengan misi sosial BSI sebagai bank syariah terbesar di Indonesia. Selain membangun kesadaran, BSI juga membekali masyarakat dengan kemampuan nyata dalam menjalankan aktivitas keuangan yang sehat dan sesuai prinsip Islam.
Melalui strategi kolaboratif dan pendekatan komunitas, BSI memperkuat posisinya sebagai penggerak literasi keuangan syariah. Langkah ini mendukung target inklusi keuangan nasional serta membuka akses yang adil terhadap produk perbankan.
Langkah-langkah ini mencerminkan peran strategis BSI dalam mengedukasi generasi muda dan pengusaha lokal sebagai bagian dari transformasi ekonomi berbasis nilai-nilai syariah.
Langkah strategis PT Bank Syariah Indonesia Tbk dalam mendukung program literasi keuangan syariah menjadi tonggak penting peningkatan inklusi keuangan nasional. Dukungan terhadap program GENCARKAN dan KEJAR membuktikan komitmen BSI dalam membentuk generasi melek keuangan sejak usia sekolah.
Kolaborasi erat antara BSI dan OJK menunjukkan sinergi antara regulator dan pelaku industri dalam menciptakan ekosistem keuangan yang inklusif dan berkeadilan. Pelibatan masyarakat luas, termasuk UMKM dan pelajar, memperluas manfaat nyata dari pendekatan literasi ini.
Ke depan, BSI akan terus memperluas cakupan literasi keuangan syariah melalui program pelatihan, digitalisasi layanan, serta pendampingan komunitas. Upaya ini diharapkan memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat keuangan syariah global.(*)