Jakarta, EKOIN.CO – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terus menegaskan komitmennya terhadap pemberdayaan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di seluruh Indonesia. Melalui platform digital LinkUMKM, BRI menghadirkan pendekatan terintegrasi untuk mendorong UMKM naik kelas.
LinkUMKM dikembangkan guna menjawab keterbatasan yang selama ini dihadapi UMKM, seperti akses terhadap informasi, pelatihan, hingga dukungan pengembangan usaha. Sejak diluncurkan, lebih dari 12,9 juta UMKM telah bergabung dan memanfaatkan layanan ini.
Salah satu inovasi utama dari platform ini adalah Self-Assessment Naik Kelas, sebuah sistem skoring digital yang memungkinkan pelaku UMKM memahami tingkat kematangan usaha mereka secara objektif. Hasil skoring ini menjadi dasar dalam penentuan modul pelatihan yang paling sesuai.
BRI mencatat, hingga akhir Juni 2025, lebih dari 9,9 juta UMKM telah memanfaatkan fitur skoring tersebut. Pelaku UMKM kemudian diarahkan untuk mengikuti pelatihan dan pendampingan sesuai dengan kapasitas dan potensi usahanya masing-masing.
Direktur Micro BRI, Akhmad Purwakajaya, menegaskan bahwa LinkUMKM merupakan bentuk nyata keberpihakan BRI terhadap pertumbuhan UMKM di Indonesia.
Ekosistem Digital yang Terpadu untuk UMKM
“LinkUMKM kami kembangkan sebagai solusi digital yang menyeluruh. Tidak hanya memetakan posisi UMKM, tetapi juga mengarahkan langkah pengembangan melalui pelatihan dan pendampingan yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing UMKM,” jelas Akhmad di Jakarta, Kamis (31/7/2025).
Ia menambahkan, transformasi UMKM membutuhkan pendekatan bertahap dan tidak bisa dilakukan secara instan. Namun, dengan dukungan teknologi dan data yang presisi, proses ini dapat lebih terarah dan inklusif.
LinkUMKM juga memiliki fitur UMKM Smart, yang memberikan rekomendasi pengembangan spesifik berdasarkan hasil skoring pengguna. Fitur ini membantu pelaku usaha memahami strategi terbaik dalam mengembangkan usahanya.
Fitur Coaching Clinic menjadi ruang konsultasi daring yang mempertemukan UMKM dengan mentor dan pelatih profesional. Di sini, pelaku usaha dapat bertanya langsung mengenai strategi bisnis, perencanaan keuangan, hingga pengembangan pasar.
LinkUMKM juga menyediakan fitur Etalase, sebagai wadah pemasaran digital yang memperluas jangkauan produk UMKM ke audiens yang lebih luas, baik lokal maupun nasional.
Kolaborasi dan Peningkatan Kapabilitas UMKM
Platform ini turut terhubung dengan jaringan Rumah BUMN, sehingga proses peningkatan kapasitas dapat dilakukan secara luring melalui berbagai kegiatan tatap muka. Kolaborasi ini memperkuat jaringan antar pelaku UMKM dan lembaga pendamping.
Fitur Komunitas menjadi ruang interaksi antar pelaku usaha untuk berbagi pengalaman, ide, dan kolaborasi. LinkUMKM juga memiliki kanal Media, yang menyajikan informasi edukatif dan inspiratif mengenai dunia UMKM.
Salah satu keunggulan platform ini adalah kemampuannya menyediakan pelatihan berbasis kebutuhan nyata. Hingga saat ini, tersedia lebih dari 690 modul pembelajaran yang mencakup peningkatan kemampuan teknis maupun non-teknis.
Pelatihan tersedia dalam dua bentuk, yakni daring dan luring. Dengan pendekatan ini, pelaku UMKM dapat memilih metode pembelajaran yang sesuai dengan kondisi dan waktu mereka.
Metode pembelajaran juga disusun berdasarkan kelas usaha masing-masing, mulai dari tradisional, berkembang, hingga modern. Hal ini memastikan efektivitas pembelajaran yang lebih aplikatif dan berdampak nyata.
Mendorong UMKM Tangguh dan Kompetitif
“Melalui LinkUMKM, BRI tidak hanya mendampingi pengusaha mengenali kapasitas dirinya, tetapi juga menyediakan jalur pertumbuhan yang nyata dari tradisional, menjadi berkembang, dan menuju modern,” ujar Akhmad.
Ia menegaskan bahwa fondasi ini sangat penting dalam menghadapi dinamika pasar yang terus berkembang. Dengan daya saing yang meningkat, UMKM akan menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi nasional.
Platform ini juga memberikan peluang bagi UMKM untuk terhubung dengan berbagai program pemerintah maupun swasta, termasuk akses pembiayaan, pelatihan bersertifikat, dan inkubasi bisnis.
Diharapkan, kehadiran LinkUMKM dapat mempercepat proses digitalisasi UMKM Indonesia. Hal ini sejalan dengan visi pemerintah dalam mendorong transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Akhmad menutup, “Dengan pendekatan ini, kami berharap UMKM Indonesia menjadi lebih tangguh, adaptif, dan siap bersaing secara global.”
BRI melalui LinkUMKM telah berhasil membangun ekosistem digital pemberdayaan UMKM yang menyeluruh, mulai dari pemetaan kapasitas, pelatihan, hingga peningkatan pemasaran. Platform ini menjangkau jutaan UMKM dan memberikan akses setara terhadap informasi serta pelatihan berbasis kebutuhan nyata.
Beragam fitur unggulan seperti Self-Assessment Naik Kelas, Coaching Clinic, dan Etalase membentuk jembatan digital untuk pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan. Dengan konektivitas ke Rumah BUMN dan komunitas UMKM, platform ini memperkuat kolaborasi antar pelaku usaha.
Ke depan, LinkUMKM diharapkan mampu mempercepat proses transformasi digital UMKM, sekaligus menciptakan daya saing nasional di tengah tantangan global yang terus berkembang.(*)