Jakarta, EKOIN.CO – Investor asing kedapatan membeli bersih sejumlah saham di tengah anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Senin, 23 Juni. Saat indeks melemah 1,74 persen ke level 6.787,14, investor global justru terlihat aktif melakukan akumulasi pada saham-saham tertentu. Perdagangan hari itu mencatatkan nilai transaksi Rp12,8 triliun dengan volume mencapai 24,8 miliar saham.
Meskipun secara total tercatat jual bersih asing sebesar Rp276,7 miliar, terdapat 10 saham yang justru diborong asing. Data dari platform Stockbit menunjukkan bahwa saham sektor tambang, energi, dan perbankan menjadi incaran. Transaksi terbesar tercatat pada saham Bank Mandiri senilai Rp149,55 miliar, disusul Aneka Tambang sebesar Rp75,90 miliar dan Barito Pacific Rp39,27 miliar.
Daftar lengkap saham yang dibeli asing disajikan dalam tabel berikut:
Emiten | Nilai Beli Bersih (Rp miliar) |
---|---|
Bank Mandiri (BMRI) | 149,55 |
Aneka Tambang (ANTM) | 75,90 |
Barito Pacific (BRPT) | 39,27 |
Vale Indonesia (INCO) | 34,05 |
Amman Mineral (AMMN) | 33,10 |
Pertamina Geothermal Energy (PGEO) | 25,90 |
Bank Syariah Indonesia (BRIS) | 19,99 |
TBS Energi Utama (TOBA) | 18,99 |
Adaro Minerals (ADMR) | 16,81 |
Petrosea (PTRO) | 13,59 |
Meski IHSG sempat menembus 6.900 sebelum berbalik arah, aksi beli ini memperlihatkan bahwa sebagian pelaku pasar luar negeri tetap aktif melakukan akumulasi pada saham-saham berkapitalisasi besar. Komposisi saham yang diborong mengindikasikan minat investor pada sektor yang dinilai tetap kuat menghadapi ketidakstabilan global, terutama energi dan tambang.
Dengan kurs rupiah terhadap dolar AS berada di kisaran Rp16.400 per dolar, nilai pembelian Bank Mandiri oleh investor asing setara dengan sekitar 9,12 juta dolar AS. Pergerakan asing ini dinilai sebagai respons atas potensi jangka panjang dari beberapa sektor yang terjaga stabilitas fundamentalnya, di tengah tekanan global yang meningkat.