Jakarta, EKOIN.CO – Di tengah tantangan keuangan digital dan maraknya penawaran investasi ilegal, pemahaman akan literasi keuangan menjadi kebutuhan mendesak, terutama bagi generasi muda. Mahasiswa sebagai kelompok yang tengah menapaki masa depan, kerap menjadi sasaran empuk penipuan finansial akibat kurangnya informasi dan keterampilan dalam mengelola uang. Dalam konteks ini, penguatan edukasi keuangan menjadi langkah strategis untuk membekali mereka dengan pengetahuan serta kemampuan mengambil keputusan finansial yang cerdas.
Menanggapi kondisi tersebut, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggelar kegiatan edukasi keuangan bertajuk “Generasi Muda Melek Finansial, Wujudkan Masa Depan Sejahtera di Era Digital” di Universitas Muhadi Setiabudi, Kabupaten Brebes, pada Kamis (22/05). Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari OJK, Bursa Efek Indonesia (BEI), dan BNI yang diwakili oleh Direktur Kelembagaan Eko Setyo Nugroho. Acara ini menjadi bagian dari upaya bersama membentuk mahasiswa yang tidak hanya cakap secara akademik, tetapi juga bijak dalam mengelola keuangan pribadi sejak dini.
Kegiatan tersebut dirancang untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa mengenai pentingnya mengelola keuangan secara mandiri, tidak hanya fokus pada keuntungan yang ditawarkan layanan keuangan, tetapi juga memahami risiko-risiko yang mungkin timbul. Menurut Corporate Secretary BNI, Okki Rushartomo, edukasi ini diharapkan dapat menciptakan generasi muda yang tanggap terhadap tantangan ekonomi digital.
“Langkah ini dilakukan agar setiap segmen mahasiswa lebih memahami produk dan layanan bank, mengetahui manfaat dan keuntungannya serta risiko-risiko finansial yang mungkin timbul,” ujar Okki melalui keterangan tertulis yang dikutip dari situs resmi BNI.
Sebagai bentuk dukungan terhadap Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (GENCARKAN) yang diinisiasi OJK, program ini juga memperkuat sinergi antar pemangku kepentingan dalam membangun budaya finansial yang sehat dan berkelanjutan, khususnya di kalangan pelajar dan mahasiswa.
Lebih lanjut, para narasumber menyoroti pentingnya kewaspadaan terhadap pinjaman online ilegal dan investasi tanpa izin yang kini semakin marak. Mahasiswa diajak untuk selalu mengecek legalitas suatu lembaga keuangan melalui situs resmi OJK sebelum melakukan transaksi.
Dalam rangka memberi solusi konkret, BNI turut memperkenalkan produk BNI Taplus Muda, sebuah tabungan khusus untuk generasi muda yang mengedepankan kemudahan transaksi digital. Produk ini diharapkan dapat menjadi pintu masuk mahasiswa dalam merencanakan keuangan mereka secara lebih terstruktur.
“Kenali investasi sejak dini. Langkah awal mulailah dengan menabung, kemudian naik ke level investasi, ini akan berguna untuk masa depan sejahtera dengan perencanaan keuangan sebagai bekal kalian semua menyongsong kehidupan yang bahagia,” ujar Okki lebih lanjut.
Melalui kegiatan ini, BNI juga menunjukkan komitmennya dalam melindungi hak-hak konsumen serta memberikan kenyamanan dan keamanan dalam bertransaksi. Inisiatif ini sekaligus mendukung program pemerintah dalam memperluas inklusi keuangan di berbagai lapisan masyarakat, termasuk di lingkungan kampus.



























