Jakarta, EKOIN.CO — Dalam mendukung kelancaran distribusi logistik dan memperkuat konektivitas antarwilayah, pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) kembali memfokuskan perhatiannya pada pembangunan infrastruktur strategis. Salah satu prioritas utama saat ini adalah peningkatan akses jalan menuju Pelabuhan Tanjung Emas di Kota Semarang, pelabuhan utama yang menjadi pintu gerbang perdagangan dan pengiriman barang di Jawa Tengah.
Langkah ini diwujudkan melalui serangkaian proyek rekonstruksi dan preservasi jalan nasional yang bertujuan menciptakan sistem logistik yang aman, terintegrasi, dan bebas hambatan. Dalam kunjungan kerja Komisi V DPR RI ke Provinsi Jawa Tengah, Jumat (23/5/2025), sejumlah rencana strategis disampaikan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga, termasuk anggaran besar yang digelontorkan untuk menunjang proyek-proyek tersebut secara bertahap dan menyeluruh.
Dalam kunjungan tersebut, Direktur Pembangunan Jalan Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga, Wida Nurfaida, mengungkapkan bahwa panjang Jalan Nasional di Jawa Tengah mencapai 1.581,45 kilometer, terdiri atas 256 ruas jalan. “Adapun dari total panjang Jalan Nasional tersebut, kemantapannya mencapai 91,28 %,” ujar Wida saat mendampingi kunjungan Komisi V.
Sejak 2020, Kementerian PUPR melalui Ditjen Bina Marga telah memberikan perhatian khusus terhadap akses Jalan Nasional menuju Pelabuhan Tanjung Emas. Salah satu bentuk dukungan tersebut adalah rekonstruksi jalan akses keluar ke arah timur pelabuhan sepanjang 0,41 km.
Menindaklanjuti upaya tersebut, pada tahun 2025 direncanakan penanganan lanjutan berupa rekonstruksi jalan akses masuk dari arah timur pelabuhan sepanjang 0,40 km. Pengerjaan ini diajukan melalui usulan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) tahun 2025 hingga 2027. “Pada tahun ini (2025) terdapat rencana kegiatan penanganan rekonstruksi jalan akses masuk dari arah Timur Pelabuhan Tanjung Emas Semarang sepanjang 0,40 km melalui usulan SBSN 2025–2027,” jelas Wida.
Peningkatan infrastruktur tidak berhenti pada akses utama pelabuhan. Pemerintah juga mengusulkan berbagai paket preservasi dan rekonstruksi untuk ruas Jalan Arteri Utara Semarang. Terdapat empat paket pekerjaan preservasi, meliputi rekonstruksi sepanjang 2,88 km, pelebaran Fly Over Ahmad Yani sepanjang 0,07 km, rehabilitasi jembatan sepanjang 3,25 km, serta pemeliharaan rutin jalan dan jembatan sepanjang 72,55 km. Total dana yang dialokasikan untuk pekerjaan ini mencapai Rp71,99 miliar.
Selain itu, dua paket rekonstruksi telah disiapkan yakni untuk Jalan Arteri Utara Semarang sepanjang 2,48 km dan Jalan Akses Pelabuhan Tanjung Emas sepanjang 0,40 km. Anggaran untuk kedua pekerjaan ini mencapai Rp49,10 miliar.
Menyikapi proyek strategis tersebut, Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Syaiful Huda, menegaskan pentingnya percepatan revitalisasi jalan akses pelabuhan. “Kita ingin ini dilaksanakan secepatnya agar lalu lintas logistik bisa berjalan maksimal,” tegasnya.
Dalam kunjungan tersebut, turut hadir sejumlah pejabat dari kementerian dan lembaga terkait, antara lain Direktur Bina Operasi dan Pemeliharaan Ditjen Sumber Daya Air Muhammad Adek Rizaldi, Direktur Sistem dan Strategi Penyelenggaraan Infrastruktur Permukiman Ditjen Cipta Karya Pandu Gunadi Atmosukarto, serta Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana, Fikri Abdurrachman.
Hadir pula Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jawa Tengah-D.I. Yogyakarta Khusairi, Kepala Balai Pelaksana Pemilihan Jasa Konstruksi Wilayah Jawa Tengah Yanuar Munlait, PPK Prasarana Strategis Ditjen Prasarana Strategis Afifah Kemala Hafsari, dan Auditor Ahli Madya Inspektorat I Elbert Marangkup Hademahan.