Jakarta,EKOIN.CO-Presiden Prabowo Subianto resmi melakukan reshuffle kabinet pada Senin (8/9/2025). Pergantian jajaran menteri tersebut mencakup sejumlah kementerian strategis, termasuk Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Kemenko Polkam, Kementerian Keuangan, Kementerian P2MI, serta Kementerian Koperasi.
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v
Kabar ini diumumkan langsung oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi dalam konferensi pers. Ia menegaskan reshuffle dilakukan sebagai langkah penyegaran sekaligus penyesuaian terhadap kebutuhan pembangunan nasional.
Mensesneg menjelaskan, beberapa posisi kunci mengalami perubahan signifikan. Selain merombak susunan lama, Prabowo juga membentuk kementerian baru yang berfokus pada tata kelola migrasi internasional.
Reshuffle kabinet sentuh Kemenpora
Perubahan di Kemenpora menarik perhatian publik setelah Menteri Dito Ariotedjo menyampaikan pesan perpisahan. Melalui unggahan di Instagram Stories, ia menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh pihak yang mendukung selama masa kepemimpinannya.
“Terima kasih untuk semua yang sudah jalan bersama berusaha membuat perubahan di Pemuda dan Olahraga,” tulis Dito.
Ungkapan itu juga disertai harapan agar program-program yang telah dijalankan di Kemenpora tidak terhenti meski terjadi pergantian kepemimpinan. “Semoga dilanjutkan penerus selanjutnya,” imbuhnya.
Sikap tersebut menunjukkan komitmen Dito untuk tetap mendukung keberlanjutan pembangunan kepemudaan meski tidak lagi menjabat sebagai menteri.
Kementerian baru dan arah kebijakan kabinet
Dalam reshuffle kali ini, Presiden Prabowo juga mengesahkan pembentukan kementerian baru bernama Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI). Langkah ini dinilai strategis mengingat jumlah pekerja migran Indonesia yang terus meningkat di berbagai negara.
P2MI akan difokuskan pada perlindungan tenaga kerja di luar negeri sekaligus penguatan peran pemerintah dalam menangani isu-isu migrasi internasional.
Selain itu, perubahan di Kementerian Keuangan juga menjadi sorotan. Pergantian di pucuk pimpinan Kemenkeu disebut sebagai respon atas dinamika fiskal yang berkembang belakangan ini.
Prabowo menegaskan reshuffle kali ini bukan hanya penyegaran politik, melainkan juga penyesuaian terhadap arah kebijakan nasional yang lebih besar. Ia ingin memastikan seluruh kementerian bekerja selaras dalam menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi.
Langkah itu dipandang sebagai sinyal kuat bahwa pemerintahan menaruh perhatian besar pada koordinasi lintas sektor, baik di bidang keamanan, ekonomi, maupun kepemudaan.
Ke depan, publik menanti efektivitas kabinet baru dalam menjawab berbagai tantangan, terutama di sektor keuangan, pemuda, dan perlindungan tenaga kerja migran. (*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v